Santiaji Jurnalistik dan Kehumasan Bongkar Post Group, Trufi Murdiani Bongkar Habis Ini

ADA MISS TRUFI! – Kaprodi Bisnis Digital FEB IIB Darmajaya Trufi Murdiani saat menerima plakat dari bendahara pelaksana Santiaji, Sattika Octaria, Minggu lalu. | Muzzamil

 

Bacaan Lainnya

BANDARLAMPUNG, BONGKARPOST.CO.ID — Era 1990-an dikenal mahasiswi hijabers Teknik, aktivis pers kampus UKPM Teknokra Unila lanjut wartawati HU Lampung Ekspres (LE), kini dosen cum Kepala Program Studi (Prodi) Bisnis Digital Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Trufi Murdiani, S.T. M.A., turut menarasumberi Santiaji Jurnalistik dan Kehumasan Bongkar Post Group 2025 di Ballroom Hotel Horison Lampung, Jl Kartini Nomor 88 Tanjungkarang, Bandarlampung, Sabtu-Minggu, 18-19 Oktober 2025.

Dalam taja bertema “Perkuat Citra Positif Institusi Bisnis dan Institusi Pemerintahan Melalui Pilar Jurnalistik dan Kehumasan Di Era Digital 5.0” itu, Trufi Murdiani tampil keren sesi keenam, dipandu oleh Davit Kurniawan, Minggu (19/10/2025) lalu.

Trufi, jebolan S2 Ateneo De Manila University Filipina dan mahasiswi program doktoral ilmu komunikasi mengupas paten materi Kehumasan Digital Humanistik: Exactly People/Public Center Oriented bertema “Kehumasan Di Persimpangan Jalan: Digitalisasi Kehumasan, AI Sebagai Tools Kehumasan, Etiket dan Tren Komunikasi Massa.”

Mukadimah Trufi, bagi sesi dengan linifokus empat pisau analisa: pengantar komunikasi, jurnalistik, dan public relations (PR) atau Humas; peran public relations/Humas dalam posisinya dalam klasifikasi jenis komunikasi dan transformasinya di era digitalisasi; Humas dan Jurnalis di persimpangan jalan (humanisasi PR dan citizen journalistic); dan peran digital PR (digital gatekeeper, SEO person, AI experties, social media admin).

Mencoba komunikatif, Trufi memancing para peserta: rerata pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID), admin web, admin media sosial (medsos) di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan; penatakelola informasi, admin web atau admin medsos BUMD Pemprov Lampung dan Pemkot Bandarlampung; serta insan humas BUMN beroperasi di Lampung, badan usaha milik swasta, PTN/PTS, dan asosiasi profesi.

Dengan menampilkan berurut, grafis ilustrasi seorang PR/Humas berada di anak tangga tengah akan menaiki anak tangga berikut, demi mendedah peran digital PR/Digital Journalist baik di era kini maupun era lanjut.

Trufi gayeng, meneruskannya dengan grafis ilustrasi foto sosok mendiang mahasiswa FISIP Universitas Udayana (Unud) Denpasar, Bali, Timothy Anugerah Saputra; yang viral bahkan trending topic pascakematiannya gegara bunuh diri baru-baru ini: ditemukan terkapar di halaman gedung fakultas setelah melompat dari lantai empat, 15 Oktober lalu, meski telah dilarikan ke dan dirawat intensif di RSUP Prof Ngoerah Denpasar, nun naas kesadarannya terus menurun, nyawanya tak tertolong, dinyatakan meninggal dunia. Trufi memantik respons peserta: latar peristiwa.

Seusai, mahasiswi doktoral ilmu komunikasi, mantan wartawati Lampung Ekspres hingga jadi Managing Editor Lampung Ekspres (LE) Plus, pindah antara lain ke Bandar Lampung News (Balanews); lalu editor rubrik Business Communication, rubrik Pendidikan, rubrik Metropolitan HU Radar Lampung; Managing Editor Radar Tanggamus, Redaktur Ekonomi dan Bisnis Radar Tasikmalaya (grup JPNN era Dahlan Iskan) ini; sukses memantik, peserta turut teringsut tergelitik, baru kemudian Miss Trufi karib ia disapa kini, mendedah macam dan jenis komunikasi.

 

Jenis Komunikasi Berdasarkan Arah/Alur

Berdasarkan arah atau alur komunikasi, ada tiga jenis komunikasi: komunikasi satu arah (one-way communication), komunikasi dua arah (two-way communication), komunikasi multi arah (multi-way communication).

“Dalam komunikasi satu arah, pengirim menyampaikan pesan tanpa umpan balik langsung dari penerima. Sebagai contoh, misalnya saja siaran televisi, iklan digital, atau pengumuman kampus,” sebut Trufi.

Lalu dalam komunikasi dua arah, “terjadi pertukaran pesan antara sang pengirim dan sang penerima secara interaktif. Contohnya, wawancara, diskusi, negosiasi, komunikasi pelanggan,” sambung ia.

