Surah az-Zalzalah: Pasti Terjadi Bumi Digoncangkan dengan Goncangan Dahsyat

 

 

Bacaan Lainnya

Surah az-Zalzalah: Pasti Terjadi Bumi Digoncangkan dengan Goncangan Dahsyat

Oleh: Arsiya Heni Puspita

(Jurnalis dan Penulis)

 

Surah ini dinamakan az-Zalzalah artinya Kegoncangan. Kata tersebut diambil dari ayat pertama surah ini. Namanya sudah dikenal sejak masa Nabi Muhammad saw Idza Zulzilat. Nama lainnya az-Zilzal atau Zulzilat semua nama terambil dari ayat pertama.

Surah ini merupakan surah ke-99 dalam al-Qur’an terdiri dari 8 ayat, termasuk golongan surah Makkiyyah, artinya diturunkan saat Rosulullah masih di Mekah. Kata lainnya, Rosulullah belum hijrah ke Madinah.

Surah ini adalah surah yang ke-94 jika ditinjau dari bilangan turunnya surah-surah dalam al-Qur’an. Kandungannya yang berbicara tentang salah satu prinsip pokok aqidah.

Tema utama adalah uraian tentang hari Kiamat dan apa yang akan dialami manusia pada hari itu akan terbuka segala persolan dan menjadi nyata apa yang tersembunyi. Demikian tafsir al-Misbah.

Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.

Terjemahan QS. az-Zalzalah (Kegoncangan) 98: 1 – 3

“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (1). Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban beratnya (2). Dan manusia bertanya, “Apa (yang terjadi) baginya?”.

 

Tafsir QS. az-Zalzalah (Kegoncangan) 98: 1 – 3

Apabila dan itu pasti terjadi bumi digoncangkan dengan goncangannya yang dahsyat dan hanya terjadi sekali dalam kedahsyatan seperti itu. Dan persada bumi diseluruh penjurunya tanpa terkecuali telah mengeluarkan beban-beban berat yang di kandungnya.

Baik manusia yang telah mati maupun barang tambang yang dipendam atau apapun selainnya, dan ketika itu manusia yang sempat mengalaminya bertanya serta dalam hatinya keheranan, “Apa yang terjadi baginya sehingga ia bergoncang demikian dahsyat dan mengeluarkan isi perutnya?”

Kata idza digunakan al-Qur’an untuk sesuatu yang pasti terjadi. Berbeda dengan kata in untuk sesuatu yang belum atau jarang terjadi. Lau untuk mengnandaikan sesuatu yang mustahil akan terjadi. Maka ayat di atas mengisyaratkan kepastian terjadinya goncangan bumi.

Yaa Allah, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). Kabulkanlah permohonan kami.

Maha Benar Allah dalam segala Firman-Nya dan Maha Benar Nabi Muhammad Saw. Wallahu a’lam bishowab.

Pos terkait