Surah Shad: Tantangan Bagi Orang Meragukan Al-Qur’an 

Artikel

 

Bacaan Lainnya

Surah Shad: Tantangan Bagi Orang Meragukan Al-Qur’an 

Oleh: Arsiya Heni Puspita

(Jurnalis dan Penulis)

 

Surah ini dinamakan Shad merupakan salah satu huruf alfabet bahasa Arab diambil dari permulaan ayat pada surah ini.

Ini merupakan surah ketiga puluh delapan dalam Al Qur’an terdiri dari 88 ayat, termasuk golongan surah Makkiyyah, artinya diturunkan saat Rosulullah masih di Mekah. Kata lainnya, Rosulullah belum hijrah ke Madinah.

Surah ini adalah surah yang ketiga puluh delapan jika ditinjau dari bilangan turunnya surah-surah dalam Al-Qur’an. Dia turun sebelum surah Al-A’raf dan sesudah surah Al-Qama. Surah ini turun sekitar tiga tahun sebelum hijriyah.

Tema utama dan tujuan pokok surah ini adalah sama seperti surah-saurah Makkiyyah tentang keesaan Allah swt, pembuktian kenabian, dan keniscayaan hari Kiamat.

Tema lainnya, tantara Allah swt pasti menang walaupun lemah menurut pandangan para pendurhaka, sekalipun kemenangan itu datang kemudian. Demikian tafsir Al-Misbah.

Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.

Terjemahan QS. Shad (38): 1 -5

“Ṣhād, demi Al-Qur’an pemikik keagungan (1). Sebenarnya orang-orang kafir itu dalam keangkuhan dan permusuhan yang sengit (2). Betapa banyaknya Kami binasakan sebelum mereka generasi sehingga mereka berseru padahal bukanlah saat untuk berlari (3). Dan mereka heran karena datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari kalangan mereka. orang-orang kafir berkata, “lni adalah seorang penyihir yang amat pembohong (4). Apakah dia menjadikan tuhan-tuhan, satu Tuhan saja? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu hal yang sangat mengherankan.” (5)

Tafsir QS. Shad (38): 1 -5

Ayat 1, Shad pada awal surah merupakan tantangan kepada masyarakat yang meragukan Al-Qur’an. Mereka menggunakan huruf ini dalam perckapan sehari-hari, namun sekali-kali tidak akan bisa membuat redaksi menyamai Al-Qur’an.

Kemudian, ayat 2, Orang-orang kafir semestinya mengakui keagungan Al-Qur’an tetapi mereka keras hati sehingga menolaknya.

Ayat 3, ancaman pada orang kafir dengan kebinasaan seperti umat-uamt terdahulu, namun mereka tetap saja inkar.

Lalu, ayat 4, Mmreka merasa heran dengan kerasulan Nabi Muhammad saw, padahhal mereka mengenalnya, hal ini mengakibatkan mereka menolak rislah-Nya.

Terakhir, ayat 5, mereka juga sangat heran dengan Tuhan yang esa karena meraka biasa menyembah banyak berhala.

Yaa Robana, terimalah amalan dan tobat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Kabulkanlah permohonan kami. Maha benar Allah dalam segala Firman-Nya dan Maha Benar Nabi Muhammad Saw. Wallahu a’lam bishowab.

Pos terkait