Artikel
Surah Ghafir: Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat
Oleh: Arsiya Heni Puspita
(Jurnalis dan Penulis)
Surah ini dinamakan Ghafir artinya Yang Mengampuni diambil dari ayat ketiga pada surah ini. Nama lainnya, Ha, Mim Al-Mu’min atau Al-Mu’min. Nama ini telah dikenal masa Rosulullah.
Penamaan Al-Mu’min karena pada ayat kedua puluh delapan diuraikan seorang mukmin dari keluarga Fir’aun yang menyembunyikan imannya.
Ini merupakan surah keempat puluh dalam Al Qur’an terdiri dari 85 ayat, termasuk golongan surah Makkiyyah, artinya diturunkan saat Rosulullah masih di Mekah. Kata lainnya, Rosulullah belum hijrah ke Madinah.
Surah ini adalah surah yang keenam puluh jika ditinjau dari bilangan turunnya surah-surah dalam Al-Qur’an. Dia turun sesudah surah Az-Zumar dan sebelum surah Fushilat.
Tema utama dan tujuan pokok surah ini adalah prinsip-prinsip ajakan kepada iman, sifat Allah swt yang mengandung sindiran agar kaum musyrikin tidak menyekutukan-Nya. Lainnya, keangkuhan kaum musyrikin menentang kebenaran dan Allah swt mematahkan keangkuhan mereka dengan ancaman siksa.
Kemudian, tentang haq dan batil, iman dan kufur, dakwah dan penolakan, siksa Allah swt kepada pendurhaka serta sikap kaum muslimun dan pertolongan Allah swt juga istighfar malaikat pada mereka.
Selanjutnya, uraian manusia di akhirat yang terbagi dua kelompok, diridoi dan mereka yang mendapat murka akan menerima balasan yang adil. Demikian tafsir Al-Misbah.
Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.
Terjemahan QS. Ghafir (Yang Mengampuni) 40: 3 dan 28
“Pengampun dosa dan Penerima tobat, keras pembalasan-Nya, Pemilik karunia. Tiada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nyalah kembali.” (3)
Dan berkata seorang laki-laki mukmin dari keluarga Fir‘aun yang menyembunyikan imannya: “Apakah kamu akan membunuh seseorang karena dia menyatakan, ‘Tuhanku adalah Allah, Padahal dia telah datang kepada kamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhan kamu? Dan jika dia pendusta maka ataasnyalah dustanya, dan jika dia benar, niscaya akan menimpa kamu sebagian yang diancamkannya kepada kamu. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta. (28)
Tafsir ayat 3, taubat yang diterima dan pengampunan dosa merupakan satu sifat yang menyatu. Ada yang mensyukuri nikmat ada juga yang kufur nikmat. Bagi yang kufur terbuka pintu taubat karena Allah swt penerima taubat dan pengampun dosa. Jika mereka tetap kufur maka Allah swt akan menyiksa mereka.
Tafsir ayat 28, ucapan mukmin ini dalam upaya menyelamatkan Nabi Musa as dengan mengulur waktu. Penggalan akhir ayat ini merupakan pujian pada Nabi Musa as dan kecaman pada Fir’aun.
Yaa Robbana, jadikanlah kami hamba-Mu yang bertaubat. Kabulkanlah permohonan kami. Maha benar Allah dalam segala Firman-Nya dan Maha Benar Nabi Muhammad Saw. Wallahu a’lam bishowab.







