Pak Prabowo, Ini Proyeksi, Tantangan, dan Strategi Fiskal 2025 Versi APINDO

Ketua Umum APINDO Shinta Widjaja Kamdani (tengah) antara lain didampingi Ketua DPP APINDO Lampung Ary Meizari Alfian (kanan) saat gunting pita Pembukaan Festival APINDO UMKM Merdeka, 28 Juli 2023. | Courtesy Repro Tira Santia Liputan6.com/Muzzamil

Bongkar Post

Bacaan Lainnya

BANDARLAMPUNG, BONGKARPOST.CO.ID – Jelang berakhirnya tahun Kabisat 2024, dan memasuki tahun beragregat 2025, asosiasi profesi perekonomian tertua republik, lahir 31 Januari 1952, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), resmi merilis proyeksi (outlook), tantangan, dan strategi fiskal 2025.

Ketua Umum DPN APINDO Shinta Widjaja Kamdani menyebut, perekonomian Indonesia tahun 2024 ini cukup tangguh, resilien meski ada ketidakpastian global, dengan proyeksi rerata pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5 persen sepanjang tahun.

Ditilik secara tahunan (year on year/yoy), rerata pertumbuhan di angka 5,11 persen kuartal pertama, lalu 5,05 persen di kuartal kedua, dan jadi 4,95 persen di kuartal tiga.

“Kontestasi Pilkada dan faktor musiman diharapkan dapat mendorong pertumbuhan tahunan mendekati 5 persen.”

Proyeksi 2025, “APINDO memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 berada di kisaran 4,90 persen sampai 5,20 persen (yoy), dengan konsumsi domestik, investasi, dan ekspor komoditas sebagai pendorong utama,” rilis Shinta.

Namun demikian tandas ia, ada terdapat beberapa tantangan yang perlu diwaspadai. APINDO mendetailkan tujuh.

Empat tantangan eksternal, yakni ketegangan geopolitik dan fragmentasi perdagangan global, berakhirnya era booming komoditas (CPO dan batubara), inflasi global terkendali tetapi belum normal, dan dinamika politik Amerika Serikat pascaterpilihnya Presiden baru Donald Trump.

Lalu, tantangan domestik, yakni pelemahan kelas menengah yang turun 9,5 juta orang kurun lima tahun terakhir, tekanan akibat kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPn) 12 persen dan potensi PHK, serta tidak adanya (momentum) penggerak pertumbuhan seperti Pemilu 2024 lalu.

 

Proyeksi Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah

APINDO menyebut inflasi tahun 2025 terjaga di kisaran 2,5 plus minus 1 persen (yoy), sesuai target Bank Indonesia.

“Namun, tekanan inflasi dapat meningkat pada awal tahun akibat kenaikan PPn 12 persen, dan permintaan musiman Ramadan dan Lebaran Idulfitri.”

Adapun, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, diperkirakan berada di kisaran Rp15.800 sampai Rp16.350, dengan tekanan pada semester pertama sebelum stabil di paruh kedua 2025.

 

Strategi Fiskal

Lantas, untuk strategi fiskal 2025, “APINDO menilai pemerintah perlu menjaga defisit fiskal dibawah 3 persen PDB, fokus pada inovasi pembiayaan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), Pembiayaan Investasi Non Anggaran (PINA), dan Land Value Capture (LVC).”

“Belanja negara diprioritaskan untuk sektor pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, ketahanan pangan, sambil memperhatikan efisiensi belanja untuk menghindari dampak negatif pada industri tertentu misalnya saja seperti perhotelan,” rilis APINDO, seperti diterangkan ketua umumnya Shinta Kamdani pada Konferensi Pers Outlook Ekonomi dan Bisnis APINDO 2025, di kantornya bilangan Lt 10 Gedung Permata Kuningan, Jl. Kuningan Mulia Kav. 9C Guntur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada 19 Desember 2024 lalu.

Kini kedepan, ditengah tren global dimana “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”, alias Sakai Sambayan atau sinergi kolaborasi alias gotong royong kian menjadi kata kunci arus utama, diprediksi itu pula yang bakal jadi pandu ketat pemimpin politik dan pemimpin bisnis banyak negeri untuk menjadi manajer risiko yang baik: bagaimana cara jitu untuk menyulap tantangan berat menjadi peluang. (Muzzamil)

Pos terkait