Grand Opening Keripik Nadia, Hadir sebagai Pusat Produk UMKM se-Lampung
Bongkarpost.co.id, Bandar Lampung
Gerakan nyata mendukung produk lokal kembali bergema di jantung Kota Bandar Lampung. Pada Minggu (1/6/2025), Grand Opening outlet pusat Keripik Nadia resmi digelar di Gang PU, Jalan Pagar Alam, Kedaton, Bandar Lampung. Bukan sekadar tempat berjualan, outlet ini hadir sebagai wadah besar yang mewadahi geliat pelaku UMKM dari seluruh Lampung.
Nadia Pratiwi (22), owner Keripik Nadia, menjelaskan bahwa outlet pusat ini dirancang sebagai etalase sekaligus pusat distribusi berbagai produk UMKM dari berbagai penjuru daerah di Lampung.
“Pada grand opening ini, kami memperkenalkan apa saja produk yang kami jual di Keripik Nadia. Perlu diketahui, untuk Keripik Nadia sendiri kami tidak melakukan proses produksi, melainkan hanya fokus pada pengemasan produk-produk UMKM,” ungkap Nadia.
Menurutnya, lebih dari 84 pelaku UMKM telah bergabung dan menitipkan produknya di outlet ini. Produk yang ditampilkan pun sangat beragam, mulai dari makanan ringan seperti keripik pisang, keripik singkong, keripik ubi, kacang-kacangan, kemplang, hingga berbagai jenis kerupuk.
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menemukan aneka kerajinan tangan khas Lampung, seperti tapis, pakaian, dompet, hingga berbagai aksesori.
“Kami juga menyediakan produk beku (frozen food) serta es krim dengan beragam pilihan rasa dari berbagai UMKM. Jadi, tempat ini bisa dibilang sebagai wadah untuk menampung dan memasarkan produk-produk UMKM dari seluruh wilayah Lampung,” jelasnya.
Menariknya, outlet ini tidak hanya menerima produk dari Kota Bandar Lampung saja, tapi juga dari daerah lain seperti Lampung Timur, Lampung Barat, dan berbagai wilayah lainnya.
“Ruang lingkup kami luas, bukan hanya lokal kota,” tambahnya.
Tak hanya memperkuat kanal penjualan offline, Keripik Nadia juga telah memperluas jangkauan penjualannya melalui platform digital. Produk-produk UMKM yang tersedia kini bisa dibeli melalui Shopee, TikTok Shop, live streaming TikTok, serta Instagram. Langkah ini menjadi upaya konkret dalam mendekatkan produk lokal kepada konsumen digital, termasuk generasi muda.
Dari sisi harga, Keripik Nadia mengusung konsep “serban” atau serba ceban—produk-produk ditawarkan mulai dari harga Rp10.000.
“Harga yang kami tawarkan masih sangat terjangkau. Bahkan, relatif lebih murah dibandingkan dengan tempat lain,” tegas Nadia.
Saat ini, Keripik Nadia telah memiliki dua outlet. Pusatnya berada di lokasi baru ini di Jalan Pagar Alam, sementara satu outlet lainnya terletak di depan Muara Cafe yang secara khusus melayani penjualan produk Keripik Nadia.
Sebagai bentuk apresiasi kepada pengunjung, pada momen grand opening ini pihaknya membagikan 200 voucher gratis dan 200 souvenir kepada tamu undangan serta para pembeli yang hadir langsung.
“Ini bukan hanya sekadar untuk berjualan, tapi juga ajang berkumpulnya ide-ide kreatif dari para pelaku UMKM Lampung. Harapannya, Keripik Nadia bisa terus berkembang sebagai rumah besar UMKM lokal,” ujar Nadia mengakhiri keterangannya.
Acara peresmian juga diisi dengan doa bersama dan dukungan dari berbagai pihak. Salah satu yang hadir memberikan sambutan adalah Camat Kedaton, Sapto Hariyanto, yang menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dibukanya outlet pusat Keripik Nadia.
“Atas nama pemerintah kecamatan, saya mengucapkan selamat dan sukses atas grand opening outlet pusat Keripik Nadia. Ini bukan sekadar pembukaan toko, tetapi pembukaan ruang besar bagi potensi-potensi lokal yang selama ini mungkin belum tersorot,” ujar Camat Sapto dalam sambutannya.
Ia menilai langkah yang diambil Nadia Pratiwi merupakan contoh nyata dari praktik ekonomi kolaboratif yang perlu ditiru oleh pelaku usaha lainnya.
“Yang dilakukan Ibu Nadia ini patut dicontoh. Beliau tidak hanya membangun usaha untuk dirinya sendiri, tapi juga mengajak puluhan UMKM Lampung untuk naik kelas bersama,” tegasnya.
Camat Sapto juga mengajak generasi muda untuk tidak ragu menekuni dunia wirausaha, khususnya yang mengangkat kekuatan produk lokal dan kreativitas.
“Kami dari pihak kecamatan siap memfasilitasi dan menjembatani para pelaku usaha kecil yang ingin berkembang. Dan outlet seperti ini bisa menjadi pusat belajar sekaligus pusat inspirasi,” tambahnya.
Ia berharap kehadiran outlet Keripik Nadia mampu menjadi episentrum dari pertumbuhan inovasi, kolaborasi, dan semangat gotong royong dalam memperkuat ekonomi kerakyatan.
“Semoga outlet ini tidak hanya ramai pembeli, tapi juga ramai ide, ramai kreasi, dan ramai solusi. Karena dari sinilah kita bisa melihat bahwa kemandirian ekonomi bangsa dibangun dari gerakan kecil yang konsisten dan saling mendukung,” tutupnya yang disambut tepuk tangan para tamu undangan.(*)