Bongkar Post
Pesawaran, BP – Salah satu korban dukun pengganda uang (Slamet) di Banjarnegara Jawa tengah, Irsad dan Wahyu Triningsih ternyata merupakan salah satu pelaku UMKM Tapis terkenal di Kabupaten Pesawaran.
Sepasang suami istri asal Desa Tanjung Rejo Kecamatan Negeri Katon, Irsad dan Wahyu Triningsih merupakan korban yang tewas setelah menjadi mangsa dukun palsu yang mengaku mampu menggandakan uang.

Kemudian, berdasarkan pantauan Bongkarpost.co.id, ternyata kedua pasangan tersebut merupakan salah satu pelaku UMKM Tapis yang terkenal di kabupaten setempat.
Kendati demikian, usai dinyatakan meninggal dunia setelah menjadi korban dukun palsu tersebut, kini diketahui usaha Tapis milik keduanya diambil alih oleh kedua anaknya, yakni Alda (16) dan Depa (4).
Hal tersebut dibenarkan ibunda salah satu korban (Wahyu Triningsih), Sarinah (55) yang mengatakan, usai kematian kedua anaknya itu, kini usaha Tapis yang sudah melalang buana tersebut telah diambil alih oleh anak-anaknya.
“Ya anak-anaknya, kayak si Alda itu yang sekarang mengambil alih dan meneruskan usaha orang tuanya,” ujarnya.
Kendati demikian, usaha yang telah dirintis sejak lama tersebut, kini mengalami penurunan omset. Hal itu terjadi lantaran pihak keluarga tidak mampu secara penuh memenuhi pesanan pembeli.
“Kalau sekarang sudah menurun, karena yang buatkan cuma si Alda, dan dia juga kan masih sekolah, jadi kadang ada yang mesan nggak bisa terpenuhi dan mungkin lari ketempat yang lain,” kata dia.
Usut punya usut, ketenaran usaha Tapis milik sepasang suami istri tersebut semakin dikuatkan, usai Bupati Pesawaran menyambangi rumah keduanya yang terletak di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Negeri Katon.
“Kita juga tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini, karena alm ini termasuk salah satu pengusaha Tapis yang sudah kemana-mana, bahkan peci tapis yang saat ini saya pakai, adalah buat dia,” kata Bupati Dendi.
Menurutnya, kepergian alm cukup menjadi kabar duka yang menimbulkan kesedihan bagi Pemerintah Kabupaten Pesawaran. Pasalnya, Tapis buatan alm termasuk salah satu produk UMKM yang sudah melalang buana.
“Ya, karena peci asal Kabupaten Pesawaran ini sudah sampai kemana-mana,” katanya.
Disisi lain, Kuasa Hukum Korban, Nurul Hidayah menuturkan, dalam menangani kasus tersebut, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian guna membantu membongkar kejadian naas yang melibatkan sepasang suami istri tersebut.
“Kalau sekarang kita sudah berkoordinasi dengan pihak Polsek Gedong Tataan dan nantinya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk membongkar kasus ini,” tutur Nurul.
Menurut dia, hal itu diperlukan lantaran dalam proses kejadian yang terjadi, terdapat kecurigaan bahwa pelaku tidak hanya bertindak sendirian melainkan turut melibatkan pihak lainnya.
“Karena tidak mungkin pelaku melakukan aksinya sendirian, mulai dari membunuh, menggali kuburan hingga menguburkan para korbannya,” pungkasnya. (Akbar/Imron)







