Silatda Rumah Besar 98, Ali Akbar: Silaturahmi Jangan Putus di Kita, Teruskan ke Anak-Anak Kita

Ali Akbar. | dok. Rumah Besar 98/Muzzamil

Bongkar Post

Bacaan Lainnya

BANDARLAMPUNG, BONGKARPOST.CO.ID – Pekan lalu, komunitas sosial lintas profesi jejaring aktivis 1998 latar alumni Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) dan Partai Rakyat Demokratik (PRD) lintas genre 1994-2024, plus alumni/kader Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) basis Lampung, menaja Silaturahmi Daerah (Silatda) dan Buka Puasa Bersama Rumah Besar 98, di Kyriad M2 Hotel, Jl Raden Imba Kusuma, Sumurputri, Telukbetung Selatan, Bandarlampung, Kamis 27 Maret 2025.

Kader LMND Samsani Leon dan Fani Rahma, duo MC rancak memandu, mulai pukul 17.03 WIB. Diawali dengan menyanyikan bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu wajib demonstran ciptaan alumni SMID-PRD, John Tobing: Mars Darah Juang.

Lalu, sambutan ketua pelaksana, Ali Akbar. Berterima kasih telah hadir, “Pertama-tama kami kepanitiaan mengkomunikasikan untuk menggagas acara ini. Kalau ditanya apa sih tujuan acara ini? Tujuannya sederhana aja. Kami ingin kita berkumpul, bersilaturahmi, seperti (tema) yang kita sampaikan di banner. Kita ingin kita saling jaga, saling menguatkan sampai akhir,” jelas Ali, menggarisbawahi tagar magis, #BerkawanSelamanya.

“Dan saling men-support,” tandas dia.

Lalu, “Sebagaimana sering saya sampaikan, bagaimana agar silaturahmi di tingkatan kita ini tak putus di kita, tapi juga kita teruskan ke anak-anak kita, anak-anak kawan kita yang hari ini sudah mendahului kita,” lugas Ali, dari itu acara menghadirkan anak dan perwakilan keluarga alumni SMID-PRD yang telah wafat. Dan diberi tali asih tanda asuh. Tanda kasih.

Ada, Al Farabi putra mantan Ketua Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Universitas Bandar Lampung (SMPT UBL) 1997-1998 dan Ketua Komisi Informasi Lampung, mendiang Muhammad Fuad.

Ada Beni, adik mantan Sekretaris HMI Cabang Bandarlampung era 1994-1995 mendampingi ketuanya (kini Staf Ahli Gubernur Lampung) Ganjar Jationo, pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), kader PRD pertama di Lampung, Bambang Ekalaya (BE).

Ada kader LMND Unila Marco Fadhillah, putra mantan calon wakil walikota Bandarlampung jalur independen 2015, Ketua PRD Lampung 2015-2021, mendiang Ahmad Muslimin.

Tak bisa hadir, Osa putri mantan Ketua Dewan Pelajar Lampung 1997-1999 dan Badko PRD Lampung Nurul Hidayat, serta keluarga eks Ketua Front Underground Lampung, Catur Yugo Prasetyo, diwakilkan.

Ali Akbar, aktivis Dewan Pelajar Lampung (Depel) 1997-1999, Ketua Serikat Rakyat Miskin Kota (SRMK) Lampung dan Ketua PRD Lampung ke-10 tersebut, kini advokat cum pengurus Badan Pengamanan Partai dan Hukum Daerah (BPPHD) Partai Demokrat Lampung, serta Koordinator Keluarga Besar Rakyat Demokratik (KBRD) Lampung.

Sambutan ‘ketuplak’ kelar, giliran pemimpin doa, alumni LMND-PRD dan Serikat Tani Nasional (STN) Lampung, kini General Manager Radar TV Hendarto Setiawan, lantunannya melangit lagi mengakar.

Dia turut memunajat doa bagi puluhan nama mendiang alumni dan tokoh negeri. Termasuk keempat mendiang.

Acara dilanjutkan dengan peluncuran lagu “#BerkawanSelamanya” ciptaan Muzzamil yang sekaligus menyanyikannya live diiringi petikan gitar kader LMND Lampung, Saad.

“Kita #berkawanselamanya. Bangun diri, negeri dan bangsa. Kiri-kanan #jagakawan kita. Bangun peradaban bahagia,” nukil lirik.

Mantan Ketua Bappilu Partai Demokrat kini Komisaris PLN Andi Arief yang hadir, didapuk menyampaikan pesan solidaritas.

Andi, sebagai bagian unsur terdapuk Dewan Penyantun Rumah Besar 98, bersama unsur terdapuk Dewan Pembina diketuai Yozi Rizal.

Yozi, alumnus Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung (UBL), advokat nonaktif ini mantan Koordinator Komite Advokasi Gerakan Rakyat (Tegar) embrio LBH Rakyat (LBHR) yang dia bidani bareng Habiburokhman, Yulizar Fachrurozi Triassaputra, Ricky Tamba dan komite kerja profesional PRD tahun 2000.

