Breaking News – Foto. Dokumentasi / video Lapangan. (Jimi/Neni)
Bongkar Post
Bandar Lampung,
Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Lampung Menggugat (ALM) menggeruduk kantor DPRD Provinsi Lampung pada Jumat (23/8/2024)
Kedatangan mereka sekitar pukul 10.22 WIB, yang diiringi lagu Buruh Tani, dan disambut kawat berduri yang terpasang di depan gerbang DPRD setempat.
Dalam aksi ini, mereka menyuarakan terkait aksi massa yang merupakan bagian dari gerakan Peringatan Darurat Indonesia.
Dimana gerakan ini menggema setelah DPR RI menganulir putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/2024, yang menimbulkan gelombang protes di berbagai daerah.
Salah satu koordinator aksi dari Aliansi Lampung Menggugat mengatakan bahwa mereka tidak hanya menuntut keadilan atas keputusan DPR RI yang menganulir putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/2024, tetapi juga memperjuangkan hak-hak rakyat yang mereka anggap telah diabaikan.
“Ini bukan sekadar protes, ini adalah bentuk perlawanan terhadap upaya-upaya yang mengancam demokrasi dan kepentingan rakyat,” ucapnya.
Meskipun DPR sudah menyetujui keputusan Mahkamah Konstitusi terkait Pemilihan Kepala Daerah, massa menilai bahwa proses tersebut harus terus diawasi.
Mereka menganggap bahwa pengawasan yang ketat sangat penting untuk memastikan integritas dan transparansi pemilihan, serta untuk mencegah adanya potensi pelanggaran atau penyimpangan yang bisa merugikan hak-hak rakyat.
“Kita tidak boleh lengah. Pengawasan harus terus dilakukan untuk memastikan keputusan ini benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat,” ujar salah satu koordinator aksi.
Situasi sempat memanas ketika para pendemo berhasil masuk ke halaman gedung DPRD Lampung dan sempat terjadi kericuhan antara massa dan pihak kepolisian.
Bentrokan ini terjadi ketika aparat berusaha menahan massa yang berusaha mendekati gedung. Massa berusaha mempertahankan posisinya, sementara kepolisian mencoba untuk membubarkan kerumunan guna mencegah eskalasi lebih lanjut.
Insiden tersebut menciptakan ketegangan tinggi di lokasi, meskipun akhirnya situasi dapat diredam sebelum menjadi lebih parah.
“Kita di sini menyerukan aksi untuk rakyat, bukan untuk menciptakan perkelahian. Jangan sampai ada kekerasan, karena tujuan kita adalah memperjuangkan keadilan dan demokrasi,” kata dia.
Mari kita jaga ketertiban dan fokus pada perjuangan kita.” lanjutnya.
Sampai berita ini tayang, massa aksi masih berkumpul dan sempat ditemui oleh Ketua DPRD Lampung Minggrum Gumay, Wakil Ketua DPRD Yozi Rizal, dan anggota dewan lainnya. (Jimi)