Ribuan Massa Siap Geruduk BNNP Lampung, Desak Oknum HIPMI Pemakai Narkoba Ditahan

Ribuan Massa Siap Geruduk BNNP Lampung, Desak Oknum HIPMI Pemakai Narkoba Ditahan

 

Bacaan Lainnya

Bongkar Post, Bandar Lampung

Situasi panas diprediksi bakal mewarnai Kota Bandar Lampung pada Selasa, 16 September 2025.

Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Anti Narkoba Provinsi Lampung mengumumkan siap turun ke jalan menuntut penegakan hukum atas kasus narkoba yang menyeret sejumlah orang penting, termasuk oknum pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lampung.

Dalam surat pemberitahuan resmi kepada Polresta Bandar Lampung, yang ditandatangani Ketua Aliansi Destra Yudha S.H., M.Si dan Jenderal Lapangan Herman, disebutkan bahwa lebih dari 1.500 orang akan dikerahkan dalam aksi tersebut.

“Aksi ini akan dimulai dari Bundaran Tugu Adipura dan dilanjutkan long march menuju kantor BNN Provinsi Lampung. Kami akan membawa mobil komando, sound system, spanduk, dan ratusan kendaraan roda dua,” tegas Destra dalam pernyataannya.

Aliansi menegaskan bahwa tuntutan utama mereka adalah penahanan terhadap para pemakai narkoba yang diamankan dalam penggerebekan di Hotel Grand Mercure beberapa waktu lalu. Massa mendesak agar BNN tidak tebang pilih dalam menegakkan hukum.

“Jangan sampai hukum hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Jika benar ada pengurus HIPMI yang terjerat narkoba, BNN wajib segera menahannya, bukan malah melindunginya,” kata Destra dengan nada tegas.

Menurut Aliansi, publik berhak mengetahui siapa saja oknum yang terlibat, bukan ditutup-tutupi.

Isu keterlibatan pengurus HIPMI dalam kasus narkoba dianggap sebagai tamparan keras bagi organisasi pengusaha muda yang selama ini digadang-gadang menjadi teladan.

Aksi ini diperkirakan bakal menyedot perhatian luas masyarakat Lampung. Ribuan massa akan mengepung kantor BNN Provinsi Lampung untuk memastikan aparat tidak lemah menghadapi tekanan elit.

“Kalau BNN berani tegas, ini akan menjadi pembuktian nyata bahwa hukum benar-benar berlaku untuk semua orang. Tapi kalau mereka bungkam, publik pasti menilai ada permainan di balik kasus ini,” ujar Herman, Jenderal Lapangan aksi tersebut.

Kini publik menanti, apakah BNN Provinsi Lampung berani mengambil langkah tegas atau justru memilih diam di tengah derasnya desakan ribuan massa yang siap mengepung kantor mereka.(Rls)

Pos terkait