Faisol Djausal Mundur, Taufik Hidayat Terpilih Secara Aklamasi Pimpin KONI Lampung 2025–2029

Bongkarpost.co.id

Bandar Lampung,

Bacaan Lainnya

Taufik Hidayat resmi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum KONI Provinsi Lampung Masa Bakti 2025–2029 dalam Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (MUSORPROVLUB) KONI Lampung yang digelar di Hotel Akar, Bandar Lampung, Kamis (26/6/2025).

MUSORPROVLUB tahun ini mengangkat tema “Meningkatkan Pembinaan Olahraga Prestasi Menuju PON XXII Tahun 2028.”

Kegiatan tersebut menjadi momen penting dalam menentukan arah dan masa depan kepengurusan KONI Lampung lima tahun ke depan.

Sebelumnya, terdapat dua calon yang mencalonkan diri sebagai Ketua KONI Lampung, yakni Faishol Djausal dan Taufik Hidayat.

Namun, Faishol Djausal memutuskan untuk mengundurkan diri dari pencalonan dengan alasan yang ia sampaikan langsung di hadapan forum.

“Setelah saya timbang-timbang, pertama masalah umur dan kesehatan, kedua waktu, dan ketiga restu dari keluarga serta anak-anak,” ujar Faishol.

Dengan pengunduran diri tersebut, forum musyawarah secara aklamasi menetapkan Taufik Hidayat sebagai Ketua KONI Lampung. Adapun yang bertindak sebagai formatur adalah Faishol Djausal dari cabor IPSI dan Margono dari cabor angkat berat.

Dalam sambutan perdananya sebagai ketua terpilih, Taufik Hidayat menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas amanah yang telah diberikan.

“Pertama-tama, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya atas amanah dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya untuk mengemban tugas sebagai Ketua Umum KONI Provinsi Lampung Masa Bakti Tahun 2025–2029,” ujar Taufik.

Ia menegaskan bahwa amanah ini bukan sekadar jabatan, tetapi merupakan tanggung jawab besar untuk membawa kemajuan olahraga di Provinsi Lampung.

Taufik menyoroti pentingnya komunikasi dalam manajemen organisasi, serta nilai-nilai musyawarah dan mufakat yang telah menjadi budaya bangsa dan dasar pengambilan keputusan dalam forum KONI.

“Saya menyadari bahwa musyawarah dan mufakat mengandung konsekuensi kebatinan: tanggung jawab terhadap kepercayaan yang telah diberikan kepada saya dan seluruh pengurus, serta komitmen dalam menyelesaikan amanah yang telah diembankan,” ucapnya.

Meski diakui berat, Taufik optimis tanggung jawab ini dapat dijalankan dengan dukungan dan komitmen kolektif, termasuk dari senior seperti Haji Faisal Djausal.

“Insya Allah harapan kita akan lebih mudah tercapai,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa keberhasilan olahraga tidak mungkin dicapai oleh satu orang atau kelompok semata, melainkan hasil dari kerja kolektif yang saling mendukung dan saling menguatkan.

“Mari kita tinggalkan perbedaan dan rapatkan barisan, karena hari ini kita memiliki satu tujuan bersama: mengangkat martabat olahraga Lampung di kancah nasional dan internasional,” tegasnya.

Dalam menjalankan kepemimpinan, Taufik membawa visi untuk menjadikan KONI Provinsi Lampung sebagai lembaga keolahragaan yang berintegritas, unggul, dan kolaboratif dalam meningkatkan konstruksi olahraga di tingkat nasional maupun internasional.

Visi tersebut, menurutnya, lahir dari kekuatan dan kelemahan yang ada saat ini serta tantangan dan harapan ke depan. Indikator keberhasilan mencakup tiga hal: sukses organisasi, sukses pembinaan, dan sukses prestasi.

“Visi ini akan kita capai melalui semangat dan tekad yang terangkum dalam sebuah tagline: ‘Sinergi untuk Prestasi’,” ujarnya.

Tagline tersebut menggambarkan semangat kolaborasi sebagai kunci untuk membangun kekuatan besar KONI Lampung baik dalam pembinaan dasar, peningkatan kualitas olahraga, maupun pencapaian prestasi di tingkat daerah, nasional, dan internasional.

Taufik memastikan setiap langkah organisasi akan dijalankan berdasarkan peraturan perundang-undangan serta AD/ART KONI dengan menjunjung tinggi integritas, transparansi, dan profesionalisme.

Ia pun menyampaikan tiga komitmen utama kepengurusan:

1. Meningkatkan pembinaan atlet dan pelatih secara sistematis dan berkelanjutan.

2. Mendorong penguatan organisasi keolahragaan di setiap tingkatan dan cabang olahraga.

3. Menjalin kemitraan strategis dengan seluruh pemangku kepentingan serta menciptakan sistem prestasi yang komprehensif.

“Kami ingin KONI menjadi rumah besar yang tidak hanya menaungi, tetapi juga mendorong kemajuan, memberi inspirasi, dan memfasilitasi lahirnya prestasi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung, Descatama Paksi Moeda yang hadir mewakili Gubernur Lampung, menyampaikan harapan besar terhadap kepengurusan KONI ke depan.

“Untuk memimpin KONI, kita membutuhkan sosok yang memiliki visi jauh ke depan, jujur, dan berkomitmen kuat terhadap pembinaan olahraga,” tegas Descatama di hadapan peserta musyawarah.

Descatama mengingatkan bahwa kondisi keuangan daerah saat ini cukup terbatas karena fokus pemerintah pada pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, KONI tidak bisa hanya bergantung pada anggaran APBD.

“Saya berharap kepengurusan KONI yang baru dapat lebih inovatif, membangun kerja sama dengan sektor swasta, serta memaksimalkan seluruh sumber daya yang ada,” katanya.

“Dukungan dari masyarakat sangat penting agar pembinaan olahraga dapat tetap berjalan dan meraih prestasi, meskipun dengan anggaran yang terbatas,” lanjutnya.

Acara MUSORPROVLUB tersebut dihadiri perwakilan KONI Pusat, para Ketua Cabang Olahraga (Cabor), tokoh olahraga senior Haji Faisal Djausal, Forkopimda, serta para pengurus KONI Lampung. (Jim)

Pos terkait