Oi! – Threesixty Skatepunk bakal tampil di Gebyar Ekonomi 2024 BEM FEB Universitas Saburai Bandarlampung 28-30 November 2024. | Repro dcdc.id/Muzzamil
Bongkar Post
BANDARLAMPUNG – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (USBRJ top Universitas Saburai), pengampu even tahunan bazar produk UMKM, diseminasi program unggulan kampus, pameran produk barang dan jasa mahasiswa/umum, seminar/workshop, serbaneka lomba dan hiburan konser musik: Gebyar Ekonomi 2024, dipusatkan di kampus Jl Imam Bonjol Langkapura Bandarlampung, Kamis-Sabtu, 28-30 November 2024, mengundang bintang tamu salah satunya: Threesixty Skatepunk.
Anakidah. Jika begitu, sapa dulu pakai salam khas genre musik turunan punk rock kelahiran akhir 70an, berarti halo dalam aksen cockney di Inggris: Oi!
Pengingat, Threesixty Skatepunk ini, grup band rock skatepunk asal Lampung dirian 2008 silam, persisnya berasal dari Panjang, Bandarlampung. Digawangi empat “pemuda gagah”, demikian mereka juluki diri sendiri, personilnya; vokalis/gitaris Febri Ramadhan, lead guitarist Fredy Dede, bassist Rahmat Rangkuti, dan drummer Daniel Kocu itu.
Kisah latar menarik dari band ini, terbentuk bermula dari perkumpulan anak muda pehobi main skateboard, lantas kepincut ingin ikut meramaikan musik indie label di Tanah Air.
Threesixty sendiri, mudah ditebak, diambil dari nama satu trik skateboard, cabang olah raga aksi ketangkasan bermedia papan luncur yang bisa juga dikategorikan sebagai kegiatan rekreasi, bentuk seni, satu profesi, atau alat transportasi.
Diketahui, skateboard pertama kali ditemukan peselancar California, AS, Frank Nasworthy, tengah 1940–1950an, saat dia ingin cari alternatif lain main surfing saat air laut tak berombak, sejak itu skateboard dimainkan dengan papan pertama dibuat hampir mirip papan surfing, berukuran agak kecil, diberi ban roller skate; lantas usai pertama kali masuk Indonesia diperkenalkan anak-anak Barat kuliah di Amerika dan pulang tinggal di Jakarta, tepatnya kawasan elit Menteng, Jakarta Pusat medio 1976 silam.
Tak lama, Indonesia lantas mengenal kini dikenang sejumlah nama skaters legendaris: Ardhy Poly, Arya Subiakto, dan Didi Arifin; dua dasawarsa berlalu, terbentuklah Indonesian Skateboarding Association (ISA) tahun 1999, skateboard mulai plong naik daun, 2000-an.
Mahapuncaknya, skaters sedunia menggagas menjadikan 21 Juni sebagai Go Skateboarding Day, pada 2004, dimana skaters akan konvoi menggilas aspal kota dengan skateboard-nya lalu kumpul di skate park sepanjang hari itu, kini pun menjamuri banyak kota Indonesia.
Secara surprise, skateboard pun resmi sudah, menjadi cabang olah raga dipertandingkan di SEA Games 2018 Jakarta-Palembang, untuk pertama kali dalam pesta olah raga terbesar se-Asia Tenggara itu, di Jakabaring Sports Center Roller, Palembang Sumatera Selatan, 28 Agustus 2018 silam, dan masuk cabang Roller Sports (Skateboard dan Roller Skate), lalu ditampilkan di Olimpiade Tokyo 2020.
Makna tersendiri, Threesixty versi personil, “Kami ingin selalu berputar seperti lingkaran 360° yang tiada sisinya dan tiada hentinya,” tutur mereka kepada dcdc.id, dikutip, meski konon bergenre skatepunk nun mereka asyik aja kala kebanyakan orang bilang, Threesixty Skatepunk ini skatepunk “manja”, dari lirik-lirik lagunya rerata bercerita kegalauan cinta.
Seperti antara lain dilagukan, dari 18 lagu bebas unduh, karya band yang lumayan laris manggung termasuk di antaranya tur mini di Batam dan Tangerang, serta beberapa kota di Indonesia ini, berseliweran di jagat maya.
Dari album Long Way To Go (2013), ada lagu “Dewi”, “My Heart Going Break”, “Sampai Nanti”, “Takkan Bisa”, dan”Teman Inilah Kita”.
Dari album Mencoba Tak Terlihat (2017), lagu Berharap Mampu, Diam Bukan Berarti Kalah, Enyahlah Pagi, Hingga Semua Menghilang, Intro, Jawaban Di Balik Senyuman, Mencoba Tak Terlihat, Menghilang Dan Berarti, Nurani, serta Pagiku Yang Tertukar Oleh Malam.
