Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah kesempatan bersama kaum tani perempuan di Kabupaten Merauke, Papua, medio 24 November 2008 silam. | Facebook/Muzzamil
Bongkar Post
BANDARLAMPUNG – Dari bumi lumbung pangan lumbung energi, dan lumbung UMKM ujung Sumatera, sejumlah warga Bumi Ruwa Jurai Lampung turut ceria menyambut kabar orang nomor satu di republik ini, Presiden Prabowo Subianto, telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47/2024 tentang Penghapusan Piutang Macet kepada UMKM, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/11/2024) petang.
Bersyukur, warga mendoakan semoga ikhtiar perdana bagian program Quick Win 100 hari Presiden Prabowo serta Kabinet Merah Putih ini jadi pertanda baik pengejawantahan visi misi dan program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran hingga lima tahun kedepan.
“Alhamdulillah. Yang baik, yang bagus, yang layak didukung ya didukung, bila perlu ditiru. Itu baru pemimpin. Sekarang pak Prabowo sudah jadi milik rakyat Indonesia. Dia lelah letih, capek, pusing, seneng, kerja demi rakyat Indonesia. Ikut bersyukur dengarnya. Sehat selalu pak Prabowo,” ujar Amalia Fitriani, ibu dua anak, CEO UMKM mikrokuliner Dimsum Lia-Ha Bandarlampung, Rabu (6/11/2024).
Termasuk yang diuntungkan kebijakan populis ini? Amalia, mengaku sudah tak lagi punya sangkutan bank. “Alhamdulillah nggak lagi,” kata agen biro haji dan umroh ini.
Seturut, bos Barbie Laundry Langkapura, Bandarlampung, dua periode sejak 2016, Ketua DPD Asosiasi Laundry Indonesia (ASLI) Lampung, Iman Agus Kartawinata. Agus, juga semringah.
“Alhamdulillah ya bang. Iya tahu dari tivi. Luar biasa ya. Ini angin segar, ini rezeki nomplok, ini barokah dan ini kejutan 100 hari kerja pasti ya. Teman-teman rame tuh bang ngomongin. Teman-teman bilang ini gebrakan 08. Top,” tutur Agus via sambungan elektronik, Rabu.
Agus yang menaungi 400-an pelaku usaha jasa binatu di sejumlah daerah kabupaten/kota se-Lampung ini bilang, termasuk tidak termasuk, pihaknya dalam cakupan satu juta target PP 47/2024 ini, yang pasti itu akan terus terngiang, dikenang, sekaligus jadi penyemangat. “Sama kayak waktu zaman Covid. Ini bukti negara hadir. Nerima nihan, pak Presiden,” tuntas Agus. Nerima nihan, dari bahasa Lampung, berarti terima kasih.
Diwartakan, Presiden Prabowo meneken beleid PP 47/2024, didalamnya mengatur landasan pemikiran, tatacara, kriteria, dan mekanisme penghapusan piutang macet bagi UMKM tiga bidang: pertanian, perkebunan, peternakan; perikanan dan kelautan; serta UMKM lainnya (mode/busana, kuliner, industri kreatif, dan lain-lain).
Ujar Menteri UMKM Maman Abdurrahman, penerima program penghapusan utang ini menyasar 1 juta UMKM terdampak bencana alam gempa bumi, bencana alam lainnya, dan bencana nasional non alam COVID-19, yang telah terdaftar di daftar penghapusbukuan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), plafon maksimal Rp500 juta bagi badan usaha, dan Rp300 juta untuk perseorangan.
Diharapkan UMKM penerima bisa mengajukan pinjaman perbankan kembali. Hal teknis persyaratan harus dipenuhi, ditindaklanjuti kementerian/lembaga terkait. Sumber dana, sekitar Rp10 triliun bukan dari APBN 2024. Darimananya, Maman urung menjelaskan.
Pidatonya sebelum meneken dokumen PP, Presiden bilang kebijakan ini usai menimbang saran, aspirasi banyak pihak terutama dari kelompok tani dan nelayan seluruh Indonesia.
Kata Presiden, selama ini pelaku UMKM hadapi tantangan besar dalam pertahankan keberlanjutan usahanya. “Setelah mendengar saran dan aspirasi banyak pihak, terutama dari kelompok-kelompok tani dan nelayan di seluruh Indonesia, hari ini, Selasa 5 November 2024, saya akan menandatangani,” lugasnya.
“Dengan ini pemerintah berharap dapat membantu saudara-saudara kita para produsen yang bekerja di bidang pertanian, UMKM, nelayan, yang merupakan produsen pangan yang sangat penting, mereka dapat meneruskan usaha-usaha mereka dan mereka bisa lebih berdaya guna untuk bangsa dan negara,” harap dia.
Presiden Prabowo, pemelihara kucing lucu ngetop Bobby Kertanegara ini menegaskan, pemerintah berkomitmen kuat memastikan implementasi PP ini efektif, tepat sasaran.
“Kita tentunya berdoa bahwa seluruh petani, nelayan, UMKM di seluruh Indonesia dapat bekerja dengan ketenangan, dengan semangat, dan dengan keyakinan bahwa rakyat Indonesia menghormati dan menghargai para produsen pangan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara,” ujar Presiden. (Muzzamil)