Yozi, Direktur LBHR Lampung 2000-2005 ini gabung ke Partai Hanura 2007 jadi Ketua DPC Kabupaten Way Kanan, terpilih anggota/Wakil Ketua DPRD Way Kanan 2009-2014, anggota DPRD Lampung dari Partai Hanura 2014-2018, Sekretaris Partai Hanura Lampung 2016-2018, kini Bendahara DPD/Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Lampung 2024-2029.

Bersama keduanya, pembina lainnya: mantan Ketua Komite Persiapan Legalisasi (Kepal) PRD Lampung 1999 kini pengusaha properti, M. Sukma Mulyana; mantan Kadiv Pertanahan LBH Bandarlampung dan Koordinator Ikatan Petani Lampung (IPL) kini advokat, Marwan; mantan anggota DPRD Kabupaten Pesawaran 2009-2014, Usman Hendrawan; mantan Ketua PRD Bandarlampung era Pemilu 1999, Direktur Eksekutif LBHR 2000-2004, kini advokat PPNS Polda Lampung, YF Triassaputra.

Ketua PRD Lampung kedua kurun 2000-2001 Cahyalana, terdapuk Ketua Dewan Pengawas, serta Ali Akbar, Feri Yanto, Yuliana Gunawan, KSB panitia; membersamai mereka saat serah terima tali asih kepada anak kelima mendiang.

Jeda jelang azan Magrib waktu iftar –buka puasa, diperkenalkan produk kopi bubuk spesialti jenama Regis Coffee asal Desa Dwikora, Kecamatan Bukit Kemuning, Lampung Utara ampuan Nonha Sartika.

Produk Emak, sapaan mantan Ketua Dewan Tani Lampung (DTL) 1998-2003 ini, pernah dipamerkan di KTT G20 Bali. Hasil kebun 557 meter diatas permukaan laut (mdpl), tiga kemasan: 250 gram, 500 gram, dan 1 kg.

Diperkenalkan pula produk mikrokuliner Ayam Bumbu Hitam Madura Kantin Mama Raya milik kader PRD jago bernyanyi dangdut Yuli Yuma. Yuma buka booth di Ciplaz Ramayana selama Ramadan, dan hadir di Go-Food. Begitu pun produk empek-empek, dimsum Dapur Mamita milik Rita Ling-Ling yang buka lapak di area Lamban Kuning Sukarame juga selama puasa.

Tak sempat disebut, banyak pula lainnya seperti produk mi ayam kelolaan kader Endang dekat perempatan dekat rumah mantan Walikota Bandarlampung Suharto.

Dimsum Lia-Ha milik istri Muzzamil yang hadir sejak 2015. Atau, produk roti milik istri alumni SMID-PRD, eks pegiat LBH, WALHI Lampung kini pehobi pesepeda, Rustam Nawawi. Dia biasa terima donasi tunai dibuat roti dibagi ke dhuafa di setiap pekannya.

Usai berbuka, acara dilanjutkan pemutaran video teaser latar pemikiran Rumah Besar 98, dialog sambung rasa sumbang saran dipandu Yulizar Fachrurrozi Triassaputra.

Dialog gayeng konstruktif ini lumayan berhasil menjepret lanskap jejaring 98 latar SMID-PRD atas situasi nasional dan daerah, berikut treatment dan kesepahaman terbatas respons kolektif atas relasi kuasa kini kedepannya. Materinya, singkat nun “daging”.

Marwan, mengelaborasi pemetaan potensi kawan berbasis rekam jejak, berikut tracing deployment sumberdaya perkuatan elemen pendukung jejaring kunci gerakan 1998 di ranah pemerintahan dan politik nasional.

Rustam Nawawi, mendedah soal bagaimana anak gerakan 1998 yang kini harus sekaligus bertahan hidup ditengah gempuran status sosial sekaligus perlahan membangun basis ekonomi berkelanjutan. Rumah Besar 98, katalis pendorong eksekusinya.

Muzzamil, menginjeksi ajakan “yuk berpartai”, sebagai ejawantah strategi alumni SMID-PRD non ASN demi untuk bisa memassalkan, memperkuat, membesarkan jejaring 5 tahun kedepan agar dapat turut ekstra siap hadapi siklus suksesi politik dan redistribusi ekonomi setelahnya. Di 2029. Meminta bedakan antara berpolitik dengan berpartai, Muzzamil merasionalisasi dengan sederet contoh.

Andi Arief, penanggap, banyak manggut. Sejumlah tanggapannya selain filosofis juga realistis serta beberapa, diplomatis. Ada kata kunci “sabar” segala.

Ditutup dengan foto bersama, rekaman video ucapan Idul Fitri 1446 H/2025, ramah tamah dirinai petik gitar akustik Santo, musisi tetap Kyriad M2 Hotel. Acara diusaikan bada Isya. (Muzzamil)

Pos terkait