Foto (kini mendiang) Joko Santoso semasa hidup, dalam bingkai foto, dibidik di Masjid Baitul Ilmi, Blok A Perumahan Bukit Bilabong Jaya, Kelurahan Bilabong Jaya, Kecamatan Langkapura Bandarlampung, pada Minggu (12/5/2024) malam. | Muzzamil
Bandar Lampung, BP
Delapan jam monitor rumah duka almarhum Joko Santoso, aktivis cum politisi legislator, Direktur Eksekutif LSM Wahana Pecinta Lingkungan (Watala) 2002-2005, hingga akhir hayat menjabat Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Lampung Barat, Wakil Ketua DPW PAN Lampung, dan dua periode anggota DPRD Lampung dari Fraksi PAN 2014-2024, di Perumahan Bukit Bilabong Jaya Blok B5 Nomor 7, RT 9 LK I Kelurahan Bilabong Jaya, Kecamatan Langkapura, Bandarlampung, Minggu (12/5/2024) siang hingga malam.
Suasana lara, terasa sepanjang ketibaan, persemayaman, Rukun Jenazah, upacara penyerahan, pelepasan dan penghormatan terakhir, salat jenazah di masjid kompleks, hingga pemakaman jenazah Minggu malam.
Terafirmasi musabab meninggalnya, Joko Santoso didiagnosis meninggal dunia akibat henti jantung mendadak (Cardiac Arrest Ec Death On Arrival) berdasar surat kematian dari Rumah Sakit (RS) Panti Secanti, Jl Raya Gisting, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus, instalasi medis pertolongan pertama sekaligus terakhir almarhum. Persinggahan terakhir Joko sebelum tiada.
Almarhum dilarikan ke situ, usai dia jatuh pingsan, saat tengah berkendara sepeda motor di salah satu lokasi luas datar, empat menit sesaat dimulainya konvoi napak tilas ke area kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 28 Pematang Neba, bareng tetamu acara Penanaman Pohon ‘Lampung Green Generation’ taja Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Lampung di Lapangan Perkemahan Wira Karya KPH Pematang Neba, Pekon (Desa) Gisting Atas, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus, Minggu (12/5/2024).
Saksi mata, sesama tetamu undangan, dan membersamai mendiang sepanjang acara seremoni pembukaan, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung Dr Sudarman, tak sengaja berpapasan usai pamit dari rumah duka, petang pukul 17.15 WIB, sempat menceritakan kronologi jatuh.
Selain Joko dan Sudarman, hadir di acara itu, Forkompimda Kabupaten Tanggamus, dan puluhan aktivis lingkungan.
“Almarhum kan bareng saya duduk dekatan, selesai acara, kami bawa motor sendiri-sendiri [sepeda motor warga setempat]. Baru beberapa menit, dia minggir, [gelagat bahasa tubuhnya] seperti gejala serangan jantung. ‘Udah gak papa, terus jalan lagi’, gak lama dari itu minggir lagi, terus jatoh [sepeda motor yang Joko kendarai], dia pingsan,” ujar Sudarman.
Lalu, “cepet-cepet kami tolong, dinaikkan ke sepeda motor, diapit ditengah bonceng tiga, dilarikan ke rumah sakit itu. Itu sih. Ya Dinda ya, salam, barakah,” ujar Sudarman, tampak hadir sendirian, buru-buru pamit.
Joko diduga kelelahan, akhirnya drop. Dia baru sepekan terakhir berada di Tanah Air, sekembalinya umroh ke Tanah Suci.
Lantas, Joko yang didapuk DPP PAN selaku Ketua Tim Pilkada Wilayah PAN Lampung, dan kini tengah sibuk-sibuknya menjaring dan menyaring bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Lampung 2024-2029, juga baru tiba dari mengikuti Bimtek dan Rakornas PAN di Jakarta, 8-11 Mei 2024.
Sebelum Sudarman, usai bertakziah dan menunaikan salat Ashar di masjid kompleks, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi juga pamit dan meninggalkan lokasi pukul 16.25 WIB, mengendarai mobil dinasnya. Melepas Arinal hingga masuk mobil BE 1, antara lain Wakil Sekretaris Partai Golkar Lampung, Bambang Purwanto, kebetulan warga situ.
