Bongkar Post – Tongkang Batubara di Pantai Kunyit Resahkan Warga, Anak – Anak Mulai Alami ISPA

Bandar Lampung, BP

Warga sekitar Pantai Kunyit, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumiwaras, Bandar Lampung, mulai berjatuhan sakit, lantaran imbas dari keberadaan tongkang batubara yang menimbulkan debu, terdampar.

Bacaan Lainnya

“Kebanyakan anak – anak  dan perempuan mbak, mereka sesak napas, pernapasan terganggu karena debu batubara dari tongkang yang ada di Pantai Kunyit, warga mulai resah,” ungkap Roseng, warga setempat, kepada media ini, pada Jumat (20/9/2024).

Dikatakan, dia dan warga juga sudah melaporkan keberadaan tongkang batubara tersebut ke Rt.

“Ya, kami sudah ke RT melapor soal tongkang itu,” kata Roseng.

Ditanya soal kepemilikan tongkang, Roseng mengaku tidak tahu.

“Katanya punya pemerintah,” ucap Roseng, seraya mengatakan sudah dua minggu tongkang batubara itu berdiam tidak ada aktivitas.

“Infonya sih tongkang itu bocor,” tandasnya.

Diketahui, warga yang menderita ISPA sudah dibawa ke Puskesmas Sukaraja dan RS Budi Medika, namun tidak ada bantuan ataupun kompensasi dari pemilik tongkang ataupun pemilik batubara.

“Ya harapan kami ada kompensasi dari pemilik batubara, karena kami warga jadi menderita akibat debu batubara itu,”  ungkapnya.

Sementara, Pak Mamung, RT 22, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumiwaras, membenarkan adanya tongkang batubara yang terdampar di Pantai Kunyit.

“Ya mbak, menurut pekerjanya itu punya PLTU dan mau dibawa ke Sebalang,” ungkapnya, saat dikonfirmasi via WhatsApp.

Namun soal warga yang terkena ISPA hingga dirawat, dia mengaku belum tahu karena tidak ada warga yang melapor.

“Warga tidak ada yang melapor ke saya, kalau mereka melapor pasti saya kordinasikan ke Lurah dan Camat mbak,” kata dia.

“Tadi pagi sudah ada orang Dinas Lingkungan yang turun, dan sore ini infonya Lurah dan Polsek juga mau ke lokasi,” tambahnya.

“Itu di kapal ada pekerjanya, sekitar 17 an orang,” imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, Endang Asnawi, Anggota DPRD Kota Bandar Lampung, asal Dapil Bumiwaras mengatakan, agar pemilik tongkang dan batubara segera menarik tongkang dan isinya yang berdampak kepada warga sekitar.

“Pemilik tongkang atau pemilik batubaru menemui warga yang diindikasi terkena dampak dari batubara tersebut, serta tongkang segera ditarik karena menggangu kegiatan nelayan,” ujar Epenk, sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi, seraya menyebut tongkang tersebut milik BW (Bumiwaras).

Sementara, hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung, belum bisa dikonfirmasi. (tk)

Pos terkait