Diburu Target, PT. Surya Citra Wira Adi Kencana Gunakan Material Tak Sesuai Spesifikasi

Bongkarpost.co.id (Lampung Selatan) – Lantaran diburu target, PT. Surya Citra Wira Adi Kencana selaku pelaksana proyek nasional (Pronas) konstruksi Tanggul Pengaman di Pesisir Pantai Lampung Selatan diduga menggunakan sejumlah material tidak sesuai spesifikasi. “Ada yang menggunakan tanah, dan batu kecil pada bagian tanggul”.

Demikian disampaikan oleh salah satu sumber Bongkar Post, Rabu petang, (23/11), seraya meminta namanya tidak tulis. “Tulis saja salah satu tokoh pemuda dan tokoh masyarakat,” cetus sumber ini menyebutkan.

Bacaan Lainnya

Menurut dia, awalnya batu yang digunakan dipasok dari salah satu suplayer, yaitu PT. Hana. Dimana saat itu PT Hana-lah yang mensuplay material dari tambang batu yang berlokasi di kalianda bawah. Tapi, dalam perjalanan material batu tersebut habis, tidak cukup.

Lalu kemudian, melalui PT. ONT pihak proyek juga mengambil material ke Bulok Kecamatan Sidomulyo. Dan anehnya, meskipun PT. ONT sendiri izinnya sudah dicabut alias habis izin masih sempat mensuplay material beberapa saat proyek berlangsung.

Parahnya lagi, disaat-saat menjelang pekerjaan ini selesai, pihak pemborong juga memasok tanah timbunan yang berlokasi di Lampung Permai di Desa Taji Melela melalui CV. Ajoya Lampung Group yang juga keabsahan izinnya diragukan.

“Kalau hanya rekomendasi kita juga bisa. Tapi izin resmi pihak terkaitnya mana,” papar sumber ini menyebutkan. “Sehingga jelas, kuat dugaan saya menyalahi aturan pada konstruksi Tanggul Pengaman pesisir Kalianda ini maupun izin,” tandasnya.

Terkait penggunaan material yang diduga tidak sesuai spesifikasi yang dijelaskan salah satu sumber Bongkar Post diatas, Subarin selaku kuasa Direktur pelaksana proyek dihubungi melalui sambunga WhatsApp, Rabu malam sekitar pukul 20.19 Wib mengatakan tidak tahu persis soal tanah uruk atau tanah timbunan yang dimaksud.

“Ketemu saja dengan BH, soal tanah uruk ya..kalau gak angguran ketemu BH entar takut salah,” ujar Subarin menjawab konfirmasi Bongkar Post, saraya menyebut BH itu adalah Bang Hamid.

Terpisah, Mangsur Uung pimpinan proyek, Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWS) pada kegiatan proyek nasional kontruksi tanggul pengaman di Pesisir Pantai Kalianda, Lampung Selatan hingga berita ini diterbitkan belum dapat dimintai komentar terkait informasi ditas.

Diberitakan sebelumnya, PT Optima Nusa Tujuh (ONT) kedapatan memasok material batu ke lokasi Pembangunan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Boom). Hal ini diketahui setelah sejumlah pengendara dumptruk fuso diketahui membawa material batu bolder berhenti di depan Masjid Agung di Jalan Lintas Sumatera Sumatera.

Saat dihampiri, salah satu pengemudi mengaku sedang menunggu jemputan untuk menuju lokasi Kegiatan Pembangunan Pantai Boom. “Kami disuruh nunggu di depan Masjid Agung sini, katanya nanti akan dijemput pihak pemesan batu. Katanya sih harus lewat simpang Fajar,” ujarnya, Senin, (8/8/2022).

Menurut pengemudi tersebut, batu bolder tersebut berasal dari PT Optima Nusa Tujuh (ONT) di Desa Bulok Kecamatan Kalianda. “Masuknya sebelah kiri, sebelum pertigaan Sidomulyo (Kotadalam). Kalau batu punya PT ONT, kalau kami hanya mengantar pesanan,” tambahnya lagi.

Untuk diketahui, pelaksana kegiatan Pembangunan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Boom) senilai Rp26,6 M di Kabupaten Lampung Selatan, adalah PT Surya Citra Wira Adi Kencana (SCWAK).

Humas PT SCWAK, Zulpadli dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp terkait masalah ini belum merespon.

(Red)

Pos terkait