Foto. Istimewa
Bongkar Post, Lampung Utara
Begawei Balak (Pesta Adat Lampung Abung) Suttan Rajo Negeri sekeluarga besar di Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Abung Barat Lampung Utara, pekan kemarin, seolah tidak habis diperbincangkan secara luas oleh berbagai kalangan.
Sebab, Begawei Balak dan cangget agung tersebut langsung viral se- Indonesia, memenuhi hampir semua halaman medsos dan jadi perbincangan di sudut kota serta desa.
Pandangan dari berbagai sudut Begawei Balak tersebut mencattakan sukses besar, megah dan bisa menyatukan semua kalangan. Bukan hanya warga desa Cahaya Negeri, kalangan warga Lampung Abung tapi juga seluruh lapisan masyarakat.
Baik dari Pejabat Utama Pemprov Lampung, Kabupaten Lampung utara hingga unsur TNI-Polri serta tokoh dari para sumbai atau saudara dari Lampung Abung, seperti dari sumbai Pesisir, Sungkai, Way Kanan, Pubian hingga Tulangbawang.
Dimana, tampak hadir pada malam cangget agung, Sabtu (18/10/2025) malam lalu, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, Bupati Lampung Utara, Damdim Lampung Utara, Mantan Kapolda Lampung, Mayjen Ike Edwin, Kadisdik Lampung Thomas Amirico, serta beberapa tokoh lainnya.
Gawei Balak ini merupakan hajat dari Pahru Rizal, seorang pengusaha nasional asli dari Desa Cahaya Negeri, yang kini sukses dan menetap di Jakarta.
Fahru Rizal dan saudaranya Risoni, S.E Gelar Suttan Titel menggelar acara gawei balak ini untuk turun mandei 9 orang dan mepatun atau penyematan Gelar Suttan sebanyak 7 orang.
Kepada media ini, Fahru Rizal atau Suttan Rajo Negeri mengatakan, niatnya mengelar acara begawei balak ini adalah untuk mengharumkan nama kampung, menjaga dan melestarikan adat Lampung.
“Niat kami dari awal menggelar acara ini adalah untuk terus merawat dan melestarikan Begawei sebagai budaya Lampung yang begitu sakral. Kami juga ingin melalui budaya, nama Kampung Cahaya Negeri yang secara historis sebagai kampung budaya Lampung Abung terus terangkat hingga ke tingkat Nasional,” jelasnya, Rabu (22/10/2025).
Menurutnya, Budaya Lampung Abung, khususnya Begawei dan cangget harus terus dilestarikan, dijaga untuk generasi berikutnya.
“Budaya Lampung Abung, seperti begawei dan cangget ini begitu sakral, oleh karenaya harus terus dirawat untuk para generasi muda. Jangan sampai anak cucu kita asing dengan budaya mereka sendiri,”tegasnya.
Niat dari Suttan Rajo negeri ini pun seakan tidak bertepuk sebelah tangan. Terbukti dari pengamatan media ini dan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, acara budaya Begawei Balak Suttan Rajo Negeri, Cahaya Negeri, Abung Mergo Nunyai ini mencattakan sejarah besar, sukses dan meriah serta megah.
Dimana, untuk pertama kalinya dalam sejarah sejak kampung ini didirikan hampir tiga abad setengah, baru pertama kali ini, Begawei Balak dihadiri Langsung Gubernur Lampung, Bupati serta beberapa tokoh besar lainnya.
Megah, karena Begawei Balak Suttan Rajo Negeri ini menampilkan dan menjalani semua tata titei adat Lampung Abung yang berkenanan dengan begawei dan Cangget. Mulai dari pemotongan hewan yang hampir mencapai 20 ekor sapi, anggaran yang hampir mencapai Rp10 milyar, serta dihadiri ribuan orang dari seluruh Indonesia. (*)