Surah Ar-Rahman: Pengantin Al-Qur’an
Oleh: Arsiya Heni Puspita
(Jurnalis dan Penulis)
Surah ini dinamakan Ar-Rahman artinya Yang Maha Pemurah diambil dari permulaan ayat pada surah ini. Nama ini telah dikenal masa Rosulullah saw. Inilah satu-satunya surah yang dimulai sesudah Basmalah dengan nama atau sifat Allah swt yaitu Ar-Rahman.
Sebab turunnya adalah tanggapan negatif kaum musyrikin Mekah ketika mereka diperintahkan sujud kepada Allah swt. Surah Ar-Rahman dikenal juga dengan nama ‘Arus al-Qur’an atau Pengantin Al-Qur’an.
lmam Al-Baihaqi meriwayatkan bahwa Rosulullah saw bersabda: “Segala sesuatu memiliki pengantinnya dan pengantin al-Qur’an adalah surah Ar-Rahman”. Penamaan ini karena indahnya surah Ar-Rahman dan didalamnya terulang tidak kurang 13 kali ayat fa bi ayyi ‘ala’i Rabbikuma tukadziban serta diibaratkan aneka hiasan oleh pengantin.
Surah ini merupakan surah kelima puluh lima dalam Al Qur’an terdiri dari 78 ayat, termasuk golongan surah Makkiyyah, artinya diturunkan saat Rosulullah masih di Mekah. Kata lainnya, Rosulullah belum hijrah ke Madinah.
Surah ini adalah surah yang keempat puluh tiga jika ditinjau dari bilangan turunnya surah-surah dalam Al-Qur’an. Dia turun sebelum surah Fathir dan sesudah surah Al-Furqon.
Tema utama adalah uraian mengenai nikmat-nikmat Allah swt, bermula dari nikmatnya yang terbesar dan teragung yaitu al-Qur’an. Lainnya, Ar-Rahman mengandung makna keluasan anugerah dan ketercakupannya bagi semua. Demikian tafsir Al-Misbah.
Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.
Terjemahan QS. Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) 55: 1 – 4
Ar-Rahman (1). Dia yang telah mengajarkan Al-Qur’an (2). Dialah yang menciptakan manusia (3), mengajarnya ekspresi. (4).
Tafsir QS. Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) 55: 1 – 4.
Ayat 1 – 2, Allah swt mencurahkan rahmat kepada seluruh mahluk dalam kehidupan dunia, manusia dan jin, yang taat dan durhaka, malaikat, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan lainnya. Agar mereka meneladaninya dengan menyatakan, Dialah yang telah mengajarkan Al-Qur’an kepada siapa saja yang dia kehendaki.
Kaum musyrikin Mekah tidak mengenal Ar-Rahman dan tidak mengakui nikmat-nikmat Allah swt yang mereka terima.
Kata ‘allama / mengajarkan memerlukan dua objek yaitu al-insan / manusia. Namun tidak disebutkan objek kedua karena bersifat umum dan mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh pengajarannya. Adapun objek lainnya yaitu jin dan malaikat.
Al-Qur’an adalah firman Allah swt yang disampaikan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw dengan lafal dan maknanya yang beribadah siapa saja membacanya. Juga bukti kebenaran mukjizat Rasulullah saw.
Kata Al-Qur’an merupakan keseluruhan ayat-ayatnya yang enam ribu lebih, juga bisa digunakan untuk menunjuk satu ayat atau bagian dari satu ayat.
Ayat 3 – 4, Dialah yang menciptakan manusia mahluk yang paling membutuhkan tuntunan-Nya sekaligus yang paling berpotensi memanfaatkan tuntunan itu dan mengajarnya ekspresi yaitu kemampuan menjelaskan apa yang ada di dalam benaknya dengan berbagai cara utamanya bercakap dengan baik dan benar.
Yaa Allah, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu, berikanlah ampunan kepada kami, orang-orang yang bertobat serta mengikuti jalan-Mu dan lindungilah kami dari azab neraka. Kabulkanlah permohonan kami. Maha benar Allah dalam segala Firman-Nya dan Maha Benar Nabi Muhammad Saw. Wallahu a’lam bishowab.