PTPN I Regional 7 dan BKKBN Bersinergi Turunkan Angka Stunting di Lampung
BONGKAR POST, BANDARLAMPUNG— PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) melalui Regional 7 menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program percepatan penurunan stunting di Lampung. Dalam acara Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting) Provinsi Lampung, PTPN I memberikan bantuan kepada 200 Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Kabupaten Lampung Tengah dan Pesawaran.
Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Kepala BKKBN, Wihaji, didampingi Bupati Lampung Tengah Ardito, Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko PTPN I Doni P Gandamihadrja, dan Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun, pada acara Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting) Provinsi Lampung, di Desa Poncowarno, Kecamatan Kalirejo, Rabu (23/9/2025).
Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko PTPN I Doni P Gandamihadrja, menjelaskan PTPN I secara berkesinambungan mendukung program ini di berbagai wilayah kerja kami. Sebelumnya pada bulan Juni yang lalu, PTPN I telah melaksanakan penyaluran bantuan serupa di Regional 2 PTPN I Provinsi Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Pangalengan.
“Khusus di Lampung, ini merupakan bantuan yang kedua melaui PTPN I Regional 7. Ini komitmen kami untuk terus berkontribusi dalam program pengentasan stunting yang menjadi salah satu prioritas nasional. Bantuan yang diberikan yakni bantuan nutrisi bagi 200 Keluarga Risiko Stunting (KRS), terdiri dari 100 KRS di Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah serta 100 KRS lainnya yang tersebar di Kecamatan Gedong Tataan, Negeri Katon, dan Way Lima, Kabupaten Pesawaran,“ ujarnya.
Selain itu, kami juga memberikan bantuan non nutrisi berupa perbaikan rumah tidak layak huni dan penyediaan jamban sehat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat penerima manfaat. Program bedah rumah di dua titik, masing-masing satu rumah di Lampung Tengah dan satu di Pesawaran. Untuk mendukung sanitasi yang layak, dibangun enam unit jamban sehat di dua kabupaten tersebut.
Melalui dukungan ini, Doni berharap keluarga-keluarga penerima manfaat dapat memperoleh asupan gizi yang lebih baik, lingkungan hunian yang lebih sehat, serta akses sanitasi yang lebih layak. Dengan demikian, kualitas tumbuh kembang anakanak di keluarga risiko stunting akan semakin meningkat dan mampu mendukung terwujudnya generasi masa depan yang sehat, cerdas, serta produktif.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Kepala BKKBN Wihaji, dalam kunjungan ke Lampung Tengah, mengapresiasi sinergi lintas sektor dengan PTPN I dalam upaya percepatan penurunan stunting, termasuk dukungan sebagai “Orang Tua Asuh” dalam program ini.
Ia menjelaskan, penyebab stunting tidak hanya karena kekurangan gizi, tetapi juga faktor non-nutrisi seperti sanitasi buruk, kurangnya akses air bersih, serta rumah yang tidak layak huni.
“Stunting itu sebabnya ada nutrisi dan non-nutrisi. Yang non-nutrisinya itu air bersih, sanitasi, dan MCK. Kalau untuk nutrisi ini kami sudah bantu 200 warga sini, yang dibantu selama enam bulan ke depan untuk kita bantu nutrisi,” jelasnya.
Selain, menyerahkan bantuan nutrisi sebanyak 200 kepada warga, Menteri Wihaji juga mengunjungi satu keluarga yang masuk dalam kategori Keluarga Risiko Stunting (KRS). Dari hasil pemeriksaan bersama Bupati Lampung Tengah yang juga seorang dokter, diketahui bahwa dua dari tiga anak dalam keluarga tersebut menunjukkan potensi stunting, yang disebabkan oleh buruknya kondisi sanitasi dan MCK di lingkungan rumah.
Pada kesempatan itu Menteri Wihaji juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan perbaikan rumah bantuan PTPN I Regional 7 bersama bupati Lampung Tengah Ardito, Anggota DPR RI Hanan Razak, Dirkeu dan Menris PTPN I Doni P Gandamihardja dan Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun.
Menteri Wihaji juga meninjau langsung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memastikan distribusi Makanan Bergizi Gratis (MBG) tepat sasaran. (***)