Juga lagu Kita Tak Terganti dari singel album judul sama, Nadaku Terhenti dari singel album judul sama, dan lagu Sembunyi Bicara (2020).
Ada lagi lagu singel album Musafir, lalu ada 10 lagu repackaged beraransemen akustik yakni Berharap Mampu, Dewi, Hingga Semua Menghilang, Menghilang Dan Berarti, My Heart Going Break, Nurani, Sembunyi Bicara, Takkan Bisa, Teman Inilah Kita feat Keycko, dan Sampai Nanti, plus dua lagu baru: Serein, dan Terjemahkan Aku di album Threecoustic (2023), serta singel teranyar Legacy (2024).
Turut disponsori LOKET, band ini pun sukses usaikan Threesixty Legacy Tour namanya, diorganisir Rockaroma, yakni di Hetero Space Purwokerto (17 Mei), Beer Garden Solo (18 Mei), Miwit Semarang (19 Mei) ketiganya di Jawa Tengah, lanjut di Tropical Cafe & Resto Karawang Jawa Barat (24 Mei), Essen Cafe, Tangerang Banten (25 Mei), dan Creative Culture Jakarta pada 26 Mei 2024 lewat.
ThreeSixty pernah tampil pula di panggung utama hari ke-8 Rabu (29/5/2024), taja even tematik tahunan pameran pembangunan dan produk unggulan daerah, diseminasi informasi pembangunan daerah Provinsi Lampung dan kabupaten/kota se-Lampung, dan serbaneka hiburan rakyat, Pekan Raya Lampung (PRL) 2024; di PKOR Wayhalim Bandarlampung, tripekan, 22 Mei-10 Juni 2024.
Rika, panitia pelaksana Gebyar Ekonomi 2024, mendampingi Gubernur BEM FEB USBRJ Garda Ramadhan melalui keterangan media pada Senin (18/11/2024) menjelaskan, ajang rutin sejak pertama digebyar 2021 lalu, kali ini disaji dengan konsep lebih segar lebih variatif, usung tema Bangkitkan Jiwa Kompetitif dan Inovasi Generasi Milenial Semangat Berkarya.
“Gebyar Ekonomi 2024 siap jadi panggung inspiratif generasi muda. Sejak pertama kali diadakan, Gebyar Ekonomi jadi salah satu paling dinanti, tak hanya mahasiswa Saburai, tetapi juga oleh masyarakat luas,” ujar Rika.
Sejumlah rencana agenda tersusun Gebyar yang dirancang sebagai ruang eksplorasi bakat dan potensi bidang ekonomi dan bisnis tersebut, antara lain seminar bisnis hadirkan pembicara nasional, workshop kewirausahaan bedah strategi mula dan kembangkan usaha, kompetisi inovasi dan kreativitas mahasiswa di bidang ekonomi, pemasaran, dan teknologi.
“Selain ajang pengembangan diri, Gebyar Ekonomi 2024 ini juga buka peluang jejaring dengan hadirkan profesional dan pebisnis sukses. Kami berharap melalui diskusi dan interaksi langsung, peserta mampu perluas wawasan, perdalam pemahaman industri, bangun kepercayaan diri hadapi tantangan dunia kerja dan dunia usaha dunia industri,” tutur Rika.
Bintang tamu? Empat grup band lintas genre. Bakal ada Reska, Simpang Lima, TWD Project, hingga ThreeSixty Skatepunk!
Gubernur BEM FEB USBRJ Garda Ramadhan membidik, Gebyar Ekonomi ini bukan sekadar acara tahunan belaka. Lebih dari itu, ajang ini ditarget jadi satu gerakan untuk menginspirasi dan memberdayakan generasi muda. “Kami ingin berikan ruang bagi mahasiswa untuk mengekspresikan ide kreatif, meningkatkan kompetensi, menjalin relasi bermanfaat,” ujar Gubernur Garda, momen ini, momen unjuk spirit inovasi dan daya saing genre milenial.
“Dewi rebahkan semua letihmu. padamkan api kecilmu. sejenak lelap dalam mimpimu. hingga pagi menjemputmu. Dewi akan tiba esok hari. hitam rambutmu memutih. biar perlahan waktu buktikan. indah arti hidup ini,” kutipan refrain lagu Dewi, barangkali akan turut dindendangkan di halaman kampus, taja Gebyar Ekonomi 2024 BEM FEB USBRJ hari performansi nanti, penyaksi kepiawaian anak muda ber-skateboard ria, diiringi performansi enerjik Threesixty Skatepunk. (Jimi/Muzzamil)