Bongkarpost.co.id
Bandar Lampung,
Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Anti Narkoba Lampung menggeruduk kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung, Selasa (16/9/2025).
Aksi ini merupakan tindak lanjut dari tuntutan mereka terkait penanganan kasus narkoba di room karaoke Astronom, Hotel Grand Mercure, beberapa waktu lalu.
Dalam orasinya, para demonstran menuntut agar BNNP Lampung kembali menangkap sepuluh orang pengguna narkoba yang sebelumnya diamankan, namun kemudian diputuskan menjalani rehabilitasi rawat jalan.
“Kami menolak keputusan asesmen yang tidak adil. BNNP harus menahan lagi para pengguna narkoba itu. Jangan ada pandang bulu dalam penegakan hukum,” teriak Koordinator aksi Destra Yudha dari atas mobil komando.
Situasi sempat memanas ketika massa memaksa masuk ke halaman kantor BNNP Lampung.
Mereka juga mendesak Kepala BNNP Lampung keluar menemui langsung peserta aksi dan menindaklanjuti tuntutan yang telah mereka ajukan.
“Kami tidak akan bubar sebelum Kepala BNNP menemui kami dan menyatakan sikap tegas. Kalau hukum harus ditegakkan, maka jangan ada pengecualian,” ujar Destra Yudha
*Konteks Tuntutan Aliansi*
Sebelumnya, pada Jumat (12/9/2025), Aliansi Anti Narkoba Lampung telah mendatangi kantor BNNP Lampung untuk menyampaikan tiga tuntutan utama, yakni:
1. Membatalkan hasil asesmen rehabilitasi rawat jalan bagi 10 orang yang diamankan dari karaoke Astronom, Hotel Grand Mercure.
2. Menahan kembali ke-10 orang tersebut hingga ada keputusan pengadilan yang menentukan kelanjutan proses hukum.
3. Menangkap penyuplai narkoba, serta meminta Divisi Propam Mabes Polri memeriksa oknum anggota BNNP Lampung yang diduga menerima uang untuk memuluskan asesmen tersebut.
Dalam pertemuan saat itu, Kombes Pol Karyoto selaku perwakilan BNNP Lampung menyampaikan apresiasi atas kedatangan Aliansi dan berjanji menindaklanjuti tuntutan dengan melaporkannya ke pimpinan.
Aksi unjuk rasa berlangsung dengan penjagaan ketat aparat kepolisian. Sejumlah perwakilan massa kemudian diarahkan untuk berdialog di depan kantor dengan pihak BNNP, sementara orasi terus bergema di luar pagar kantor.(Jim)