Artikel
Surah ath-Thariq: Cahaya Bintang Menembus Kegelapan Malam Tanda Perjalanan Bagi Manusia
Oleh: Arsiya Heni Puspita
(Jurnalis dan Penulis)
Surah ini dinamakan ath-Thariq artinya Yang datang di malam hari. Kata tersebut diambil dari ayat pertama surah ini. Nama lainnya Wa as-Sama’ Wa ath-Thariq. Surah ini turun pada tahun ke-10 kenabian.
Surah ini merupakan surah ke-86 dalam al-Qur’an terdiri dari 17 ayat, termasuk golongan surah Makkiyyah, artinya diturunkan saat Rosulullah masih di Mekah. Kata lainnya, Rosulullah belum hijrah ke Madinah.
Surah ini adalah surah yang ke-36 jika ditinjau dari bilangan turunnya surah-surah dalam al-Qur’an. Ia turun sesudah surah al-Balad dan sebelum surah Iqtarobat as-Sa’ah.
Tujuan utama surah ini adalah tentang mengingtkan manusia bahwa ia akan dibangkitkan di hari Kemudian, perhitungan amal dan pemberian balasan serta ganjaran adalah suatu keniscayaan. Tema utama lainnya, menguraikan keagungan al-Qur’an dalam kebenarannya mengenai ganjaran bagi orang beriman dan siksa bagi orang yang durhaka yang akan diterima pada hari Kiamat. Demikian tafsir al-Misbah.
Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.
Terjemahan QS. ath-Thariq (Yang datang di malam hari) 86: 1 – 4.
“Demi langit dan ath-Thariq (1). Dan apakah yang menjadikan engkau mengetahui apakah ath-Thariq itu? (2) Bintang yang yang menembus (3). Tidak satu jiwapun kecuali ada pemeliharanya”. (4)
Tafsir QS. ath-Thariq (Yang datang di malam hari) 86: 1 – 4.
Pada surah ini Allah swt menguraikan pemeliharaan-Nya pada manusia dan pencatatan amal mereka. Allah swt berfirman, demi langit dan ath-Thariq yaitu yang mengetuk dan datang pada malam hari.
Dan apakah yang menjadikan engkau mengetahui apakah ath-Thariq itu yakni sangat sulit atau mustahil engkau dapat menjangkaunya. ath-Thariq yang dimaksud adalah bintang yang cahayanya yang menembus kegelapan malam. Tidak satu jiwapun atau tidak seorangpun kecuali ada pemelihara atau pengawasnya.
Kata ath-Thariq dari kata tharaqa artinya mengetuk atau memukul sesuatu sehingga menimbulkan suara akibat ketukan atau pukulan itu.
Ayat ini menjelaskan salah satu manfaat bintang bagi manusia sebagai tanda perjalanan. Pengetahuan manusia tentang alam raya 3 persen, sisanya 97 persen belum dapat dijangkau oleh pengetahuan manusia.
Yaa Allah, cukuplah Allah bagi kami, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya kami bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung. Kabulkanlah permohonan kami.
Maha Benar Allah dalam segala Firman-Nya dan Maha Benar Nabi Muhammad Saw. Wallahu a’lam bishowab.