Bunda Literasi Pringsewu Apresiasi FGMPL Provinsi Lampung

Foto bersama Bunda Literasi Rahayu Sri Astutik Riyanto. (14/). (Foto:Istimewa)

Bongkarpost.co.id

Bacaan Lainnya

Pringsewu,

Bunda Literasi Kabupaten Pringsewu memberikan apresiasi kepada Forum Guru Motivator Peduli Literasi (FGMPL) Provinsi Lampung atas kiprahnya meningkatkan indeks literasi, hal tersebut disampaikan pada acara silaturahmi di ruang rapat Gria Pamungkas Pringsewu. Kamis, 14 Agustus 2025.

“Beberapa kegiatan masih menunggu jadwal. Saat ini juga fokus pada kegiatan PAUD dan PKK. Kegiatan lainnya, Rakoor Literasi, Nggruput dikenal dengan konsep Makan Mewah atau Mepet Sawah pada hari Minggu pagi, Pojok Baca di setiap pekon, dan sosialisasi Pojok Baca Digital”, kata Bunda Literasi Rahayu Sri Astuti Riyanto.

Ia menyebut, rencananya bersama PAUD akan melakukan kegiatan bagi anak berkebutuhan khusus yaitu keterlambatan bicara salah satu dampak negatif dari gadget. Maka, bupati akan mengeluarkan Surat Edaran Tanpa Gadget pada jam 18.00 – 19.00 WIB.

“Kegiatan PKK merupakan tingkatan terbawah akan menghidupakan kembali Dasa Wisma dengan kampanye literasi, stunting, dan kegiatan lain”, ujarnya.

Bunda Literasi Rahayu mengungkapkan, kami bekerja tidak bisa sendiri perlu kerjasama, sinergi, kolaborasi, dan saling menguatkan seperti yang akan dilakukan dengan FGMPL. Juga sesama lembaga seperti Dispusip, Disdik Pringsewu, dan pihak terkait, tegasnya.

“Saat ini kegiatan terkendala efisiensi dana dari semua sektor pemerintah, maka solusinya mengadakan kegiatan disesuaikan dengan dana yang ada. Ada kemauan pasti ada jalan, jangan takut dengan keterbatasan, kerja ikhlas dan berjuang bersama”, tambahnya.

Menurutnya, pengelolaan sampah menjadi pupuk, ekoenzim, plastik dan kain bisa dibuat kerajinan merupakan bagian dari literasi emosi serta literasi keuangan yang bisa meningkatkan ekonomi keluarga.

Sebagai contoh, kata Bunda Literasi Rahayu, anak sekolah diberi uang jajan Rp.10ribu perhari langsung habis hari itu juga. Tetapi jika diberikan selama satu minggu maka masih ada lebih bahkan bisa memberikan hadiah saat adiknya ulang tahun. Ini Adalah bagian pembelajaran literasi keuangan.

Majalah remaja merupakan bacaan sehat dan bisa sebagai motivasi agar mereka tertarik untuk membaca dan menulis. “Diharapkan, literasi bisa tumbuh dan berkembang seperti yang diharapkan. Pendidikan tidak diperdulikan maka negara akan hancur”, pungkanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) yang diwakili oleh Parwanto selaku Sekretaris Dinas mendukung sepenuhnya program-program FGMPL diantaranya lomba pada acara Gebyar Literasi Provinsi Lampung. “Saat ini kami sedang fokus pada akreditasi perpustakaan sekolah. Baca buku manual tetap digalakkan”, katanya.

“Kegiatan lainnya dalam rangaka HUT RI ke-80 adanya lomba Bertutur dan lomba Pidato Bahasa Lampung, memang belum melibatkan forum atau komunitas literasi. Namun akan kita mulai pada program tahun depan”, tandasnya.

Pada acara ini juga, Sumedi selaku Ketua Forum Guru Motivator Peduli Literasi (FGMPL) Provinsi Lampung menyampaikan sekilas sejarah awal terbentuknya FGMPL serta sosialisasi acara Gebyar Litersi Provinsi Lampung.

Sumedi menambahkan, Forum Guru Motivator Peduli Literasi ini dibentuk oleh perkumpulan alumni yang diselenggarakan oleh Forum Indonesia Menulis (FIM) Pusat pada tahuh 2021. Dilanjutkan pembentukan FGMPL Provinsi Lampung pada tahun yang sama.

Ia melanjutkan, perlombaan dimulai dari setiap kabupaten/kota, pemenang 1 -3 akan lomba ditingkat provinsi pada acara Gebyar Literasi.

“Terima kasih kepada Bunda Literasi Rahayu Sri Astutik Riyanto atas sambutan hangatnya pada acara silaturrahmi ini”, tutupnya.

Tak lupa, Sunarsih selaku Dewan Penasehat dan Dosen Itera memberikan tanggapannya terhadap program-program Bunda Literasi Pringsewu.

Menurutnya, literasi itu penting, sayang senang dan bangga dengan pejabat yang faham masalah dan isu serta punya program seperti Bunda Literasi Pringsewu.

Ia mencontohkan, Pemda Sumatera Barat menerapkan aturan tanpa gadget pada jam 18.00 -21.00 WIB. Senada, pengusaha Minang juga punya pojok baca. Maka hasilnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) nomor dua se-Sumatera dan nomor enam se-Indonesia.

IPM Pringsewu pada tahun 2024 mencapai 73,84 lebih tinggi dari IPM Provinsi Lampung sebesar 73,13. “Artinya, di Pringsewu banyak orang pintar untuk diberdayakan agar lebih maju”, tambahnya.

Sunarsih mengungkapkan, Itera bisa memfasilitasi majalah remaja dengan kemasan menarik, lebih kecil, dan ringkas sesuai dengan kebutuhan Gen Z. Bisa juga mengadakan pelatihan kerjasama dengan FGMPL yang nantinya karya peserta akan dibukukan.

“Duta Baca bisa sosialisasi ke setiap pekon untuk lomba read aloud, story teling, pidato, dan lainnya. Usahakan lomba sejalan dengan lomba yang ada di pusat, ini juga untuk pengkaderan anak-anak. Program sederhana namun efek positifnya besar bagi masyarakat”, imbuhnya.

Ia menyarankan, hasil pengolahan sampah segera dipatenkan, ini bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sebagai informasi, hadir pada acara ini dari Dispusip Pringsewu yaitu Natalina Ambarsari Kabid Kearsipan dan Nia Marulita Pustakawan Ahli Muda. Sedangkan dari FGMPL Adalah Bendahara Umum Deka Meria, S.Pd. dari SDN 2 Gedung Tataan Pesawaran. Bidang Publikasi/Dokumentasi dan Portal IT Arsiya Heni Puspita, S.I.Kom – Jurnalis.

Kemudian, Kesekretariatan Sugianto, S.Pd dari SDN 17 Negeri Katon Pesawaran. Bidang Pengembangan Literasi Digital/IT (Teknologi) Siti Nurhayati, S.H.I, S.Pd. dari MA al Ma’arief Keputran Pringsewu (Sains).

Lalu, Koord Jenjang Pendidikan SLTA (SMA, SMK, MA dan SLB) Suharni, S.Pd. dari SMAN 1 Negeri Katon Pesawaran. Irmayati, M.Pd dari UPTD SDN 45 Gedong Tataan Pesawara. Serta Wita dari Itera. (Red)

Pos terkait