LSI – Peneliti LSI Yoes Candra Kenawas. | dok. X/Muzzamil
Bongkar Post
BANDARLAMPUNG – Terkonfirmasi, bahwa pasangan hidup (suami/istri) dan keluarga besar terutama sampai garis genealogis dua keatas satu kebawah, masih menjadi rujukan utama bagi pemilih Lampung responden survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) dalam menentukan pilihan politiknya pada ajang kandidasi elektoral Pemilu maupun Pilkada.
Olah data, rilis hasil survei lembaga survei dan sigi politik, LSI, bertajuk Peta Elektoral Pilkada di Provinsi Lampung periode 14-22 Oktober 2024, dipublikasikan peneliti LSI, Yoes Candra Kenawas, Ph.D. pekan ini, seperti diakses ulang di Bandarlampung, disitat Senin (11/11/2024).
Hasil survei terkait perilaku pemilih, dua poin diantaranya. Pertama, LSI bentangkan tanya, “Ketika akan menentukan pilihan dalam Pemilihan Umum (Pilkada, Pilpres, Pileg), siapa yang menjadi rujukan Ibu/Bapak?”
Jawaban responden? 36,9 persen responden menjawab, “Suami/Istri”. 18 persen menjawab “Keluarga Besar (Kakek/Nenek, Orangtua, Paman/Bibi, Sepupu, Anak, dan lain-lain)”.
Lalu, 2,7 persen menjawab “Tetangga Sekitar Tempat Tinggal”. 2,5 persen menjawab “Tokoh Masyarakat di Sekitar Tempat Tinggal”. Ada 1,4 persen menjawab “Teman-teman Rekan Seprofesi”. 0,1 persen menjawab “Organisasi Sosial di Mana Saya Bergabung”.
Kemudian 1 persen menjawab selain atau “Lainnya”. Hanya 0,6 persen responden yang TT/TJ alias Tidak Tahu/Tidak Jawab.
Menariknya, survei LSI pada periode yang bertepatan dengan H20 sampai H28 masa kampanye Pilkada 2024 ini menguak besaran persentase jawaban 36,9 persen responden yang menyatakan menjadikan “Suami/Istri” sebagai rujukan menentukan pilihan politik, cuma terpaut 0,1 persen dengan responden yang merujuknya “Atas Dasar Keyakinan Sendiri” yakni sebanyak 36,8 persen.
Yoes Candra Kenawas, doktor ilmu politik, 15 tahun periset tematik dinasti politik jebolan Northwestern University ini menginformasikan survei ini ditaja dengan sampel basis 800 responden, bermetode multi-stage random sampling, terdiri dari WNI di Lampung pemilik hak pilih, atau yang sudah berusia 17 tahun/lebih, atau sudah menikah saat survei dihelat.
“Kemudian dilakukan oversample di Lampung Selatan, Lampung Tengah, Pesawaran, Pringsewu, dan Pesisir Barat masing-masing 400 responden, sehingga total sampel 2.490 responden. Dan, pembobotan dalam analisis gabungan hingga sampel seluruh kabupaten/kota terdistribusi proporsional di tingkat provinsi. Dengan asumsi stratified random sampling, total sampel itu memiliki tingkat margin of error +/- 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,” beber Yoes, yang juga dosen Unika Atmajaya Jakarta.
Sementara, masih terkait perilaku pemilih, hal kesamaan pilihan dengan anggota keluarga, LSI menjembreng tanya: “Dalam setiap Pemilihan Umum, apakah pilihan Ibu/Bapak sama dengan pilihan anggota keluarga lainnya (suami/istri/anak/orangtua)?”
Eng ing eng, alhasil 67,8 persen responden menjawab “Ya, Sama” alias ho-oh, 21,7 persen menjawab “Tidak Sama”, 10 persen menjawab Tidak Tahu Pilihan Anggota Keluarga Lainnya” dan hanya 0,5 persen responden yang TT/TJ.
“Mayoritas, 67.8 persen, pilihannya sama dengan pilihan anggota keluarga lainnya (suami/istri/anak/orangtua),” rilis Yoes.
Data survei ini yang tak kalah menarik lainnya, keunggulan cagub-cawagub Lampung nomor urut 2 asal gabungan 9 parpol pengusul terdiri 7 parpol pengusung PAN, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar, PKB, PKS, dan Partai NasDem; 3 parpol pendukung terdiri 2 parpol nonparlemen Partai Buruh, PSI, dan parpol non peserta Pemilu, Prima; menyusul didukung PPP, Partai Ummat, Partai Hanura: Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela atau Mirza-Jihan, “konsisten dalam dua simulasi tanpa dan dengan menggunakan kartu bantu surat suara,” rilis Yoes.
Dalam simulasi tanpa surat suara, elektabilitas Mirza-Jihan unggul dengan poin 68,9 persen. Cagub-cawagub Lampung nomor urut 1 dari parpol pengusul PDI Perjuangan didukung parpol nonparlemen PBB, Partai Garuda, Partai Gelora Indonesia, dan Partai Perindo: Arinal Djunaidi-Sutono (Ardjuno) dengan poin elektabilitas 22,3 persen.
Responden yang masih menyatakan “Tidak Tahu/Rahasia” sebesar 8,8 persen.
Seturut, dalam simulasi dengan surat suara, elektabilitas Mirza-Jihan sama melambung di angka 69,0 persen. Sementara, elektabilitas Ardjuno naik 1,5 persen di angka 23,8 persen.
“Responden yang menyatakan “Tidak Tahu/Rahasia” sebesar 7,2 persen,” pungkas Yoes, menebalkan bagian simpulan survei yakni kerja-kerja paslon didukung tim pemenangan dan sosialisasi meluas adalah kunci untuk keluar sebagai pemenang dalam Pilgub Lampung 27 November 2024. (Muzzamil)