Arinal, bacagub petahana ini, berkemeja panjang putih, bercelana panjang berpeci hitam, menyampaikan belasungkawa. Dia menyebut almarhum Joko, orang baik. Kepada Lukita istri almarhum, segenap ahli musibah, Arinal mendoakan semoga ikhlas dan tabah. “Husnul khotimah,” doa orang nomor satu di Lampung itu, takzim.
Sebelum itu, saat tiba di rumah duka, jenazah almarhum Joko disambut isak tangis keluarga. Sejumlah ibu tetangga kanan kiri, berkaca-kaca. Bidan Luckyta Satya Gusti, istri mendiang, tampak tegar. Satu-satunya, yang sepertinya mengganjal perasaannyi, gelisah menantikan ketibaan putri sulung mereka, Fayza Putri Fadiya karib disapa Puput, dari Yogyakarta.
Puput, mahasiswi semester 6 kampus UGM, usai terbang dari Jogja transit Cengkareng, tiba turun dari mobil sekitar 100 meter dari rumah duka, pukul 18.50 WIB. Ia disambut pamannyi, berpelukan, dan dipapah ke arah rumah, disambut sang adik, M. Fahri Azzam atau Farel dan ibunda. Tangis Puput pecah dihadapan jenazah sang ayah.
Itu kenapa keluarga memutuskan usai salat Magrib, Yasinan lebih dulu, baru upacara pelepasan jenazah, kemudian jenazah dibawa guna disalatkan di Masjid Baitul Ilmi, 150 meter dari rumah duka, bada Isya.
Selain sanak keluarga, tetangga, pengurus Rukun Kematian dan pengurus Masjid Baitul Ilmi dimana Joko salah satu penasihatnya, ratusan pelayat sporadis datang pamit.
Satu unit tenda tarub bekas dipakai untuk takziah di kediaman Samin, warga tetangga almarhum Joko yang wafat pada empat hari sebelumnya, selisih lima rumah seberang, digeser hingga depan rumah pejabat Polda Lampung, AKBP Abdi Darmawan, tetangga samping rumah duka persis. Ratusan kursi plastik merah muda, turut pula jadi saksi pemulasaran, prosesi pelepasan jenazah hingga hadirin pentakziah mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.
Sejawat pengurus DPW PAN Lampung, antara lain dua wakil ketua cum anggota DPRD Lampung Suprapto dan Yusirwan. Juga, wakil sekretaris Firman Seponada, mantan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Lampung dan komisioner KPU Lampung.
Kader PAN cum bakal calon wakil gubernur Lampung Irfan Nuranda Djafar juga hadir, turut mengantar hingga pemakaman.
Tampak pula, sejumlah fungsionaris DPD PAN Kota Bandarlampung, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Lampung Barat. Ada dari mereka matanya sembab. Juga ada para simpul kelompok tani, tokoh pemuda Tanggamus, banyak lagi.
Sejawat legislator DPRD Lampung lainnya, cum Bendahara DPD PDI Perjuangan Lampung Kostiana beserta suami cum Ketua DPC PDI Perjuangan Lampung Utara Yose Rizal, serta kompatriot Fraksi PDI Perjuangan Aprilliati didampingi suami.
Lalu, anggota Fraksi Golkar Himawan Ali Imron, anggota Fraksi PKS Vittorio Dwison. Juga, Ketua Partai Gerindra Lampung cum anggota DPRD Lampung Rahmat Mirzani Djausal, anggota DPR/MPR dapil Lampung II Hanan A. Rozak, dua bacagub Lampung.
Hadir pula jelang petang, mantan direktur eksekutif dan Direktur Eksekutif WALHI Lampung, Hendrawan dan Irfan Musri. Juga, sejumlah aktivis gerakan lingkungan. Ada pula, ternyata sohib Farel putra Joko berbisnis mobil, mantan Bendahara DPD Partai Hanura Lampung Ari Afrizal Artajaya.
*Upacara Pelepasan*
Usai geladi resik, seregu Satpol PP Pemprov Lampung yang biasa berdinas di gedung DPRD Lampung bersiaga, berikut ratusan pelayat, di depan dan kiri kanan rumah duka. Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay, inspektur upacara, memimpin haru hening aura duka berjamaah peserta upacara Minggu malam langit temaram itu.
