Bongkar Post – Terkuak, Proyek Siluman Di Tanjung Bintang Dikerjakan Oleh CV. Kencana Ungu Persada

 

Bongkar Post

Bacaan Lainnya

Lampung Selatan,

Pekerjaan perkerasan lapis penetrasi macadam ruas jalan Jati Indah – Purwodadi Dalam Kecamatan Tanjung Bintang yang dikerjakan asal asalan ternyata menjadi Atensi khusus Lembaga Aliansi Indonesia untuk segera melaporkan ke Aparat Penegak Hukum (APH).

Menurut Anggota Lembaga Aliansi Indonesia, Gunawan bahwa pihaknya telah melakukan Investigasi bahkan pihaknya telah memiliki data yang Full Baket sehingga segera mungkin Lembaga Aliansi akan melaporkan ke Aparat Penegak Hukum (APH) terkait persoalan pekerjaan ruas jalan Jati Indah – Purwodadi Dalam yang dikerjakan asal asalan diduga tidak sesuai Spesifikasi.

Gunawan menegaskan, pihaknya selalu memantau mulai dari pekerjaan awal berupa Lapen hingga gelar Hotmix. Sehingga pihaknya sudah bisa menghitung berapa dugaan kerugian uang Negara pada pekerjaan yang dikerjakan oleh CV. Kencana Ungu Persada.

“Coba lihat, pekerjaan Lapennya saja yang volume panjang 826M dan Lebar 3M hanya menghabiskan 20 drum Aspal, apakah itu sesuai Spesifikasi, ” Tegasnya.

“Itu yang ngomong kalau Lapen nya hanya menghabiskan 20 drum Aspal, ya itu pelaksana kontraktor itu sendiri, ” imbuh Gunawan.

Masih kata Gunawan, pada pekerjaan Lapen untuk pemasangan baru split ukuran 3/5, 2/3 dan 1/2 kalau di hitung dengan volume panjang jalan 826 dan lebar 3M ( 2478m2) + Skrin itu seharusnya menghabiskan batu sekitar 198m3 tapi diduga kuat oleh kontraktor hanya direalisasikan 98 m3.

“Kan terlihat juga cara pemasangan batunya saat pengerjaan Lapen, itu tidak rapat, masih banyak celah kosong, ” Ujarnya.

Gunawan menjelaskan, untuk penebaran Aspal perekat plingkut serta koting pada volume pekerjaan panjang 826m dan lebar 3M itu menghabiskan sekitar 3964 Liter. Namun kalau penebaran Aspal hanya di kepret kepret saja.

Selain itu, saat ini pekerjaan telah usai gelar penetrasi Hotmix. Namun ketebalan Hotmix AC-WC bervariasi, ada yang 4cm bahkan ada yang kurang dari 4cm. Seharusnya dengan ukuran Volume yang ada itu menghabiskan sekitar 284 ton Aspal Hotmix tapi di lapangan yang direalisasikan hanya sekitar 142 ton.

“Apabila ketiga item itu ada indikasi pengurangan Volume itu jelas perbuatan melawan Hukum dan merupakan tindak pidana Korupsi sesuai dengan UU No 20/2001 jo UU No 31/1999 pasal 2 dan pasal 3 tentang tindak pidana korupsi, ” Jelasnya.

“Berdasarkan data yang ada serta semua dokumen pekerjaan dari awal, diduga kuat pihak kontraktor telah melakukan pengurangan volume. Untuk itu kita segera akan membuat laporan ke APH, ” Tutup Gunawan.

Diberitakan sebelumnya, Proyek Siluman pekerjaan peningkatan jalan ruas Jati Indah – Purwodadi dalam Kecamatan Tanjung Bintang sepanjang 820 Meter dikerjakan asal asalan disinyalir tak sesuai spesifikasi.

Betapa tidak, pekerjaan pengerasan lapisan penetrasi (Lapen) ruas jalan Jati Indah – Purwodadi dalam tanpa Papan Informasi Proyek (plang proyek) sehingga pelaksanaan pekerjaan tersebut diduga menyalahi Undang Undang RI No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Publik.

Dengan tidak dipasangnya Papan Informasi Proyek (plang proyek) sehingga masyarakat setempat menyebutnya Proyek SILUMAN dikarenakan tidak diketahui kegiatan tersebut menggunakan Dana APBD Kabupaten atau APBD Provinsi serta No Kontrak dan Nilai Anggarannya.

Parahnya lagi, pekerjaan Lapen tersebut dikerjakan asal asalan diduga tidak sesuai spesifikasi. Terlihat baru satu hari di siram aspal, batu split bisa terbongkar hanya di keruk pakai tangan.

Menurut warga Desa setempat yang berinisial UD dan HR mereka sangat kecewa dengan hasil pekerjaan yang terkesan asal jadi tersebut.

“Iya kalau melihat hasil kerja seperti ini kami warga disini sangat kecewa, ini pekerjaan menghambur hamburkan uang Negara saja, karena pekerjaan seperti ini tidak akan bertahan lama, ” Jelas warga dengan rasa kecewa kepada Media Jum’at 18/8/2023.

Masih kata warga, pekerjaan Lapen tersebut sepanjang 820 meter oleh rekanan diperkirakan hanya menggunakan 20 drum Aspal yang tak jelas Merk aspalnya.

“Kami warga disini lihat betul cara kerjanya, aspal cuma di tabur di kepret kepret tanpa di voting. Ini buktinya baru splitnya masih terlihat lalu disiram dengan abu batu. Pekerjaan ini tidak akan bertahan sampai satu bulan, ” Keluhnya.

Sementara itu, pelaksana pekerjaan tersebut yang bernama Septian saat dikonfirmasi mengatakan bahwa rekanan yang mengerjakan pekerjaan tersebut adalah CV. Kencana Ungu Persada.

Septian mengakui bahwa dirinya hanya sebagai pelaksana dan pengawas pada kerjaan tersebut.

“Kalau masalah Volume pekerjaan ini, panjang 826 M dan Lebar 3 M, untuk penggunaan Aspalnya itu sebanyak 20 Drum, kalau Merk nya saya gak tahu, SNI atau tidak, ” Kilahnya.

“Nanti saya sampaikan kepada Pelaksananya, mungkin tiga hari lagi dia ke lokasi. Kalau saya hanya bertugas mengawasi pekerja saja, ” Pungkasnya. (fir)

Pos terkait