Kemudian, “dalam komunikasi multi arah, banyak pihak berpartisipasi aktif dalam pertukaran pesan secara simultan, misalnya forum online, media sosial, dan seminar web atau webinar,” sambung Trufi.

 

Jenis Komunikasi Berdasar Bentuk/Jumlah

Selanjutnya berdasarkan bentuk atau jumlah partisipan, Trufi merincikan enam jenis komunikasi: komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa, dan komunikasi publik.

Diuraikan ia, komunikasi intrapersonal, yakni merujuk pada komunikasi dengan diri sendiri yang melibatkan proses refleksi, berpikir, atau perenungan. “Contohnya, saat kita menyusun strategi, menulis jurnal, atau berpikir sebelum berbicara.”

Lalu, komunikasi interpersonal, yaitu jenis komunikasi antar dua orang atau lebih, yang memiliki hubungan langsung. Contohnya percakapan antara dosen dan mahasiswa, wawancara kerja, dan mentoring.

Lalu, komunikasi kelompok, yakni komunikasi dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama. Misalnya rapat tim, kelompok belajar, dan project meeting.

Lalu, komunikasi organisasi, merujuk proses pertukaran pesan dalam struktur organisasi formal pun informal. “Contoh, surat edaran, rapat fakultas, dan komunikasi antar divisi.”

Lalu, komunikasi massa, atau penyampaian pesan melalui media massa ke audiens yang lebih luas dan heterogen, beragam. Sebagai contoh, siaran TV, radio, koran, portal berita daring.

Terakhir, komunikasi publik, komunikasi yang disampaikan seseorang ke khalayak secara langsung. “Pidato, seminar, presentasi bisnis, dan pitching,” ujar Trufi mengurai contoh.

 

Jenis Komunikasi Berdasarkan Tujuan

Berdasarkan tujuan komunikasi, terdapat komunikasi informatif: menyampaikan informasi atau pengetahuan, contohnya presentasi hasil penelitian, berita, laporan bisnis.

Ada komunikasi persuasif, jenis komunikasi yang bertujuan mempengaruhi sikap, opini, atau perilaku orang lain. Contoh, iklan digital, kampanye politik, dan promosi produk.

Ada komunikasi instruktif atau direktif, jenis komunikasi yang bertujuan memberikan perintah atau arahan agar penerima pesan melakukan sesuatu. “Misalnya briefing kerja, pengarahan pimpinan, dan juga standard operation procedure atau SOP,” ujar Trufi.

Ada komunikasi edukatif, yang bertujuan mendidik dan membangun kesadaran atau pengetahuan baru. “Contohnya, proses pembelajaran, webinar literasi digital,” ujar Wakabid Pendidikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung 2010–2014 itu.

Dan, ada komunikasi koersif atau represif, jenis komunikasi yang mengandung unsur tekanan agar penerima pesan menuruti keinginan sang komunikator.

“Contohnya, pidato propaganda, ancaman sanksi organisasi,” imbuh mantan staf Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bandarlampung, dan pernah mengajar di FISIP Unila, Politeknik Gajah Sakti Metro, dan STIT Pringsewu ini.

 

Jenis Komunikasi Berdasar Media Digunakan

Berikutnya, berdasarkan saluran atau media digunakan, tersebut empat jenis komunikasi: komunikasi verbal, komunikasi non verbal, komunikasi digital, dan komunikasi visual.

“Komunikasi verbal ini menggunakan bahasa lisan atau tulisan. Misal percakapan, surat, presentasi, dan email. Komunikasi non verbal menggunakan gerak tubuh, ekspresi wajah (mimik), simbol, atau bahasa tubuh. Contoh gestur, intonasi, penampilan, desain visual,” rinci Trufi.

Kemudian, komunikasi digital, menggunakan perangkat dan platform digital misal media sosial, video conference, email marketing, dan chat bot. Serta, komunikasi visual, yang mengandalkan elemen grafis visual, seperti infografis, desain konten, fotografi promosi.

 

Jenis Komunikasi Berdasarkan Konteks

Terakhir, berdasarkan konteks, komunikasi ada jenis: komunikasi pribadi, komunikasi profesional, komunikasi lintas budaya, dan komunikasi publik digital.

Percakapan sahabat dan obrolan santai, ialah contoh komunikasi pribadi, yang ciri pokoknya bersifat informal dan emosional.

Adapun, rapat bisnis, negoisasi kontrak, dan konsultasi klien, ialah contoh komunikasi profesional yang ciri utamanya cenderung formal, objektif, berorientasi hasil (output).

Sementara, kerja sama internasional, ekspor digital, dan remote team, merupakan contoh dari komunikasi lintas budaya, yang cirinya antara lain melibatkan para pihak dari latar belakang budaya yang berbeda.

Adapun live streaming, komentar di media sosial, dan forum online, merupakan contoh dari jenis komunikasi publik digital, dengan ciri khas terjadinya interaksi publik di ruang digital yang melibatkan partisipasi luas.

