BANDAR LAMPUNG – Honor Tenaga Kerja Sukarela (TKS) petugas kebersihan di Kota Bandar Lampung, hingga kini belum terbayarkan. Terkesan, hanya dianggap remeh, meski mereka (petugas kebersihan, red) adalah garda terdepan yang menjadi wajah Kota Bandar Lampung.
Mereka mengancam akan melakukan aksi mogok kerja saat HUT ke-27 APEKSI, pada tanggal 27 Mei mendatang.
Hanafi, salah seorang petugas kebersihan mengatakan, ia dan teman sesama petugas kebersihan hingga kini belum menerima honor. Pada bulan Mei, ada dua bulan yang belum terbayar, yakni Februari dan September.
Dikatakannya, ia menerima besaran honor Rp2 juta per bulan. Diluar peralatan kerja yang harus beli sendiri. “Misal, sepatu, baju, bahkan sampai sapu lidi kami beli sendiri,” ungkapnya, yang diamini rekan-rekannya, saat konfrensi pers, di Taman Dipangga, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, Jumat (20/5/2022).
Ia juga mengungkap, dirinya telah ditelpon Kabid di DLH Bandar Lampung, yang mengancam akan memecatnya.
“Dia mengancam akan memecat saya, saya tidak takut. Jika dipcat satu, pecat semua,” ujar dia.
Lainnya, Suryanto yang mengaku bekerja sejak 2021sebagai tukang sapu, mengatakan petugas kebersihan banyak yang mengontrak dan memiliki hutang dikarenakan honor sering terlambat. “Kalau nunggak terus, keluarga makan apa? Kalau kami tidak bayar kontrakan, kami bisa diusir,” kata dia.
Ia sebelumnya juga sudah pernah mengeluhkan masalah ini ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Namun pihak dinas hanya bisa mengatakan bersabar.
Masih terkait honor petugas kebersihan di jalan yang nunggak, ada sejumlah tenaga kebersihan yang sudah meninggal dunia, honor yang nunggak belum dibayar oleh Dinas Lingkungan Hidup Bandar Lampung. Tidak ada perhatian dari Dinas Lingkungan Hidup terhadap honor yang belum dibayar hingga petugasnya meninggal dunia.
(TK/Dbs)







