Artikel
Cahaya Allah SWT Menerangi Hati, Kehidupan, dan Jagat Raya
Oleh: Arsiya Heni Puspita
(Jurnalis dan Penulis)
Surah An-Nur artinya cahaya. Dinamakan surah An-Nur diambil dari kata An-Nur terdapat pada ayat 35. An-Nur sudah dikenal sejak zaman Rosulullah.
Ini merupakan surah kedua puluh empat dalam Al Qur’an terdiri dari 64 ayat. Surah ini termasuk golongan surah Madaniyyah, artinya diturunkan setelah Rosulullah hijrah ke Madinah. Surah ini adalah surah yang keseratus jika ditinjau dari bilangan turunnya surah-surah dalam Al-Qur’an.
Kisah kebohongan dan isu negatif yang dilontarkan pada istri Nabi Muhammad saw, Aisyah ra diuraikan pada ayat 11 – 26 turun beberapa saat setelah terajadinya Perang Bani Mushthalaq pada tahun ke IV Hijriyah penaggalan lslam.
Sedangkan uraian tentang hukum Allah swt terhadap yang menuduh istrinya berzina pada ayat 4 – 10 turun pada bulan Sya’ban tahun ke IX Hijriyah setelah Perang Tabuk.
Tujuan dan tema utama surah ini adalah uraian tentang hukum dan tuntunan pergaulan wanita dan pria. Juga tentang keluasan kecakupan ilmu Allah swt.
Nur menerangi hati dan kehidupan yang dikaitkan dengan cahaya alam raya, cahaya jiwa dan terangnya hati serta ketuluasan nurani, semua bersumber dari cahaya Allah swt yang menerangi jagat raya. Demikian tafsir Al-Misbah.
Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.
Terjemahan QS. An-Nur (Cahaya) 23: 35
“Allah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah seperti sebuah celah yang tak tembus di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca, kaca itu bagaikan bintang seperti mutiara. Dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi yaitu pohon zaitun (yang tumbuh) tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat. Hampir-hampir saja minyaknya menerangi walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya. Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Tafsir QS. An-Nur (Cahaya) 23: 35
Allah swt pemberi cahaya langit dan bumi, cahaya yang bersifat material dapat dilihat mata kepala maupun cahaya immaterial berupa cahaya kebenaran, keimanan, pengetahuan dan lainnya yang dirasakan oleh mata hati.
Kata nur dalam arti sesuatu yang menjelaskan/menghilangkan kegelapan, ia digunakan dalam pengertian hakiki yang bisa ditangkap oleh mata.
Merujuk pada kata nur penggunaannya dalam al-Qur’an mempunyai sebelas makna yaitu pertama, agama lslam. Kedua, iman, lalu ketiga, pemberi petunjuk. Keempat, Nabi Muhammad saw. Kelima, cahaya siang.
Kemudian, keenam, cahaya bulan. Ketujuh, cahaya yang menyertai kaum mu’minin ketika menyeberang Shirath/Titian. Selanjutnya, kedelapan, penjelasan tentang halal dan haram yang terdapat dalam Taurat. Kesembilan, injil. Kesepuluh, Al-Qur’an, dan terakhir yang kesebelas yaitu keadilan.
Al-Qur’an selalu menggunakan kata nur dalam bentuk tunggal, berbeda dengan kata kegelapan (zulumat) selalu berbentuk jamak. Ini mengisyaratkan bahwa sumber cahaya itu cuma satu yaitu Allah swt.
Ya robbanaa, berilah kami kemampuan untuk selalu dan seterusnya melihat cahaya kebenaran, keimanan, dan pengetahuan. Kabulkanlah permohonan kami. Wallahu a’lam bishowab.
 
									
 
											