Sampai sini, Trufi menjeda sesi. Kenapa? Sesuatu terjadikah? “Sekarang saya mau bertanya, let’s rise your hands up. Siapa di ruangan ini yang merasa dalam satu minggu terakhir menerima hoaks atau berita yang belum jelas sumbernya?” rupanya Trufi, tim penulis buku “Biografi K.H. Arief Mahya” dan buku “50 Tahun Alzier Dianis Thabrani” ini, memancing tanya.

Tak ayal, tiga peserta pengacung jempol –Ramanda dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung, Rudi dari Institut Teknologi Sumatera (ITERA), dan Agung dari Dinas Penanaman Modal, Perizinan, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPPTSP) Kabupaten Lampung Selatan– berkesempatan dapat doorprize nan Trufi pribadi persiapkan. Bonus, turut sigap diabadikan. Cekrék!

 

Public Relations: Pengertian, Ruang Lingkup

Seusainya, Trufi mengelaborasi soal PR. PR, kutip ia dari Cutlip, Center and Broom (2011), yakni “fungsi manajerial yang mengelola komunikasi dua arah antara organisasi dan publiknya untuk membangun saling pengertian, kepercayaan, dan citra positif.”

“Lalu ruang lingkup PR ini ada enam jenis. Corporate PR, Marketing PR, Government PR (Humas Pemerintah), Community Relations, Employee Relations atau Internal PR, dan Digital PR,” jelas Trufi selanjutnya.

Corporate PR, fokus utamanya adalah citra dan reputasi perusahaan. Contohnya press release, media relations, dan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL, dulu CSR) communication.

Lalu sesuai nama: Marketing PR, berfokus utama mendukung aktivitas pemasaran. Contohnya kampanye produk, kolaborasi dengan Influencer, dan lainnya.

Lalu, juga sesuai nama: Government PR (Humas Pemerintah), fokus utamanya pada komunikasi kebijakanpublik. Contohnya, konferensi pers, publikasi program publik.

Lanjut, Community Relations, fokus utama pada hubungan dengan masyarakat sekitar, contohnya program sosial, kegiatan CSR.

Employee Relations (Internal PR), fokus pada komunikasi internal organisasi. Contohnya newsletter, town hall meeting.

“Serta, Digital PR, fokus utamanya reputasi dan engagement di media digital. Contoh seperti manajemen medsos online crisis management, dan search engine optimize atau SEO PR,” jembreng Trufi.

Sadar audiens, dosen tetap tersertifikasi Pendidik Nasional pada Prodi Bisnis Digital, tersertifikasi nasional Digital Marketing (BNSP) serta Social Media Marketing, juga bersertifikat internasional “kompeten” untuk Digital Marketing, selain Trufi juga Editor in Chief Journal of Prodigi serta pernah jadi Koordinator KBK Bisnis Digital ini lalu bilang.

“Ringkasnya, PR Digital itu penerapan komunikasi organisasi plus komunikasi massa plus komunikasi digital, dengan tujuan membangun citra, kepercayaan, serta hubungan harmonis dengan publik,” simpul ia.

Dalam lanjutan presentasinya, Trufi lantas menguraikan kontekstualitas eksistensi insan Humas Pemerintah dan Humas Swasta hari ini. Juga, fenomena digitalisasi kehumasan, peran humas digital, praktik jurnalis digital era kini, fungsionalisasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sebagai tools kehumasan, etika komunikasi massa digital, dan tren komunikasi massa 5.0.

Muzzamil, juru siniar Bongkar-Bongkaran Bongkar Post TV, sang ketuplak Santiaji; didampingi sekretaris Nopriansyah dan bendahara Sattika Octaria, menjelaskan pihaknya mendaulat Trufi berbasiskan rekam jejak jelajah pengalamannyi nan kaya insight.

“Mbak Trufi ini sarjana teknik, ‘ngelothok’ kering apa itu dasar-dasar matematika, juga statistika, dan sekarang di eranya Revolusi Industri 4.0 apalagi Society 5.0, ia juga jago urusan data science. Beliau bukan hanya senior, penyaksi, pencatat rapi gerakan reformasi 1998 kami dulu, tetapi kini juga telah menjelma menjadi sesosok yang kita saksikan bersama tadi. Gudang ilmu,” beber Muzzamil memuji.

Adapun, Santiaji Jurnalistik dan Kehumasan Bongkar Post Group 2025 di Hotel Horison Lampung, Sabtu-Minggu, 18-19 Oktober lalu itu, turut didukung Hotel Horison Lampung, Bank Lampung, dan Hotel Radisson Kedaton Lampung.

Santiaji yang dibuka Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, pada hari pertama, Sabtu (18//2025) dan ditutup Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Lampung Ganjar Jationo, Minggu (19/10/2025), buah kerja sama Bongkar Post Group pimpinan Komisaris Jauhari, menggamit Pemprov Lampung, Pemkot Bandarlampung, PWI Lampung pimpinan Wirahadikusumah dan BPC Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) Lampung pimpinan Yayan Sopian.

Allah tidak tidur. Alhasil, sekurun dua hari perhelatan, tiga tagar terkait terbalut: #SalamHumasLampung, #HumasLampungBerdaya, dan #LampungMajuIndonesiaEmas, bergema. (Muzzamil)

Pos terkait