Bongkar Post – Surah al-Ghasyiyah: Kecaman Terhadap Mereka yang Tidak Mengambil Pelajaran dari Ayat Allah SWT

Artikel 

 

Bacaan Lainnya

Oleh: Arsiya Heni Puspita

(Jurnalis dan Penulis)

 

Surah ini dinamakan al-Ghasyiyah artinya Hari Pembalasan. Kata tersebut diambil dari ayat pertama surah ini. Nama lainnya surah Hal Ataka Hadits al-Ghasyiyah atau Hal Ataka.

Surah ini merupakan surah ke-88 dalam al-Qur’an terdiri dari 26 ayat, termasuk golongan surah Makkiyyah, artinya diturunkan saat Rosulullah masih di Mekah. Kata lainnya, Rosulullah belum hijrah ke Madinah.

Surah ini adalah surah yang ke-67 jika ditinjau dari bilangan turunnya surah-surah dalam al-Qur’an. Ia turun sesudah surah adz-Dzariyat dan seblum suarah al-Kahf.

Tema utama surah ini adalah tentang hari Kiamat, balasan, dan ganjaran bagi umat manusia. Juga kecaman terhadap mereka yang tidak mengambil Pelajaran dari ayat-ayat Allah swt yang ada di langit dan bumi. Demikian tafsir al-Misbah.

Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.

Terjemahan QS. al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) 88: 1 – 7.

“Sudahkah datang kepadamu berita al-Gāsyiyah? (1) Banyak muka-muka pada hari itu tertunduk hina. (2) Bekerja keras lagi kepayahan. (3) Mereka memasuki api yang sangat panas. (4) Diberi minum dari sumber yang sangat panas. (5) Mereka tidak memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri. (6) Yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. (7)”

Tafsir QS. al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) 88: 1 – 7.

Ayat 1, sudahkah datang kepadamu yaitu telah datang kepadamu wahai Nabi Muhammad saw berita tentang al-Gāsyiyah yaitu hari Kiamat yang kedahsyatannya menjadikan manusia kehilangan ingatan dan kesadaran?

Lalu, ayat 2 – 5, banyak muka-muka yaitu manusia-manusia durhaka pada hari itu tertunduk hina karena malu terbuka kedoknya dan takut menghadapi siksa. Mereka bekerja keras untuk menghingar tetapi tanpa hasil.

Atau bekerja keras lagi kepayahan karena terbelenggu kaki dan tangannya oleh rantai-rantai yang panjang dan berat. Kerja keras ini adalah akibat waktu mereka hidup di dunia berleha-leha tidak mengalami kepayahan dalam beribadah guna mendekatkan diri kepada Allah swt.

Mereka memasuki secara hina dina dan terpaksa api neraka yang sangat panas. Jika haus mereka diberi minum okeh penjaga-penjaga neraka dengan air mendidih dari sumber yang sangat panas. Di dalam neraka itu mereka sangat kelaparan.

Terakhir, ayat 6 – 7, mereka mohon makanan tetapi tidak memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri yang binatangpun enggan memakannya. Makanan itu tidak berguna sedikitpun karena ia adalah makanan yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.

Namun demikian mereka terpaksa memakannya untuk menutupi rasa lapar atau karena api yang membakar perut menjadikan mereka terpaksa memakan sesuatu yang mereka harapkan dapat mengurangi jilatan api.

Kata al-Ghasyiyah dari kata yaghsya berarti menutup. Al-ghasyiyah adalah sesuatu yang menutup secara mantap. Artinya, peristiwa hari Kiamat mengakibatkan tertutupnya akal dan kesadaran manusia akibat rasa takut yang mencekam.

Yaa Allah, terimalah amalan kami dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Kabulkanlah permohonan kami.

Maha Benar Allah dalam segala Firman-Nya dan Maha Benar Nabi Muhammad Saw. Wallahu a’lam bishowab.

Pos terkait