Foto. Nopri
Bongkar Post
Bandarlampung,
Proyek perbaikan jalan yang dikerjakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) 19 Lampung dengan Pelaksana PPK 1-5 di Simpang Sribawono, PJR, KM 10 Panjang sampai Bakauheni telah dua kali diberitakan ke ruang publik termasuk koran cetak Bongkar Post Group terkait dugaan pekerjaan yang terkesan amburadul itu.
Sempat terima dua kali informasi dan klarifikasi dari orang yang berbeda (admin dan korlap) dalam unit kerja yang sama, yakni PPK 1-5 yang diketuai oleh Tenida.
Tenida berhasil tim temui di kantor BPJN Jl. Dr Soesilo Kota Bandarlampung yang sebelumnya sulit dikonfirmasi apalagi bertemu karena dalih kesibukan di lapangan, pada Selasa (25/03/2025) pagi.
Tak jauh berbeda dengan keterangan Haidi dari Humas BPJN pada hari yang sama saat Tenida dikonfirmasi.
Haidi katakan bahwa proyek ini terkendala dana karena mengikuti program efisiensi Presiden RI di semua instansi pemerintahan.
“Bahkan kami sudah undang beberapa media pagi tadi konferensi pers terkait perbaikan jalan itu, dan ada rilisnya. Imbas dari efisiensi ini, kami sampai lakukan penghematan sampai 80%. Lihat saja AC ruangan ini sebagian dimatikan untuk berhemat. Termasuk program perbaikan ini,” jelasnya kepada bongkarpost.co.id di ruangan rapat gedung Humas BPJN.
Waktu covid kata Haidi, dana banyak tapi minim kerjaan. Sekarang kebalikannya, kerja banyak dana tidak ada.
Setelah bercakap-cakap dengan Haidi, kami langsung menemui Tenida, Kepala PPK 1-5 BPJN di ruangannya.
Dijelaskan, bahwa prinsip hemat dan efisiensi mereka terapkan karena perintah dari pusat. Bahkan ini ternyata cukup menjadi “beban” tersendiri untuk timnya dalam bekerja.
“Pening saya. Menghadapi situasi yang selalu begini ini. Mana anggaran cuma 600 jutaan untuk hendel perbaikan jalan sepanjang ini. Jadi kami hanya fokus di titik rawan saja yakni jalan yang berlobang,” ujar Bu Tenida saat ngobrol tatap muka dengan tim Bongkar Post di ruang kerjanya.
Dia mengatakan, program emergency ini deadline sampai lebaran cukup merepotkan. Dana minim, “gangguan” dari LSM, dan bahkan memakan korban dari pengendara jalan di malam hari, dan hutang dari pekerjaan yang telah dilaksanakan.
“Soal tidak ada penerangan jalan bukan urusan kami. Itu tugas dinas perhubungan, walau kondisi saat ini amburadul kami tetap jalan terus. Perintah Presiden harus dilaksanakan tepat waktu, walaupun diganggu banyak LSM,” tukasnya saat ditanya tentang kondisi riil lapangan.
Terakhir, dipenghujung obrolan dia ucapkan terima kasih dan apresiasi dari berbagai informasi yang berharga dari Bongkar Post atas temuan – temuan di lapangan. Dia berharap sinergitas tetap dapat berlanjut. (Nop/red)