Surah Al-Hujurat: Tuntunan Tata Krama Penghormatan pada Nabi Muhammad SAW dan Umatnya

Artikel

 

Bacaan Lainnya

Surah Al-Hujurat: Tuntunan Tata Krama Penghormatan pada Nabi Muhammad Saw dan Umatnya

Oleh: Arsiya Heni Puspita

(Jurnalis dan Penulis)

 

Surah ini dinamakan Al-Hujurat artinya Kamar-Kamar diambil dari ayat keempat surah ini. Kata ini hanya satu-satunya dalam Al-Qur’an sebagaimana nama surah ini Al-Hujurat satu-satunya nama baginya.

Ini merupakan surah keempat puluh sembilan dalam Al Qur’an terdiri dari 18 ayat. Surah ini termasuk golongan surah Madaniyyah, artinya diturunkan setelah Rosulullah hijrah ke Madinah.

Surah ini adalah surah yang keseratus delapan jika ditinjau dari bilangan turunnya surah-surah dalam Al-Qur’an. Dia turun sesudah surah Al-Mujadalah dan sebelum surah At-Tahrim. Turun pada tahun lX Hijriyah penanggalan lslam.

Tema utama surah ini tentang tuntunan agama dan prinsip-prinsip moral untuk mewujudkan kehidupan bahagia bagi setiap individu serta sistem kemasyarakatan yang mantap, saleh, dan sejahtera.

Lainya, tuntunan tata krama penghormatan pada nabi Muhammad saw dan umatnya dengan adanya tema Al-Hujurat/kamar-kamar merupakan kamar-kamar Rasulullah saw beserta istri-istrinya.

Kemudian, tentang hakikat agung akidah dan syariat serta wujud dan kemanusiaan. Dua hal yang menonjol pertama, gambaran menyeluruh tentang alam yang sangat terhormat, bersih, dan sejahtera. Kaidah dan prinsip tegak dan terpelihara keadilan dunia.

Kedua, upaya yang besar dan konsisten membentuk dan mendidik komunitas muslim, petunjuknya bukanlah ide yang tidak dapat diterapkan atau hanya dalam khayal seseorang. Demikian tafsir Al-Misbah.

Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.

Terjemahan QS. Al-Hujurat (Kamar-Kamar) 49: 1 – 5

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului di hadapan Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (1)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengangkat suara kamu di atas suara Nabi, dan janganlah kamu memperjelas kepadanya ucapan sebagaimana jelasnya sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus amal-amal kamu sedangkan kamu tidak menyadari”.

“Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suara mereka di sisi Rasulullah, mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa, bagi mereka ampunan dan pahala yang besar”. (3)

“Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar-kamar, kebanyakan mereka tidak mengerti”. (4)

“Sedang kalau sekiranya mereka bersabar sampai engkau keluar menemui mereka, pastilah baik bagi mereka dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (5)

Terjemahan QS. Al-Hujurat (Kamar-Kamar) 49: 1 – 5

Ayat 1, mendahului maksudnya jangan menetapkan suatu hukum keagamaan atau persoalan duniawi tentang dirimu atau masyarakat, sebelum atau bertentangan dengan ketetapan-Nya. Laksanakanlah perintah Allah swt dan jauhilah segala larangan-Nya. Allah swt Maha Mendengar ucapanmu dan Maha Mengetahui segala gerak-gerikmu dan semua mahluk.

Ayat ini merupakan tuntunan pada kaum muslimin bagaimana seharusnya bersikap pada Rasulullah saw.

Lalu, ayat 2, ayat ini tentang diskusi panas antara dua sahabat Rasulullah saw Abu Bakkar As-Siddiq as dan umar bin Khattab as dengan suara meninggi mengenai pimpinan serombongan Bani Tamim yang datang mengahadap Rasulullah saw.

Melarang bersuara keras dihadapan Nabi Muhammad saw jangan sampai Rasulullah saw terganggu. Ini bisa mengakibatkan terhapusnya pahala. Pada hakikatnya Rasulullah saw melebihi kualitas kehidupan para syuhada.

Ayat 3, dampak positif bersuara lemah lembut dihadapan Nabi Muhammad saw juga di sekitar makamnya bisa menjadi orang-orang yang bertakwa sehingga terhindar dari segala macam bencana duniawi dan ukhrowi. Allah swt membersihkan hati manusia dengan memberikan kewajiban atau cobaan padanya.

Terakhir, ayat 4 – 5, orang yang memanggil dengan suara keras tidak mengerti etika dan tata krama penghormatan pada Rosulullah saw. Tetapi mereka tidak bersabar sehingga mereka tidak memperoleh yang lebih baik.

Namun demikian Allah swt tidak menyiksa mereka karena Allah Maha Penyantun dan Maha Pengampun bagi yang bertobat lagi Maha Penyayang pada hamba-Nya yang taat.

Kata hujurat bentuk jamak dari kata hujrah artinya kamar. Maksudnya adalah kamar-kamar istri-istri Nabi Muhammad saw. Ketika itu ada sembilan kamar disamping masjid Nabawi. Satu diantaranya menjadi makam Rasulullah saw bersama Abu Bakar as-Siddiq as dan Umar bin Khattab as.

Berdasarkan penyampaian Abu Bakar as-Siddiq as bahwa Nabi bersabda, “Nabi-nabi yang diutus Allah dimakamkan ditempat mereka wafat”.

Yaa Allah, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Kabulkanlah permohonan kami. Maha benar Allah dalam segala Firman-Nya dan Maha Benar Nabi Muhammad Saw. Wallahu a’lam bishowab.

Pos terkait