DRONE AI “FALCON” – Inilah penampakan “Falcon”, drone pemadam kebakaran dan evakuasi jalur dan lokasi sulit jangkau yang dilengkapi teknologi AI, dan disiapkan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, bagian upaya peningkatan layanan pratama bagi jemaah haji musim haji tahun 1446 H/2025. | Courtesy Photo: SPA/Muzzamil
MEKKAH, ARAB SAUDI, BONGKARPOST.CO.ID — Menjadi saksi sejarah kehebatan pengaruh Revolusi Industri 4.0 sekaligus saksi sejarah kisah sukses reformasi penatakelolaan dalam penyelenggaraannya, teknologi kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI), terbaru turut pula diaplikasikan dalam misi pelayanan perhelatan ibadah umat beragama terakbar di dunia, Rukun Islam ke-5: ibadah haji.
Di mana, untuk pertama kalinya Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengerahkan drone pemadam kebakaran jenama “Falcon”, yang dilengkapi teknologi AI, sebagai tambahan baru untuk rencana operasional layanan bagi jemaah haji musim haji 1446 Hijriah/2025 ini.
“Untuk pertama kalinya, kami kerahkan drone Falcon. Sudah masuk rencana operasional musim haji. Tindakan pencegahan sangat vital untuk keselamatan jemaah haji, baik melalui kunjungan pra inspeksi ke akomodasi jemaah, patroli keselamatan rutin, latihan gabungan dengan otoritas terkait di tempat-tempat suci,” warta Direktur Jenderal Pertahanan Sipil, Mayor Jenderal Hamoud bin Suleiman Al-Faraj, saat konferensi pers Komandan Pasukan Keamanan Haji, Minggu (1/6/2026) lalu waktu setempat, disitat dari Arab News.
Pemerintah Arab Saudi, imbuh dia, melakukan semua upaya ini yang dirancang khusus demi untuk meningkatkan koordinasi, memastikan respons optimal terhadap situasi darurat dan didukung oleh tim intervensi cepat yang selalu siap siaga, “setiap waktu,” ujar Al-Faraj.
Mayjen Al-Faraj menerangkan, drone Falcon dirancang khusus menangani kebakaran dan evakuasi di lokasi tinggi. Drone yang mampu terbang hingga 12 jam tanpa henti dan bawa beban hingga 40 kilogram saat beroperasi ini menjangkau tempat yang sulit diakses.
“Drone ini punya kamera termal. Bisa kirim gambar langsung ke pusat kendali,” terang Al-Faraj, sistem pemadam multifungsi pada drone terpasang secara terintegrasi. Falcon juga punyai alat penyelamatan dan sistem kendali otomatis, dioperasikan di gedung tinggi, kawasan industri, lokasi dengan bahan berbahaya, juga kawasan padat penduduk.
Penggunaan Falcon dianggap mempercepat respons tanpa membahayakan petugas. “Pemerintah Arab Saudi ingin pengambilan keputusan lebih akurat,” sebut Al-Faraj.
Falcon menawarkan aplikasi beragam untuk gedung pencakar langit, lokasi industri, area mengandung bahan berbahaya, lingkungan yang ramai dan kebakaran hutan. Keunggulan utamanya termasuk kemampuan respons cepat, mengurangi risiko bagi personel, dan meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan melalui pemantauan real-time.
Per Rukun Haji, usai rukun pertama yakni Ihram —niat untuk melaksanakan ibadah haji dengan berpakaian ihram (dua lembar kain putih) dan menjauhi larangan ihram seperti mencukur rambut, menikah, dan lain-lain; lalu rukun kedua yaitu Wukuf di Arafah —berdiam di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah (waktu paling utama dalam ibadah haji).
Lanjut rukun ketiga yakni Thawaf Ifadah —mengelilingi Ka’bah Baitullah tujuh kali dengan menghadap Ka’bah; rukun keempat yakni Sai —berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah tujuh kali; lalu rukun kelima yaitu Tahalul —mencukur atau memotong rambut tanda berakhirnya ihram; rukun keenam yaitu Tertib —tunaikan Rukun Haji tertib berurutan.
Pada tahun 2025 ini, puncak ibadah haji yaitu Wukuf di Arafah 9 Dzulhijjah 1446 Hijriah dan sekaligus hari dilaksanakannya ibadah puasa sunnah Arafah, sukses berlangsung Kamis Juni 2025 lalu. Kementerian Agama menyebut, jemaah Indonesia mulai diberangkatkan dari berbagai lokasi inap pada sehari sebelumnya.