“Lapor! Upacara pelepasan jenazah Bapak Joko Santoso bin Sugino, Minggu 12 Mei 2024, siap!” lantang Danru Satpol PP pukul 19.13 WIB, disusul kata perintah ‘laksanakan’ oleh Mingrum Gumay, dibalas senada.
Usai Danru pimpinan upacara beri hormat, Mingrum berpidato menyerahkan jenazah almarhum ke pihak keluarga pukul 19.15 WIB.
“Bismillahirrahmanirrahiim. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun. Atas nama negara, Pemerintah Provinsi Lampung, pimpinan dan anggota serta jajaran DPRD Provinsi Lampung, pada hari Minggu 12 Mei 2024, kami serahkan jenazah anggota kami, almarhum Joko Santoso, S.P., M.H. bin Sugino kepada pihak keluarga untuk disemayamkan secara muslim di tempat pemakaman,” ujar Mingrum.
“Atas jasa dan pengabdian beliau kepada bangsa dan negara, khususnya kepada masyarakat Provinsi Lampung, kami atas nama pimpinan lembaga DPRD Provinsi Lampung, mengkhaturkan terima kasih dan memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya atas dedikasi dan perhatiannya kepada masyarakat khususnya di daerah Tanggamus, Pesisir Barat, dan Lampung Barat, sebagai penugasan daerah pemilihan almarhum Saudara Joko Santoso, S.P., M.H. bin Sugino,” lanjut Mingrum.
“Oleh karena itu, marilah kita memberikan suatu penghormatan yang setinggi-tingginya kepada beliau. Semoga amal ibadah beliau kepada bangsa dan negara, serta pembangunan Provinsi Lampung, menjadi ibadah, dan dilapangkan kubur, serta ditempatkan di sisi Alllah SWT,” takzim Mingrum.
“Sekali lagi, terima kasih atas jasa dan pengabdian beliau. Selanjutnya atas nama jajaran DPRD Provinsi Lampung, kami serahkan almarhum Saudara Joko Santoso bin Sugino kepada keluarga. Sekian terima kasih,” pungkas Mingrum Gumay diteruskan dengan penerimaan jenazah almarhum oleh Azim Azis, perwakilan keluarga.
Intisarinya, pihak keluarga, berterima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Gubernur Lampung dan Ketua DPRD Lampung. Keluarga mendiang Joko meminta maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan almarhum semasa hidupnya. Ucapan senada ditujukan pada pentakziah.
Bacagub Lampung Hanan A. Rozak, tampak turut khusyuk mengikuti upacara pelepasan jenazah, ikut menyalatkan, melepas jenazah ke pemakaman.
Bacawagub Lampung Irfan Nuranda Djafar, anggota DPRD Lampung Suprapto, dan cum Ketua Komisi V DPRD Lampung Yanuar Irawan turut mengangkat keranda usai disalatkan hingga memasuki ambulans depan Masjid Baitul Ilmi, dibawa ke makam.
Mas Prapto, sapaan Suprapto, eks Pemred Radar Lampung itu turut membersamai melepas Joko hingga pemakaman usai. Berkemeja biru langit, sedikit sembab, dia berdoa kanan pusara, dimana tegakan balok atas gundukan tanah makam berdiri satu-satunya petunjuk sahih itu makam almarhum Joko, bingkai foto semasa hidup.
Saat di masjid, Yanuar Irawan tampak duduk terpekur, matanya fokus menatap keranda jenazah bagian atas, saat lainnya salat jenazah. Seperti ada sesuatu yang dia bisikkan dalam hati kepada sejawat sesama pimpinan komisi, dimana Joko di Komisi IV.
Ratusan pelayat, menyesak hingga 10 shaf jamaah salat jenazah. Baris belakang, tampak seseorang berpakaian gelap, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona.
Saatnya Joko berkebumi, Minggu malam bak menyemut, ratusan pentakziah larut berbincang seputar almarhum sepanjang mengantar ke makam, radius 500 meter dari rumah duka.
TPU Bilabong Jaya, meletak samping kantor kelurahan setempat, posisinya berbukit. Makam Joko berada sisi kiri setapak bercor. Baris ketiga, dari bawah, dari pos TPU.
Diuntungkan cuaca, dibawah penerangan satu-satunya dari bohlam LED dipasang di tiang, tanah gembur makam dengan cepat menutup lubang makam. Farel, bungsu mendiang mengadzankan sang ayahanda. Jamaah ada yang terisak haru.
