Bongkarpost.co.id (Pesawaran) – Menanggapi peristiwa tewasnya pelajar SMP di Sungai Way Kekah Dusun Sepakat Desa Sukadadi Kecamatan Gedong Tataan, Kepala MTs Nurul Iman, Yayah Surayah angkat bicara.
Dirinya mengatakan, kejadian naas tersebut terjadi pada saat diluar jam belajar atau sudah waktu pulang.
“Karena pada saat kejadian kemarin, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, jadi jam pulang yang seyogyanya pada pukul 13.30, kami percepat menjadi pukul 11.00 lebih,” ujarnya, Minggu (13/11/22).
Dijelaskan, hal itu dilakukan lantaran dirinya merasa kasihan kepada para murid yang sudah lelah melakukan upacara peringatan hari besar tersebut.
“Karena memang seperti biasanya habis upacara kita pulang, akan tetapi kita sempat melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) dulu, dan mungkin sekolah-sekolah yang lain juga seperti itu,” jelasnya.
Selain itu, dirinya juga menerangkan, sesaat sebelum kejadian, pihaknya sudah mendapat informasi dari salah satu teman kelas alm melalui pesan WhatsApp (grub kelas), yang memberitahukan jika alm bersama ketiga rekannya hendak pergi ke sungai yang merupakan lokasi kejadian naas tersebut terjadi.
“Itu kita dapat info dari wali kelas, ada kawannya yang memberitahukan kalau mereka mau pergi ke sungai dan walasnya sudah melarang dengan mengimbau, ‘siapa yang ke sungai? Langsung pulang saja’ artinya kan sudah dilarang,” terangnya.
Akan tetapi, imbauan tersebut justru tidak dihiraukan oleh ke empat siswa yang duduk di bangku kelas tiga SMP itu dan malah meneruskan aksinya.
“Dan ternyata alm yang tenggelam ini tidak biasa berenang, jadi ya terjadi kejadian naas itu,” katanya.
Sementara itu, salah seorang teman kelas alm, Hanif Khoiruddin mengungkapkan, dirinya merasa kaget dan tidak menyangka kalau teman kelas yang dikenal sebagai sosok pendiam dan ramah tersebut tewas secara mengenaskan.
“Ngga nyangka pas dengar kabarnya, karena memang dia anaknya baik, kalem dan juga lumayan pinter,” kata dia.
(Akbar)







