Foto. Dr. Budiono, SH., MH.
Bongkar Post, Bandar Lampung
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung menggelar tahapan wawancara seleksi calon anggota Dewan Pendidikan Provinsi Lampung periode 2025–2030 di Bandar Lampung, Rabu (1/10/2025).
Seleksi ini diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan akademisi, profesional, hingga organisasi masyarakat.
Ketua Panitia Seleksi, Dr. Budiyono, SH, MH, menegaskan bahwa pembentukan Dewan Pendidikan periode baru ini merupakan amanat langsung Gubernur Lampung.
“Saat ini kita sedang melaksanakan proses seleksi dalam penentuan atau pemilihan anggota Dewan Pendidikan Provinsi Lampung masa bakti 2025–2030. Tujuannya adalah membentuk kembali Dewan Pendidikan setelah sebelumnya berjalan sejak 2019,” ujar Budiyono.
Ia menambahkan, Dewan Pendidikan yang baru diharapkan berperan aktif sebagai mitra pemerintah daerah.
“Pak Gubernur menginginkan Dewan Pendidikan baru yang berfungsi memberikan masukan, pendapat, saran, dan pertimbangan terhadap dunia pendidikan di Lampung. Harapannya, keberadaan Dewan Pendidikan dapat berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Lampung,” kata Budiyono.
*Seleksi Ketat, 111 Peserta Ikuti Wawancara*
Ia juga mengungkapkan bahwa proses seleksi dilakukan secara berlapis, dimulai dari administrasi hingga tahap wawancara.
Dari 125 orang yang mendaftar, sebanyak 111 peserta dinyatakan lolos administrasi dan berhak mengikuti wawancara.
“Wawancara ini meliputi pembahasan makalah, komitmen calon terhadap dunia pendidikan, serta konsep yang mereka tawarkan jika dipercaya menjadi anggota Dewan Pendidikan. Semua dilakukan demi kemajuan pendidikan di Lampung,” jelas Budiyono.
Namun, ia juga mengungkapkan bahwa tidak semua peserta memenuhi aturan kedisiplinan. Beberapa di antaranya tidak hadir, sementara ada juga yang datang terlambat.
Dalam hal ini, dia menegaskan, peserta yang tidak disiplin otomatis didiskualifikasi. Menurutnya, hal itu menjadi ukuran awal komitmen calon anggota Dewan Pendidikan.
“Peserta yang terlambat tidak kami perkenankan mengikuti wawancara, karena ini menyangkut komitmen dan kedisiplinan waktu,” tegasnya.
Ia menjelaskan, sikap disiplin merupakan syarat mutlak dalam seleksi. Kalau sejak awal saja sudah tidak cermat melihat jadwal, maka hal itu menjadi catatan serius bagi panitia.
“Peserta yang tidak hadir atau terlambat langsung didiskualifikasi. Dari awal sudah diumumkan bahwa mereka wajib hadir setengah jam sebelum wawancara dimulai,” ujarnya.
Akan Diajukan ke Gubernur
Sementara itu, tahap selanjutnya, nama-nama peserta yang lolos akan diajukan kepada Gubernur Lampung untuk ditetapkan sebagai anggota Dewan Pendidikan.
“Jumlahnya akan disesuaikan dengan kebutuhan. Bisa 15 orang, 17 orang, atau 20 orang. Itu semua akan diputuskan berdasarkan pertimbangan Gubernur,” kata Budiyono.
Ia menegaskan, seleksi kali ini cukup menantang karena hampir semua peserta memiliki kapasitas yang mumpuni.
“Menurut saya, semua peserta punya kemampuan, komitmen, dan kompetensi yang luar biasa. Ada guru besar, dokter, akademisi, hingga profesional. Karena itu proses seleksi tidak mudah. Tetapi kami juga memperhatikan keterwakilan, baik dari ormas, perguruan tinggi, maupun media,” ungkapnya.
Budiyono menilai keberagaman profesi para peserta justru menjadi nilai tambah dalam proses seleksi.
Menurutnya, latar belakang yang berbeda akan memperkaya perspektif di Dewan Pendidikan.
“Media pun ada yang ikut, lawyer juga ada. Itu penting agar Dewan Pendidikan terwarnai beragam pandangan,” jelas Budiyono.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa faktor utama tetaplah kemampuan dan kesungguhan.
“Yang utama tetap kompetensi dan komitmen terhadap dunia pendidikan,” tandasnya.
Mitra Strategis Pemerintah
Budiyono menekankan, Dewan Pendidikan yang terbentuk nantinya memiliki peran vital sebagai mitra pemerintah daerah.
“Tugas utamanya adalah memberikan nasehat, serta pertimbangan kepada pemerintah daerah, khususnya Pak Gubernur. Selain itu, Dewan Pendidikan juga berfungsi sebagai penengah bila terjadi konflik di dunia pendidikan. Semua agar pendidikan di Lampung tetap maju,” paparnya.
Budiyono menyampaikan harapan besarnya terhadap calon anggota yang nantinya terpilih.
Ia menekankan bahwa posisi di Dewan Pendidikan harus diemban dengan penuh tanggung jawab dan semangat pengabdian.
“Harapannya, yang lolos adalah orang-orang berkualitas, berkompetensi, berintegritas, dan benar-benar berkomitmen,” ujarnya.
Budiyono mengingatkan agar motivasi para calon tidak hanya sebatas ambisi pribadi atau mengejar fasilitas.
“Posisi ini adalah pengabdian, bukan materi. Pendidikan itu pengabdian yang mulia, dan kami berharap mereka mampu memberi kontribusi besar bagi kemajuan pendidikan di Lampung,” pungkasnya. (Red)