Lalu, usai pembacaan doa, terakhir giliran Puput putri sulung mendiang dengan penuh terbata-bata terdengar sungguh menyayat, menyampaikan terima kasih kepada seluruh mereka yang telah hadir berbelasungkawa, turut mendoakan, dan membersamai sejak dari pemulangan jenazah dari Tanggamus hingga usainya pemakaman.
“Dan juga mohon bila ada sesuatu yang kurang berkenan selama pengurusan jenazah ayahanda kami, dari siang tadi sampai sekarang, kami minta maaf,” ujar Puput, meminta sesiapa pun yang memiliki urusan utang piutang terhadap almarhum ayahnyi untuk dapat secepat-cepatnya menghubungi pihak keluarga ahli musibah untuk segera diselesaikan. “Agar ayah kami tenang di sini [alam barzah],” imbuhnyi.
Ratusan lainnya pamit perlahan bertolak dari makam, sejumlah kerabat mendiang masih bertahan di sini, mendoakan.
Semasa hidupnya, Joko Santoso dikenal sosok rendah hati, supel, ringan tangan, berintegritas. Di kompleks tinggal, dia nyaris jarang terdengar bahkan tak pernah sekali pun pamer identitas dirinya pejabat publik.
Meski pun tubuhnya terlihat sedikit kurus dibanding sebelumnya, tetangga kompleks menyebut, lantaran kesibukannya hingga jarang dan saat saling bertegur sapa, Joko biasa lebih dulu meledek. Masih kurus apa sudah gemukan.
Di kompleks Perumahan Bukit Bilabong Jaya itu, Joko menghuni sejak awal 2000-an. Dia merehab rumahnya menjadi dua lantai circa 2013-2014, bercat dinding luar khas warna partai politik matahari terbit dia bernaung.
“Lemas dengkul saya,” lirih satu tetangga Joko saat dikontak Minggu siang, mengaku dengar kabar dari pengumuman berita duka dari toa Masjid Baitul Ilmi, masjid terdekat kediaman, satu dari tiga masjid kompleks.
Baru seminggu di Tanah Air, sekembali dari umroh ke Tanah Suci, tetangga ada yang bilang raut Joko, si ramah murah senyum juga murah hati ini cerah usai umroh.
Joko Santoso kelahiran Tanjungkarang, 12 November 1974. Dia meninggalkan seorang istri, Lukita Satya Gusti, dua putra putri: Fayza Putri Fadiya dan M. Fahri Azzam.
Mantan Direktur Eksekutif LSM Wahana Pecinta Alam (Watala) 2002-2005 tersebut, dari sedikit banyak mobilitas aktivitasnya khusyuk menggencarkan advokasi agraria, turut membawa dia bersinggungan dengan Zulkifli Hasan, saat Menteri Kehutanan, kelak kini sejak 2015 Ketua Umum DPP PAN.
“Telah meninggal dunia, kakak kami, Joko Santoso, S.P., M.H., Nomor Induk Anggota (NIA) 243.93, mantan Direktur Eksekutif Watala 2002-2005, anggota DPRD Provinsi Lampung Fraksi PAN, di Pekon Gisting Atas, Tanggamus. Almarhum dibawa ke kediaman di Bilabong, Langkapura, Bandarlampung. Mohon doanya,” warta Watala, organisasi masyarakat sipil linifokus pelestarian alam dan lingkungan berbasis di Lampung ini, Minggu, mendoakan almarhum diampuni segala dosa, diterima amal ibadahnya, dan memperoleh tempat terbaik disisi-Nya.
Hingga akhir hayat, Joko Santoso Sarjana Pertanian Magister Hukum ini anggota Fraksi PAN DPRD Provinsi Lampung.
Dia anggota dua periode DPRD Lampung dapil Lampung IV Kabupaten Tanggamus, Lampung Barat, dan Pesisir Barat. Periode 2014-2019, PAN 8 kursi, Joko 24.337 suara.
Periode 2019-2024, PAN dapat 7 kursi, Joko 19.486 suara. Periode 2024-2029, PAN balik dapat 8 kursi, nun Joko gagal terpilih. Ketua DPD PAN Tanggamus Tedi Kurniawan yang menang terpilih, meraup 34.280 suara.
