Foto. Istimewa
Bongkar Post, Merak
Layanan transportasi milik negara kembali menuai sorotan. Sejumlah penumpang bus Damri mengeluhkan buruknya pelayanan setelah armada yang mereka tumpangi kehabisan bahan bakar saat sebelum turun dari kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Kamis (18/9/2025) pagi.
Salah seorang penumpang yang berangkat dari pool Damri Bandar Lampung pukul 22.00 WIB (17/9/2025) tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Bus bernomor polisi BE 7257 CU yang mereka naiki justru mogok akibat kehabisan bahan bakar, membuat perjalanan berantakan.
“Ya Allah, kami penumpang sangat dirugikan dengan adanya kejadian ini. Kenapa sekelas bus BUMN bisa kehabisan bahan bakar saat mau turun kapal? Cuma isi 30 liter dex,” ujar seorang penumpang kepada media ini dengan nada kesal.
Dia sempat bertanya kepada sopir bus yang bernama Ari, dijawabnya katanya sebelum berangkat sudah isi solar tapi entah kenapa di kapal solarnya habis.
Akibat insiden itu, para penumpang harus menunggu hampir tiga jam sebelum akhirnya dialihkan ke armada pengganti. Penumpang yang seharusnya sudah tiba di tempat tujuan pun terpaksa menanggung keterlambatan.
“Saya yang harapannya jam 06.00 sudah ada di lokasi kantor, jadi terlambat. Padahal ada agenda penting pukul 09.00 WIB. Dari jam 03.30 kami masih di atas kapal sampai sekitar 06.30 baru diganti dengan bus Damri lain. Itu jelas sangat merugikan penumpang karena banyak yang akhirnya telat masuk kerja, telat ke bandara, dan sebagainya,” keluhnya.
Peristiwa ini menjadi sorotan karena menyangkut pelayanan dasar transportasi publik oleh perusahaan pelat merah. Para penumpang menilai, kejadian tersebut menunjukkan lemahnya manajemen operasional, apalagi Damri selama ini dikenal sebagai penyedia layanan transportasi utama antarprovinsi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Damri belum memberikan keterangan resmi terkait insiden bus kehabisan bahan bakar tersebut. (Jim/red)