Bongkarpost.co.id
Jakarta,
Dalam momentum Hari Pangan Nasional 2025, Holding Perkebunan Nusantara, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) melalui subholding-nya, PT Perkebunan Nusantara IV (PalmCo), menegaskan komitmennya untuk memperkuat sektor kelapa sawit rakyat sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR) dan integrasi tanaman pangan di lahan sawit.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko K. Santosa, menyatakan bahwa perusahaan berperan strategis dalam mendukung arahan Presiden Republik Indonesia yang menekankan pentingnya memperkuat ketahanan pangan tanpa mengabaikan sektor unggulan nasional seperti kelapa sawit.
“Kelapa sawit bukan sekadar sumber minyak nabati, tetapi juga bisa menjadi fondasi ketahanan pangan dan energi nasional. Oleh karena itu, peningkatan produktivitas dan kemitraan dengan petani rakyat menjadi fokus utama kami untuk mewujudkan perkebunan yang berdaya saing dan berkelanjutan,” ujar Jatmiko, Selasa (21/10/2025).
Data hingga triwulan III tahun 2025 menunjukkan peningkatan produktivitas yang signifikan pada areal kelapa sawit seluas 568.228 hektare yang dikelola PalmCo. Produksi minyak sawit mentah (CPO) mencapai 1,999 juta ton, tumbuh 108 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan produktivitas 3,41 ton per hektare.
Sementara itu, produksi tandan buah segar (TBS) naik 108 persen menjadi 9,168 juta ton, dengan produktivitas rata-rata 14,79 ton per hektare. Dari jumlah tersebut, kontribusi petani plasma dan pihak ketiga mencapai 450 ribu ton CPO dan 2,472 juta ton TBS, memperkuat sinergi antara PalmCo dan petani sawit rakyat.
Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) menjadi salah satu pilar utama peningkatan produktivitas tersebut. Dalam tiga tahun terakhir, PalmCo berhasil memfasilitasi pencairan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk peremajaan seluas 15.321 hektare dari target 22.569 hektare.
Melalui skema kemitraan manajemen tunggal (single management), produktivitas petani mitra PalmCo mencapai 12,57 ton TBS per hektare per tahun, melampaui rata-rata nasional yang sekitar 12 ton.
Kemitraan Petani dan Inovasi Intercropping Sawit-Pangan Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV PalmCo, Irwan Perangin Angin, menegaskan bahwa keberhasilan program peningkatan produktivitas tidak terlepas dari kemitraan aktif antara perusahaan dan petani rakyat.
“Kami mendampingi petani dengan menyediakan bibit unggul, pendampingan teknis, jaminan offtaker hasil panen, serta memperkuat kelembagaan koperasi unit desa (KUD) sebagai pusat pengetahuan. Pendekatan ini penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga produktivitas,” jelas Irwan.
Selain memperkuat sektor sawit, PalmCo juga mengembangkan program integrasi (intercropping) dengan tanaman pangan seperti jagung dan padi gogo di lahan peremajaan sawit. Inisiatif ini merupakan bagian dari dukungan PalmCo terhadap target Swasembada Pangan Nasional 2025.
Hingga Oktober 2025, penanaman jagung telah mencapai 490,77 hektare atau 13,4 persen dari target 3.611 hektare, dengan produksi total 213.017 kilogram, tersebar di delapan provinsi.
“Integrasi tanaman jagung dan sawit merupakan inovasi yang memungkinkan kelapa sawit tetap produktif tanpa mengurangi kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional. Justru, ini menjadi solusi berkelanjutan bagi masa depan sektor perkebunan,” ungkap Jatmiko.
Panen perdana hasil intercropping telah dilakukan di beberapa unit kebun, antara lain Kebun Sei Dadap dan Air Molek I, serta disusul oleh Kebun Bangun, Durian Luncuk, dan Lubuk Dalam. PalmCo menargetkan perluasan tanaman jagung hingga 3.020 hektare pada 2025 dengan proyeksi produksi mencapai 19.019 ton pada 2029 dan produktivitas rata-rata 5 ton per hektare per tahun.
Keterangan Lebih Lanjut:
Holding Perkebunan Nusantara
PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Telp: +6221 29183300
Ponsel: +6281370835057
email : sekretariat@holding-perkebunan.com
			
 
									
 
											