2025: 1,67 Juta Jemaah, 171 Negara
Penasaran, berapa total jemaah haji tahun ini setelah Pemerintah Kerajaan Arab Saudi resmi memutuskan untuk mengurangi secara drastis jumlahnya yang bahkan pernah mencapai 2,5 juta jiwa?
Otoritas Umum Statistik Arab Saudi, merilis jumlah jemaah haji tahun 1446 H/2025 ini sebanyak 1.673.230 orang, meliputi 877.841 orang jemaah laki-laki, dan 795.389 orang jemaah perempuan, berasal dari 171 negara!
Dari total jumlah, terbanyak berasal dari luar negeri yakni 1.506.576 orang, sisanya jemaah dalam negeri Arab Saudi baik warga negara maupun ekspatriat sebanyak 166.654 orang.
Kemudian, sebagian besar jemaah luar negeri yaitu sejumlah 1.435.017 orang atau 96 persen tiba di Arab Saudi lewat jalur angkutan udara. Sisanya 66.465 orang setara 3,7 persen lewat jalur darat dengan kendaraan nonpribadi, dan 5.094 orang atau 0,3 persen melalui jalur laut.
Makkah Route Initiative yang memiliki tujuan mempermudah proses keberangkatan jemaah haji di negara asal mereka, tercatat memberi manfaat ke 314.337 orang jemaah tahun ini, mencakup layanan pengurusan dokumen, pemeriksaan kesehatan, dan proses keimigrasian di bandara keberangkatan.
Total jemaah berasal dari 171 negara? Wow, Masyaallah! Fakta ini bukan saja kembali mencerminkan keberagaman umat Islam, fakta ini sekaligus mempertegasbhaji bukan hanya ritual ibadah Rukun Islam ke-5 semata, melainkan juga menjadi momen perjumpaan akbar umat Islam dari beragam latar budaya, ras dan etnis, bahasa, dan tata krama.
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, yang terus berupaya keras sistematis meningkatkan kenyamanan dan keselamatan jemaah haji termasuk dengan modernisasi layanan yang semakin terintegrasi dan dukungan teknologi mutakhir semisal drone AI Falcon tadi, patut diapresiasi dan karenanya banyak disanjung.
Alhasil, penyelenggaraan haji pada tahun ini tidak saja dikelaim, akan tetapi banyak dipuji, dijadikan sorotan utama media arus utama di berbagai belahan planet Bumi, dijadikan buah bibir, dan disebut-sebut menjadi salah satu yang terbaik dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji.
Berdasar jadwal, awal pemulangan jemaah haji Indonesia gelombang pertama dari Kota Makkah melalui Bandara Jeddah, Sudi Arabia menuju ke Tanah Air akan dilaksanakan pada 11 Juni 2025 (15 Dzulhijjah 1446 H) lusa.
Dikurangi dengan total 175 orang jemaah haji Indonesia yang wafat (170 jemaah haji reguler, 5 jemaah haji khusus) hingga operasional penyelenggaraan haji hari ke-39 berdasar catatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sebagaimana dijelaskan Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. Imran, disebabkan 3 penyakit umum diderita jemaah haji Indonesia yang wafat: jantung (77 orang), kegagalan organ akibat infeksi berat (15 orang), pernafasan akut dan dehidrasi (11 orang) per data Minggu (8/6/2025), seperti disitat dari laman Kementerian Agama RI.
“Labbaik Allahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik.” [Aku memenuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku memenuhi panggilan-Mu. Aku memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku memenuhi panggilan-Mu]
Akhir kata, bagi seluruh atau 1.673.230 orang jemaah haji tahun 1446 H/2025 ini, termasuk didalamnya 221.000 jemaah haji Indonesia (terdiri 201.063 jemaah reguler dan 19.937 jemaah jalur khusus).
Demi sekembalinya, Bongkar Post turut pula mengkhaturkan semoga seluruh jemaah haji dapat kembali ke Tanah Air masing-masing dengan selamat sentausa tanpa kurang suatu apa pun jua, dengan menengadahkan dua tangan, kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, Allah SWT, munajat doa: “Ya Allah Ya Tuhan kami, semoga saudara-saudara kami jemaah haji tahun ini, Engkau jadikan mereka haji mabrur dan Engkau berikan mereka ganjaran surga-Mu. Aamiin.” (Muzzamil)
#bongkarpost #arabsaudi #droneaifalcon #musimhaji1446h2025 #mabrur