Terkait Dapodik, Drs.Sunardi, M.Pd : Silahkan Datang Tanya Kepada Kami Bila Belum Puas dengan Jawaban Operator Sekolah
Bongkar Post, Bandarlampung
Masuk tahun ajaran baru sekolah yang sudah mulai aktif per 14 Juli 2025 di Provinsi Lampung, sebagian besar bikin orang tua murid memeras otak untuk pengadaan keperluan anak-anak mereka mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah.
Disisi lain, orang tua murid masih harus berkewajiban mencukupi kebutuhan dasar keluarga yang dipusingkan dengan harga sembako yang semakin kesini semakin merangkak naik.
Hadirnya negara dalam merespon kesusahan masyarakat dengan berbagai program Bansos sangat membantu ekonomi masyarakat kelas bawah secara signifikan
Maka, bersyukurlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM), mereka yang memang layak menerima Bansos dari pemerintah pusat maupun daerah tentu sedikit banyak bisa membantu agak meringankan beban ekonomi yang menghimpit para orang tua murid yang berpenghasilan senin-kamis, pun jauh di bawah standar UMP.
Adalah Progaram Indonesia Pintar (PIP), salah satu bansos dari pemerintah dibidang pendidikan.
Kementerian Pendidikan Budaya Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) selaku pembuat keputusan (SK) siswa penerima bantuan PIP mengambil data dari : 1. DTSEN (Kemensos)
2. Pemangku (Aspirasi) DPR RI
3. Data Pokok Pendidikan atau Dapodik (Kemendikdasmen)
Menurut Ayu staf yang membidangi PIP didampingi Drs. Sunardi, M.Pd Kabid Pendidikan (SMK) Dinas Pendidikan Lampung. Khusus Dapodik Entry data siswa bermula dari usulan pihak sekolah.
“Tugas kita sebagai mediator pendamping setelah siswa calon layak penerima PIP diusulkan oleh sekolah. Dan pusat (kementerian pendidikan,red) yang meng-ACC” (menerbitkan SK Nominasi dan Pemberian,red),” kata Ayu.
“Data dari pusat bukan dari satu sumber (Dapodik,red) tentunya kan banyak”, imbuh Ayu, Selasa (15 /7/2025)
Seperti ditulis diawal selain sumber Dapodik adapula sumber dari DTSEN dan Aspirasi yang memiliki porsi lebih besar dalam penyaluran PIP.
Dapodik dengan porsi penyaluran yang lebih sedikit tentulah kuotanyapun terbatas. Maka dari itu siswa sekolah menengah mendapat PIP hanya sekali. Karena harus bergiliran dengan yang sudah diusulkan oleh pihak sekolah.
“Bagi para orang tua siswa sekolah menengah bila ada kendala terkait PIP dapat konsultasi kepada pihak sekolah dalam hal ini operator sekolah. Dan bila masih kurang puas dengan informasi dari pihak sekolah silahkan datang dan tanyakan kepada kami”, ujar Sunardi, menutup perbincangan. (Rusmin)