Surah Al-Jatsiyah: Semua Umat Berlutut Dihadapan Allah pada Dahsyatnya Hari Kebangkitan

Artikel

 

Bacaan Lainnya

Surah Al-Jatsiyah: Semua Umat Berlutut Dihadapan Allah pada Dahsyatnya Hari Kebangkitan

Oleh: Arsiya Heni Puspita

(Jurnalis dan Penulis)

 

Surah ini dinamakan Al-Jatsiyah artinya Yang Berlutut diambil dari ayat kedua puluh delapan pada surah ini. Kata Al-Jatsiyah hanya satu-satunya kata yang disebut dalam surah ini juga dalam Al-Qur’an.

Nama lainnya, Asy-Syari’ah. Juga Ad-Dahr artinya masa/waktu pada ayat kedua puluh empat, kata ini tidak ditemukan pada surah-surah yang dimulai dengan huruf Ha, Mim.

Ini merupakan surah keempat puluh lima dalam Al Qur’an terdiri dari 37 ayat, termasuk golongan surah Makkiyyah, artinya diturunkan saat Rosulullah masih di Mekah. Kata lainnya, Rosulullah belum hijrah ke Madinah. Dia turun sesudah surah Ad-Dukhan.

Tujuan utama surah ini adalah tantangan terhadap yang meragukan Al-Qur’an, pembuktian keesaan Allah swt serta ancaman terhadap orang yang mengingkari hari kiamat. Lainya, ajakan pada semua pihak untuk memperhatikan peringatan Allah swt. Selanjutnya, membuktikan bahwa Allah swt yang menurunkan kitab suci Maha Mulia. Demikian tafsir Al-Misbah.

Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.

Terjemahan QS. Al-Jatsiyah (Yang Berlutut) 45: 24, 28 – 29.

“Dan mereka berkata, “Ia tidak lain kecuali kehidupan dunia kita saja, kita mati dan kita hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa, dan mereka sekali-sekali menyangkut hal itu tidak mempunyai pengetahuan, mereka tidak lain hanya menduga-duga saja”. (24)

“Dan engkau akan melihat setiap umat berlutut. Tiap-tiap umat akan dipanggil untuk kitabnya. Pada hari itu kamu diberi balasan apa yang dahulu kamu kerjakan”. (28)

“Inilah kitab Kami yang menuturkan kepada kamu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan”. (29)

Tafsir QS. Al-Jatsiyah (Yang Berlutut) 45: 24, 28 – 29

Tafsir ayat 24, kaum musyrikin percaya bahwa kematian bukanlah perpindahan dari satu tempat ke tempat lain padahal mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu kecuali hanya menduga-duga. Kata ad-dahr digunakan dalam arti waktu yang dilalui oleh masa sejak terciptanya alam hingga punah.

Lalu, ayat 28, pada hari itu Nabi Muhammad saw bersama umatnya akan melihat semua umat penganut agama dan kepercayaan apapun yang taat atau durhaka, bahagia dan celaka semua berlurut dihadapan Allah swt karena dahsyatnya suasana hari kebangkitan dan semua bersiap-siap untuk diadili.

Terakhir, ayat 29, kitab catatan dari malikat tentang niat, ucapan, sikap, dan amal perbuatan, kami catat bukan berarti Kami lupa tetapi menjadi bukti dan keterangan sehingga tiada dalih penolakan atas segala perbuatan mereka.

Yaa Robbana, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami, dan menangkanlah kami atas kaum yang kafir. Kabulkanlah permohonan kami. Maha benar Allah dalam segala Firman-Nya dan Maha Benar Nabi Muhammad Saw. Wallahu a’lam bishowab.

Pos terkait