bongkarpost.co.id
Lampung Timur,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) secara resmi meluncurkan Program Desa Perkasa (Perekonomian Kuat, Masyarakat Sejahtera) di Desa Tulusrejo, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur. Ini merupakan peluncuran perdana program tersebut di wilayah Lampung Timur.
Acara ini dihadiri oleh Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah, perwakilan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Rinvayanti (Kepala Biro Perekonomian), Kepala OJK Provinsi Lampung Otto Fitriandy, Kepala BPS Provinsi Lampung Ahmadriswan Nasution, serta perwakilan Bank Indonesia, pimpinan industri jasa keuangan, dan masyarakat Desa Tulusrejo.
Desa Perkasa adalah inisiatif pengembangan desa inklusi keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan literasi serta keterampilan masyarakat desa dalam pengelolaan dan pemanfaatan produk keuangan. Program ini juga mendorong kesejahteraan melalui optimalisasi potensi ekonomi dan komoditas unggulan desa.
Program ini mengintegrasikan berbagai inisiatif pengembangan desa antara lain :
Desa Inklusi Keuangan (OJK), Desa Wisata Digital (Bank Indonesia),
Desa Cantik (BPS), Desa Brilian (PT Bank Rakyat Indonesia Tbk), Smart Village (PT BPD Lampung), Desaku Maju (Pemda/Dinas PMDT),
Desa Investor Saham (Bursa Efek Indonesia).
Mengusung tema ‘Desa Makmur Perkasa’ (Desa Maju, Aman, Kolaboratif, Mandiri, Unggul, dan Religius), peluncuran ini menandai langkah awal pembangunan ekonomi desa berbasis kolaborasi dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala OJK Provinsi Lampung Otto Fitriandy menyampaikan bahwa Desa Tulusrejo kini resmi menjadi desa inklusi keuangan pertama di Kabupaten Lampung Timur.
“Dengan bertambahnya Desa Tulusrejo, kini Lampung memiliki 17 desa inklusi keuangan yang tersebar di enam kabupaten/kota,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Ela Siti Nuryamah memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bersinergi dalam mendukung program ini. Ia menegaskan pentingnya akses keuangan yang merata di desa sebagai langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.
“Saya berharap Desa Tulusrejo bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan potensi dan kemandirian melalui inklusi keuangan,” tuturnya.
Pada kegiatan peluncuran ini, diselenggarakan juga rangkaian program literasi dan inklusi keuangan melalui Ekosistem Pusat Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS). Kegiatan ini mencakup edukasi keuangan, pemberian asuransi dari Asuransi Astra, pembukaan rekening saham bagi guru oleh Bursa Efek Indonesia, serta pembukaan rekening simpanan pelajar dari PT BPRS Lampung Timur.
Program EPIKS menyasar santri dan pengurus Pondok Pesantren Minhajut Thullab 2 Pekalongan serta masyarakat Desa Tulusrejo. Kegiatan ini ditandai dengan penandatanganan Komitmen Bersama Pemerintah Desa Tulusrejo serta penyerahan simbolis kepada pihak pesantren.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi talkshow interaktif bersama narasumber dari OJK, Asuransi Astra, Bursa Efek Indonesia, dan PT BPRS Lampung Timur. Dalam sesi edukasi ini, masyarakat juga diberikan pemahaman tentang bahaya investasi ilegal, pinjaman online ilegal, serta perjudian daring, sekaligus diajak untuk memanfaatkan layanan keuangan yang legal dan sesuai kebutuhan. (rls)







