Bongkarpost.co.id
Bandar Lampung,
Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memastikan akan tetap menggelar Festival Krakatau ke-34 pada 1 hingga 6 Juli 2025. Namun berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tur ke Gunung Anak Krakatau (GAK) ikon utama festival ini — resmi ditiadakan.
Keputusan ini, menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lampung Bobby Irawan, diambil berdasarkan pertimbangan keamanan yang menjadi prioritas utama penyelenggara.
“Sejak erupsi besar tahun 2019, kawasan Gunung Anak Krakatau ditetapkan sebagai zona konservasi ketat dan berbahaya untuk dikunjungi. Maka dari itu, tahun ini kami putuskan untuk tidak melaksanakan tur ke sana,” ujar Bobby, Sabtu (Senin/6/2025).
Ia menegaskan, keselamatan peserta menjadi alasan mutlak yang tak bisa ditawar dalam perhelatan besar yang setiap tahun masuk kalender pariwisata nasional itu.
“Prioritas utama kita tetap pada keamanan. Walaupun trip ke Krakatau tahun ini tidak ada, kami tetap menghadirkan banyak agenda menarik yang akan memanjakan wisatawan,” tambahnya.
Beragam kegiatan budaya dan pariwisata tetap akan digelar, seperti Karnaval Budaya, Krakatau Run, Malam Kemilau, dan Festival Kanikan (kuliner).
Bobby optimis Festival Krakatau 2025 tetap mampu menyedot animo pengunjung seperti tahun sebelumnya, dengan target 30 ribu hingga 35 ribu orang.
“Kita tetap menarget jumlah pengunjung seperti tahun lalu. Event-event unggulan ini sudah terbukti menarik minat masyarakat, baik lokal maupun luar daerah,” katanya.
Sebagai pengganti tur langsung ke Gunung Anak Krakatau, penyelenggara festival memberikan kesempatan khusus kepada para pemenang lomba story telling untuk mengikuti kunjungan edukatif ke Pulau Sebesi, pulau terdekat yang masih dalam jarak aman dengan GAK.
“Para pemenang akan kami ajak bermalam di Pulau Sebesi. Dari sana, mereka bisa melihat langsung Gunung Anak Krakatau dari jarak yang diperbolehkan. Ini akan menjadi pengalaman edukatif yang tetap memberi kesan mendalam,” jelas Bobby.
Ia juga menambahkan bahwa selain alasan keselamatan, peniadaan tur ke Krakatau juga didasari minimnya minat pasar terhadap tur reguler ke GAK di luar momentum festival.
“Kalau memang minat pasar terhadap tur Krakatau tinggi, seharusnya sudah ada agen perjalanan yang menawarkan paket wisata ke sana secara komersial. Tapi sampai hari ini belum ada,” katanya.
Bobby menegaskan bahwa keputusan untuk meniadakan trip ke Gunung Anak Krakatau pada Festival Krakatau 2025 bersifat final. Namun, ia memastikan bahwa hal itu tidak akan mengurangi kualitas penyelenggaraan festival secara keseluruhan.
“Kami berharap, Festival Krakatau tahun ini tidak hanya ramai saat pelaksanaan, tapi juga berdampak secara luas bagi pariwisata Lampung secara umum,” pungkasnya.(Jim)