Mahasiswa 18 PTN/PTS dan pelaku usaha UMKM peserta, para reviewer, Ketua DPP APINDO Lampung Ary Meizari Alfian, dan Ketua Bidang UMKM DPP APINDO Lampung Yayan Sopian, pada 1st Monthly Review APINDO UMKM Merdeka X MSIB Batch 7 Penempatan Lampung, Kamis (31/10/2024. | APINDO/Muzzamil
Bongkar Post
BANDARLAMPUNG – Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Lampung Ary Meizari Alfian menghunus enam indikator kinerja utama yang mesti diacu 26 mahasiswa lintas kampus asal 18 PTN/PTS se-Indonesia peserta program pemagangan kerja APINDO UMKM Merdeka X MSIB Batch 7 Penempatan Lampung, dalam arahan direktifnya pada monthly review bulan pertama program, di Bandarlampung, Kamis (31/10/2024).
Indikator kinerja utama atau Key Performance Indicator (KPI) tetapan silabus program, yang mesti diperhatikan serius progresinya atas UMKM terdampingi selama enam bulan (satu semester) masa program ini. Pertama, terkait Tata Kelola Usaha, mencakup administrasi, perizinan, pembukuan, dan keuangan.
Kedua, ujar Ary, terkait Tata Kelola Produksi. Mencakup hal terkait manajemen bahan baku dan efisiensi proses produksi yang berimbas pada harga pokok penjualan (HPP).
“Ketiga, Tata Kelola Pemasaran. Ini mencakup progres pemasaran konvensional mulai dari peningkatan mitra konsinyasi sampai dengan pemasaran door to door.”
Keempat, Tata Kelola Digital Marketing, mencakup efisiensi dan progres kelompok mahasiswa dalam pemanfaatan media sosial dalam pemasaran termasuk peningkatan jumlah pengikut dan pelayanan konsumen secara daring.
“Kelima, Tata Kelola Pengembangan Usaha dan Permodalan. Kelompok mahasiswa harus kreatif mengembangkan ide produk baru atau ide lini permodalan yang tersedia.”
Keenam, terkait dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs). “Kalian (para mahasiswa pendamping, red) mesti sadar pentingnya bisnis dengan konsep keberlanjutan yang ramah lingkungan dan beri kebermanfaatan bagi alam dan lingkungan sekitar,” ujar Ary.
Magister Administrasi Bisnis jebolan National University, California, Amerika Serikat, 1993 silam seangkatan Erick Thohir ini, menghunus enam KPI itu dalam Monthly Review, kegiatan penilaian, monitoring dan evaluasi (monev) bulanan untuk menilai kinerja dan progres yang telah dilakukan kelompok mahasiswa pendamping yang ditempatkan di 5 unit UMKM anggota APINDO peserta program.
Mendampingi Ary, Ketua Bidang UMKM DPP APINDO Lampung Yayan Sopian menyebut, Monthly Review bulan pertama ini berjalan baik dan interaktif.
“Seluruh kelompok telah presentasi progres satu bulan pendampingan dan menerima masukan positif reviewer guna meningkatkan kualitas kinerja pendampingan UMKM peserta,” ujar profesional korporat, Corporate Affairs Regional Manager West Indonesia, PT Coca Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia, korporat global bagian mitra APINDO dalam taja program nasional ini.
Sekadar pengingat, program ini portofolio program unggulan APINDO Lampung dan jejaring pentaheliks plus sejak 2022, diadopsi menjadi program nasional APINDO dengan sejumlah pengayaan konten per 2023 lalu.
“Dalam pelaksanaan program APINDO UMKM Merdeka Batch 7 tahun 2024 ini DPN APINDO memperluas keterjangkauan program hingga sembilan provinsi, termasuk Lampung. Total kepesertaannya secara nasional, 250 orang mahasiswa-mahasiswi dari seluruh perguruan tinggi negeri/swasta di Indonesia,” keterangan pers Yayan Sopian, 28 September 2024.
Yayan Sopian yang juga Ketua DPC Perhumas Indonesia Bandarlampung merincikan, dari 250 peserta lolos seleksi, sebanyak 26 orang di antaranya terpilih ditempatkan di Lampung.
“Untuk penempatan wilayah Lampung, kuota terpilih terseleksi 26 mahasiswa-mahasiswi dari 18 perguruan tinggi di Indonesia. Program ini mengakomodir kesertaan pendampingan lima unit UMKM mitra binaan DPP APINDO Lampung,” terang Yayan.
Dilaporkan, ke-16 mahasiswa-mahasiswi lintas disiplin ilmu, bersemangat menyimak seluruh sajian materi pengantar sebelum selama satu semester ini berjibaku berpraktik seluruh kurikulum program, pada sosialisasi perdana setiba di Lampung, yang dilangsungkan di Gedung UPT Inkubator Bisnis, Teknologi, Career Center, dan Alumni (ICCA) Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Jl Zainal Abidin Pagar Alam 93 Gedong Meneng, Bandarlampung, Jum’at (27/9/2024).
Rektor Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, RZ Abdul Aziz, Ph.D., turut hadir menyemangati, hunus komitmen kampus pimpinannya terhadap sukses taja program.
Hadir pula, pakar startup-preneurship, model bisnis, dan pemasaran digital dengan 6 tahun lebih pengalaman tata kelola inkubator bisnis usaha ultramikro minimikro mitra kampus dan tenant program nasional Kemendikbudristek dan Kemensos, juga dosen Prodi Bisnis Digital FEB dan Kepala UPT ICCA IIB Darmajaya, Lilla Rahmawati.
Berkebetulan, Lilla, mantan jurnalis TV swasta ini pengurus Bidang Litbang, Pendidikan, dan Pengembangan SDM DPP APINDO Lampung.
Juga hadir, Kasubbid Pendidikan dan Latihan Bidang UMKM DPP APINDO Lampung Edi Darmawansah, S.TP., C.T., NNLP mendampingi Yayan, serta I Made Dwiki, stafsus Ary Meizari.
Ihwal Key Performance Indicator (KPI), alat ukur yang digunakan untuk menilai kinerja atau performa suatu organisasi, karyawan, atau proyek ini, terbukti banyak membantu misal dalam memantau kemajuan dalam mencapai tujuan, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, membuat keputusan yang tepat berdasarkan informasi berbasis data, meningkatkan profitabilitas, dan mencapai kesuksesan jangka panjang.
Karkhas, beberapa ciri KPI misal ukuran yang acap digunakan, ukuran non-finansial, ukuran yang diketahui manajemen, semua pihak dalam organisasi mengerti memahami KPI, memiliki efek signifikan dan komprehensif.
Setelah tujuan dan strategi program disusun, agar KPI yang dibuat efektif, pengampu pada umumnya dianjurkan menimbang indikator SMART: Specific (spesifik), Measurable (terukur), Achievable (tercapai), Relevant (sesuai), dan Time Bound (batas waktu).
Dan program APINDO UMKM Merdeka ini, memasuki linimasa eksekusi seri ke-7 ini, konon makin banyak dilirik banyak pihak, untuk turut serta bergabung berjibaku. Didalamnya. Perusahaan Anda, kapan? (Muzzamil)