Bongkarpost.co.id (Lampung Selatan) – Menanggapi adanya dugaan pekerjaan Renovasi Puskeswan Kecamatan Merbau Mataram menggunakan besi oplosan. Kepala Tukang yang juga sebagai Pelaksana pengawas pekerjaan CV. Jalasena Pratama, Mindarto mengatakan bahwa pihak rekanan telah melaksanakan pekerjaan itu sesuai dengan Spesifikasi dan RAB yang ada.
Menurut Mindarto, dirinya sebagai pelaksana pada pekerjaan itu telah menggunakan pembesian sesuai dengan yang telah di tentukan pada RAB.
“Kalau yang dikatakan besi di oplos itu tidak benar. Kita menggunakan besi sesuai yang ada pada RAB. Seperti besi ukuran 8″ dan 10″ untuk pembesiannya, ” Ujar Mindarto kepada Bongkar Post, Selasa (25/10/2022).
Untuk material pembesian, jelas Mindarto, pihaknya memiliki bukti nota pembelian besi sesuai dengan ukuran yang akan di pergunakan pada pekerjaan tersebut.
“Kami memiliki nota pembelian sesuai dengan ukuran besi yang di pergunakan pada pekerjaan itu. Bukti nota nya juga ada, tercantum ukuran besinya,” jelasnya.
Selain pekerjaan pembesian, untuk pekerjaan pondasi pagar halaman kantor Puskeswan memang menggunakan pondasi yang sudah ada (Pondasi lama.red). Dikarenakan, di dalam RAB tidak tercantum untuk pembuatan pekerjaan Pondasi.
“Di dalam RAB nya tidak tercantum untuk pembuatan Pondasi Pagar. Jadi kita gunakan pondasi yang sudah ada,” ungkapnya.
“Ya begitu juga untuk pekerjaan bagian atas yang menggunakan baja ringan. Itu tidak semua memakai bahan baja ringan yang baru. Konsultan juga menyarankan baja ringan yang masih bagus dan masih dipakai. Itu digunakan kembali,” imbuh Mindarto.
Mindarto juga menegaskan, saat ini pekerjaan Renovasi Kantor Puskeswan Kecamatan Merbau Mataram telah selesai dan sedang mengurus untuk Provisional Hand Over (PHO).
Diberitakan Sebelumnya, Pekerjaan Renovasi Kantor Unit Pelayanan Tehnis (UPT) Puskeswan Kecamatan Merbau Mataram dikerjakan oleh rekanan CV. Jalasena Pratama dengan Nomor kontrak : 524/02/PK.05/BP/IV.23/2022 yang menyerap Dana APBD Kabupaten Lampung Selatan tahun 2022 sebesar Rp. 293.742.912,00 diduga struktur pembesiannya mengunakan besi dengan ukuran oplosan.
Tampak jelas dari empat batang besi yang digunakan sebagai cor beton sudut dinding menggunakan ukuran besi yang berbeda. Ada besi dengan ukuran 6,80″ ada ukuran 8,98″ dan ada yang ukuran 9,39″.
Selain itu, pondasi untuk penambahan ruang kantor menggunakan Batu belah bewarna ungu sehingga kualitas kekerasan Batu patut dipertanyakan.
Begitu juga dengan pondasi untuk pagar terlihat menggunakan pondasi lama, hanya bagian depan dan atas pondasi yang di ploor dengan beton agar terlihat seolah olah bangunan pondasi baru.
Pelaksana Rekanan CV. Jalasena Pratama, Hendra Sahrizal saat di konfirmasi menegaskan untuk pembesian pihaknya sudah membeli sesuai dengan kebutuhan.
“Kita sudah beli besi sesuai dengan kebutuhan dan jelas ada tertulis ukurannya Pak,” tegas Hendra melalui pesan singkat WhatsApp pada Selasa (6/9/2022) lalu.
Untuk masalah batu pondasi yang bewarna ungu, Hendra dengan tegas mengatakan kualitas batu tetap bagus.
“Untuk Batu belah memang berwarna ungu. Tapi untuk kekuatan bagus kok Pak,” elak Hendra.
Namun ketika persoalan pondasi pagar masih menggunakan pondasi lama, tampaknya Hendra enggan menjawab.
Di sisi lain, Kepala tukang pada pekerjaan itu, Pamin mengatakan, untuk pondasi pagar sesuai arahan konsultan memang tidak membuat pondasi baru. Sehingga menggunakan pondasi yang lama.
“Coba aja tanya langsung dengan konsultannya. Setahu saya memang menggunakan pondasi lama,” cetus Pamin belum lama ini.
Pamin pun mengatakan untuk tulangan baja ringan bagian atap tetap menggunakan bahan yang lama hanya diselingi baja ringan yang baru.
“Ya itu konsultannya juga ngomong kalau tulangan baja ringan untuk bagian Kap tidak semua diganti baru. Masih pakai yang lama, makanya ini untuk segi tiga kuda kudanya kita pakai baja ringan yang lama,” bebernya.
“Makanya kita pilah pilah baja ringannya, yang masih bisa kita pakai ya kita tidak ganti yang baru,” tutupnya.
(Fir)







