Bongkar Post – Terdampak Peretasan PDN, Pemprov Lampung Klaim Data Aman Sudah Ada Back up 

Terdampak Peretasan PDN, Pemprov Lampung Klaim Data Aman Sudah Ada Back up 

Bongkar Post

Bacaan Lainnya

Bandar Lampung, BP

Terkait dengan adanya serangan ransomware LockBit 3.0. kepada Server Pusat Data Nasional (PDN), Sangat berdampak dalam sistem pendataan dan kearsipan nasional.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Mengklaim dampak dari peretasan PDN sangat terasa sekali terutama pada bagian data dan arsip daerah.

Hal Itu di sampaikan, oleh Merita kabid di dinas Perpusip mewakili kepala dinas, saat di temui di ruangannya, di Gedung Arsip Bandar Lampung, pada Kamis, (4/7/2024).

“Dampaknya sangat terasa sekali pada penggunaan arsip yang digital seperti surat menyurat yang sudah menggunakan digital melalui aplikasi (SRIKANDI) Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, semenjak diretasnya PDN, layanan SRIKANDI menjadi terhambat bahkan sampai tidak bisa diakses.

“Semenjak di retasnya PDN kegiatan kita menjadi terhambat bahkan putus sama sekali connectingnya. Sehingga dampak yang terjadi mengakibatkan layanan SRIKANDI tidak dapat di akses di seluruh OPD di daerah bahkan di seluruh provinsi,” ucap Merita.

Namun, syukurnya Merita mengaku pihaknya sebelumnya sudah mengbackup data tersebut, jauh sebelum adanya peretasan ini, jadi sekarang data itu tidak hilang dan dalam keadaan aman.

“Tapi alhamdulillah kita sudah mengbackup data, jadi data itu tidak hilang, dan sudah berbentuk fisik, karena, kita sudah komunikasi dengan pihak ANRI bahwa data-data yang ada di server itu tidak hilang,” kata dia.

Dia juga mengklaim bahwa pihaknya selalu mengback up data apapun yang berhubungan dengan digitalisasi.

“Dalam hal ini, kita harus siap fisik, atau manualnya, sehingga jika ada kejadian seperti ini, yang tidak diprediksi, tapi kita sudah siap,” imbuhnya.

Merita menilai, bahwa di Indonesia sendiri digitalisasinnya seperti ragu-ragu. Oleh karena itu, untuk kedepannya dia menyarankan untuk mengback up data digital berbentuk fisik.

“Inilah, sekarang kejadian, oleh karena itu walaupun nanti kedepannya back up fisik juga akan selalu di lakukan,” harapnya.

Dia merincikan, data-data yang ada di SRIKANDI, masih berupa surat menyurat, kemudian dari pihak ANRI juga akan ada model seperti Surat Keputusan (SK), namun itu lagi di tahap pengembangan informasinya.

“Untuk sekarang masih seperti surat edaran, tugas, pemberitahuan, masih seperti biasa seperti korespondensi antara OPD dan lembaga, itu cuma surat biasa dan tidak terlalu penting,” ungkap Merita.

“Karena ini merupakan pusat data nasional bukan hanya di Lampung melainkan di seluruh Indonesia,” lanjutnya.

Di kabarkan, menurut informasi yang di dapatkan, Brain Cipher selaku pihak yang meretas Pusat Data Nasional (PDN) berjanji akan memberikan kunci pembuka agar pemerintah bisa mengakses kembali PDN pada Rabu (3/7/2024. Dan juga mereka merilis permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia karena serangan ransomware terhadap PDN sejak Kamis (20/5/2024) menyebabkan pelayanan publik jadi terganggu.(Jim)

Pos terkait