Di jajaran pengurusan DPW PAN Lampung 2020-2025 dipimpin ketuanya Irham Djafar Lan Putra yang juga mantan Sekdaprov Lampung dan Irjen Kementerian Kehutanan era Zulkifli Hasan, Joko Santoso salah satu wakil ketua.
Selain itu, dia didapuk DPP PAN sebagai Ketua Tim Pilkada Wilayah PAN Lampung, kini tengah sibuk-sibuknya menjaring dan menyaring bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Lampung 2024-2029.
Pantauan, di barisan berjejer karangan bunga papan ucapan duka cita, mulai dari lajur jalan jalur dua area gerbang kompleks hingga ujung belokan perempatan pertama, ada dari pengampu kampus M. Fahri Azzam bungsu almarhum Joko bersekolah, yakni Ketua Lembaga Perguruan Natabangsa Toto Priyana, Ketua Pembina Lembaga Perguruan Natabangsa Radityo Egi Pratama, dan Plt Kepala Sekolah SMA Kebangsaan Lampung di Penengahan, Lampung Selatan, Wempy Prasmono.
Lalu dari IP Women, juga dari para soulmate istri almarhum Joko Santoso: Lukita Satya Gusti, sesama alumnus SDN 3 Perumnas Wayhalim Bandarlampung, dan dari Sobat Karib Lukita: Tri, Vera, Puspa, Ika.
Juga dari Fraksi PAN DPRD Bandarlampung pimpinan ketua Hadi Tabrani dan sekretaris Erwansyah, Fraksi Partai Golkar DPRD Lampung pimpinan ketua Supriyadi Hamzah dan sekretaris Darlian Pone, Ikatan Keluarga Anggota DPRD (IKAD) Provinsi Lampung 14-19, anggota DPRD Lampung dari PKS Ade Utami Ibnu, serta dari pimpinan dan anggota Komisi V DPRD Lampung.
Lalu, ada dari Fraksi Partai Gerindra DPRD Lampung pimpinan ketua Rahmat Mirzani Djausal dan sekretaris Ikhwan Fadil Ibrahim, Sekretaris Komisi V cum anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Lampung Mikdar Ilyas, dan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bandarlampung Andika Wibawa Sepulau Raya.
Kemudian, dari Kepala Dinas SPKPCK Lampung Thomas Edwin, Fraksi PKS DPRD Lampung, dan Sekretariat DPRD Lampung, anggota DPR/MPR dapil Lampung II cum bacagub Lampung dari Partai Golkar Hanan A. Rozak, serta mantan Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Provinsi Lampung dan Asisten II Setdaprov Lampung Kusnadi.
Belok gang arah blok rumah duka, tiga sisi kanan, ada dari Ketua DPW Partai NasDem Lampung Herman HN, dari Fraksi Partai Demokrat DPRD Lampung, dan Ketua DPD Partai Demokrat Lampung Edy Irawan Arief.
Lainnya, juga yang meletak menyempil tiga gang blok sebelum, blok rumah duka hingga blok sesudah, dari Keluarga Besar WALHI Lampung, LSM Mitra Bentala, anggota DPRD Lampung cum mantan Ketua Partai NasDem Lampung Zamzani Yasin, dan dari pembina, pengawas, dan pengurus Yapipila.
Tampak pula dari Rektor IBN Pringsewu Dr Fauzi (Wakil Bupati Pringsewu 2017-2022), dari YKWS pimpinan Febrilia Ekawati, dari DPW PAN Lampung, dari Bendahara DPW cum caleg terpilih DPRD Lampung dari PAN Diah Dharma Yanti, dari bacagub Lampung Dr Ahmad Handoko.
Bawah pohon mangga depan pagar rumah almarhum, dari Penjabat Bupati Tanggamus Mulyadi Irsan. Seberangnya dari Gubernur Lampung Arinal Djunaidi hadap rumah duka. Serta puluhan lainnya.
Keluarga mempermaklumkan, Sabtu malam 18 Mei 2024 dihelat Yasinan malam ketujuh, usai Selasa (14/5/2024), helat malam ketiga.
Kini jenazah mendiang aktivis cum politisi ini telah berkebumi. Selamat beristirahat, Joko Santoso. Selamat jalan pejuang. Pejuang politik bermartabat, pejuang pembangunan berwawasan prolingkungan. (Muzzamil)







