Respon Berbagai Kalangan Atas Tuntutan Hakim Minta Naik Gaji

Bongkarpost.co.id

Jakarta – Ribuan hakim cuti bersama pada 7-11 Oktober 2024 sebagai bentuk protes atas kurangnya kesejahteraan hakim di Indonesia. Sebagian dari para hakim yang tergabung dalam Solidaritas Hakim Indonesia (SHI) itu berkumpul di Jakarta untuk melakukan audiensi kepada beberapa pihak. Mereka menemui antara lain pimpinan Mahkamah Agung, Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Komisi Yudisial (KY), dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Bacaan Lainnya

Pada rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan pimpinan DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di kompleks palemen, Selasa, (8/10/2024). Melalui sambungan telepon, Prabowo bicara dalam rapat,” Pada saatnya nanti saya minta waktu untuk saya bisa bertatap muka dan bicara langsung dengan saudara-saudara,” kata Prabowo kepada para hakim.

Selanjutnya Prabowo mengatakan agar para hakim sabar,  ia ingin menaikkan gaji para hakim setelah dirinya dilantik 20 Oktober mendatang yang tinggal hitungan hari.

“Ini bukan janji, karena kampanye sudah selesai jadi saya nggak perlu janji-janji. Tapi ini adalah keyakinan saya,” ujarnya.

Menurut Prabowo, ia punya tekad, para hakim harus mendapat perhatian dari negara dengan memberikan gaji yang memadai sehingganya tidak perlu mencari tambahan.

Sementara itu ramai respon dimedia sosial, netizen mengomentari keinginan para hakim tersebut dengan nada nyinyir, “Masih kurang ya pak seseran sampingannya,” komentar akun E***g, dilaman facebook.

Dilansir dari pepnews.com, Kenaikan gaji hakim adalah langkah yang sangat penting dalam menjamin kelancaran dan kualitas sistem peradilan. Hakim memegang peran krusial dalam menegakkan hukum, memastikan keadilan, dan menjaga ketertiban sosial. Dengan tanggung jawab besar ini, gaji yang layak adalah salah satu cara untuk menjaga independensi hakim dari tekanan eksternal, termasuk korupsi, serta untuk memastikan mereka dapat menjalankan tugas mereka dengan tenang dan fokus.

Namun, ketika tuntutan kenaikan gaji hakim dipenuhi, muncul pertanyaan penting, bagaimana dengan profesi lain yang juga memikul tanggung jawab besar terhadap masyarakat, seperti dosen dan guru?

Dosen dan guru adalah aktor utama dalam dunia pendidikan, sebuah sektor yang tidak kalah pentingnya dengan sistem peradilan.

Jika hakim memiliki tanggung jawab untuk menegakkan hukum, dosen dan guru bertanggung jawab mendidik generasi penerus bangsa, mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang berkontribusi bagi masyarakat, termasuk menjadi profesional di berbagai bidang, bahkan di bidang hukum itu sendiri.

Oleh karena itu, wajar jika perhatian juga diarahkan kepada kesejahteraan dosen dan guru. Hal ini diungkapkan oleh Abdul Mudjib, salah seorang dosen perguruan tinggi di Lampung. (rusmin/*)

 

Pos terkait