Surah An-Najm: Surah Pertama Dibacakan Rosulullah Secara Terang-terangan di Masjidil Al-Haram 

 

 

Bacaan Lainnya

Surah An-Najm: Surah Pertama Dibacakan Rosulullah Secara Terang-terangan di Masjidil Al-Haram 

Oleh: Arsiya Heni Puspita

(Jurnalis dan Penulis)

 

Surah ini dinamakan An-Najm artinya Bintang diambil dari permulaan ayat pada surah ini. Ini merupakan surah pertama yang turun kepada Nabi Muhammad saw karena ia turun sesudah surah Al-lkhlash atau At-Takwir.

Ibn Mas’ud menyatakan, surah ini merupakan surah pertama yang dibacakan Rosulullah saw secara terang-terangan di Masjidil al-Haram dan dibawah pendengaran kaum musyrikin. (HR. Ibn Mardawaih)

Surah ini juga surah yang pertama terdapat ayat sajadah pada ayat terakhir. Rosulullah saw sujud ketika membacanya dan semua hadirinpun sujud, kecuali Umayyah Ibn Khallaf hanya mengambil segengam tanah, lalu sujud di atasnya.

Kemudian ia mati terbunuh dalam keadaan kafir. Hal ini diungkapkan lbn Mas’ud sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, dan laiannya.

Surah ini merupakan surah kelima puluh tiga dalam Al Qur’an terdiri dari 62 ayat, termasuk golongan surah Makkiyyah, artinya diturunkan saat Rosulullah masih di Mekah. Kata lainnya, Rosulullah belum hijrah ke Madinah.

Surah ini adalah surah yang kedua puluh tiga jika ditinjau dari bilangan turunnya surah-surah dalam Al-Qur’an. Dia turun sebelum surah ‘Abasa dan sesudah surah Al-lkhlash atau At-Takwir.

Tema utama dan tujuan pokok surah ini adalah sama seperti surah-saurah Makkiyyah tentang keesaan Allah swt, pembuktian kenabian, dan keniscayaan hari Kiamat. Demikian tafsir Al-Misbah.

Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.

Terjemahan QS. An-Najm (Bintang) 53: 1 – 4

“Demi bintang ketika terbenam (1), tidaklah sesat sahabatmu dan tidak melenceng dari kebenaran (2), dan tidaklah ia berucap menurut hawa nafsunya (3). Ia tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan”. (4)

Tafsir QS. An-Najm (Bintang) 53: 1 – 4

Ayat 1 – 2, demi bintang ketika hendak terbenam atau turun untuk melontar jin dan setan-setan, tidaklah sesat yaitu keliru dalam menempuh jalan kebenaran dan menyampaikannya Nabi Muhammad saw yang merupakan sahabatmu yakni orang yang sangat kamu kenal bagaikan sahabat yang selalu menyertai kamu dan tidak pula ia melenceng dari kebenaran.

Kemudianan, ayat 3 – 4, dan tidaklah ia berucap tentang Al-Qur’an dan penjelasan yang disampaikannya menurut kemauan hawa nafsunya. Yang ia sampaikan tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.

Kata An-Najm artinya bintang yang memiliki cahaya dan nampak bagi penghuni bumi. Arti lainnya, bintang Sirus yang disebut pada akhir surah ini. Arti berikutnya, Al-Qur’an karena turunnya Al-Qur’an sedikit demi sedikit, dilukiskan oleh bahasa dengan kata munajjam.

Sumpah pada awal surah ini menunjukkan kejujuran Rosulullah saw mengenai kabar wahyu yang ia ucapkan dan sampaikan. Rosulullah saw tidak sesat maupun salah dalam menyampaikan wahyu.

Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang tetap melaksanakan salat. Kabulkanlah permohonan kami. Maha benar Allah dalam segala Firman-Nya dan Maha Benar Nabi Muhammad Saw. Wallahu a’lam bishowab.

Pos terkait