Perpadi Lampung Siap Dukung Pemerintah dalam Serapan 3 Juta Ton Beras

Jakarta, BP 

Perhimpunan Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Lampung menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Serap Gabah yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) di Auditorium Kementan, pada Senin (10/2/2025).

Bacaan Lainnya

Rakor ini bertujuan untuk mempercepat penyerapan gabah dan beras sebagai cadangan beras pemerintah (CBP) dengan target 3 juta ton.

Ketua Perpadi Lampung, Midi Iswanto mengatakan, pihaknya siap mendukung Presiden melalui program Ketahanan Pangan. Dimana, target pemerintah adalah melakukan serapan gabah sebanyak 3 juta ton melalui Bulog. Dan itu tidak bisa dilakukan sendiri oleh Bulog, tapi melibatkan Perpadi sebagai organisasi pengusaha penggilingan padi.

“Kami hadir untuk mendukung pemerintah dalam penyerapan gabah dan beras. Sesuai dengan target yang telah ditetapkan, kemarin telah ditandatangani Purchase Order (PO) sebesar 3 juta ton setara beras. Insya Allah, jumlah ini akan diserap oleh Bulog. Namun, Bulog tidak bisa bekerja sendiri. Kami, sebagai bagian dari industri penggilingan padi, siap berkontribusi penuh,” ujar Midi, usai menghadiri rakor.

Khusus untuk Lampung, Midi menjelaskan, bahwa dari total target nasional, telah disepakati penyerapan sebesar 162 ribu ton beras. Kesepakatan ini ditandatangani bersama antara Perpadi Lampung, Pimpinan Wilayah Bulog Lampung, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Lampung, serta perwakilan dari TNI.

“Target ini menjadi tanggungjawab kita bersama. Bulog dan Perpadi harus saling bersinergi untuk memastikan proses ini berjalan lancar. Kami akan berusaha sekuat tenaga agar target untuk Lampung tercapai,” tegasnya.

Saat ini, Perpadi Lampung memiliki 6.980 anggota yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu Kategori B Kapasitas produksi minimal 30 ton per hari, Kategori C Kapasitas produksi minimal 15 ton per hari, dan Kategori D Skala kecil dibawah 15 ton per hari

Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 250 penggilingan yang masuk kategori besar dan menengah. Sisanya merupakan penggilingan kecil yang belum sepenuhnya mampu memenuhi standar Bulog.

Namun, Midi menekankan, bahwa pihaknya tetap mendorong penggilingan kecil agar tetap bisa berkontribusi.

“Kami berupaya agar pabrik kecil tetap bisa bekerja. Mereka dapat menggiling beras sesuai kapasitasnya, kemudian menjual hasilnya ke pabrik besar atau menengah untuk diproses lebih lanjut agar memenuhi standar Bulog,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Perpadi Lampung juga berupaya membantu penggilingan kecil dengan mendorong mereka mendapatkan pinjaman lunak dari Bank Himbara melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Dana ini memiliki pinjaman maksimal Rp 2 miliar dengan bunga rendah 3 persen, yang bisa digunakan untuk revitalisasi dan peningkatan kapasitas produksi agar dapat memenuhi standar Bulog.

“Kami sudah berkomitmen bersama Bank Himbara, Menteri Pertanian, dan Bulog untuk mendukung penggilingan kecil. Dengan pinjaman ini, mereka bisa meningkatkan kapasitas produksi agar lebih kompetitif,” tambahnya.

Midi menegaskan, bahwa Perpadi Lampung siap mendukung penuh program swasembada beras Presiden Prabowo.

“Kami berkomitmen dengan semangat merah putih untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Dengan kerjasama yang kuat, Insya Allah kita bisa mencapai target ini,” tutupnya.

Hadir dalam rakor tersebut, selain Midi Iswanto selaku Ketua, juga Bendahara Perpadi Lampung, Puji Sartono, serta 35 anggota dari pabrik besar dan menengah di Lampung. (Jimi/tk)

Pos terkait