Foto. Istimewa
Bongkar Post
Bandar Lampung,
Pasca pengunduran diri Airlangga Hartarto (AH) sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar akan berimplikasi terhadap rekomendasi Calon Kepala Daerah (Cakada) dan kepemimpinan selanjutnya! Benarkah demikian?…
Berikut kutipan hasil wawancara pengamat sosial politik Fisip Unila Dr. Dedy Hermawan, S. Sos., M. Si., dengan Bongkarpost, pada Senin (12/8/2024).
Menurut Dedy, ada dua akibat yang akan timbul, pertama soal siapa pengganti kepemimpinan di tubuh Partai Golkar.
Kedua, nasib rekomendasi para calon kepala daerah (Cakada), “salah satunya Cagub Arinal Djunaidi”.

Nasib rekomendasi bagi Cakada yang sudah diberikan menurut dia, hal tersebut tentu sangat tergantung dengan kematangan dan kemapanan sistem di internal partai Golkar.
Lalu, siapa yang pantas pengganti Airlangga Hartarto? Ini tentu sangat terbuka dari internal dan eksternal, atau nama-nama yang beredar di media sosial. “Itu mungkin yang potensi menggantikan Airlangga Hartarto. Sebab, suatu partai yang menajemennya sudah modern tentu dalam membuat keputusan tidak instan dan pasti mempertimbangkan kepentingan masa depan. Kalau tidak ada hal yang urgen, maka suatu keputusan tidak akan mudah berubah, tapi bila ada dinamika yang tinggi dan strategis, sangat mungkin keputusan di evaluasi,” jelas dia.
Terkait keputusan merekomendasikan Arinal Djunaidi Cagub, Dedy mengatakan, sangat terbuka untuk dievaluasi. “Apalagi dari hasil survei yang ada elektabilitasnya sangat rendah, dibawah 15%, dan ini merupakan tanda-tanda kuat bahwa Arinal tidak disukai dan kemungkinan tidak akan dipilih kembali oleh mayoritas pemilih di Lampung. Partai Politik selalu mencalonkan figur yang berpotensi untuk menang. Jadi, menurut saya rekomendasi terhadap Arinal akan ditinjau kembali,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya, dari keterangan video Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang viral sejak, Minggu (10/8/2024).
AH resmi menyatakan mundur dari jabatan Ketum DPP Partai Golkar, pernyataan itu diunggah langsung melalui tayangan vidio pribadi Airlangga Hartarto.
Dalam unggahan tersebut, pengunduran diri ini terhitung sejak Sabtu 10 Agustus 2024. Selanjutnya sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku.
Pada bagian lain keterangan video itu, ketua umum produk Munaslub Partai Golkar 2017 yang menjabat kurun 13 Desember 2017 hingga hari ini, 10 Agustus 2024 ini, menyebut salah satu pencapaian politik partai. “Selama 60 tahun kita telah membuktikan semua itu di dalam Pemilu Legislatif 2024 kita telah bersama-sama menaikkan pencapaian partai kita dengan merebut 102 kursi DPR RI serta ratusan bahkan ribuan kursi parlemen di berbagai tingkat pemerintahan dari Sabang sampai Merauke,” tutur Airlangga.
Kata “kita” merujuk internal? Ya, sejatinya video kadung viral tersebut semula lebih diniatkan untuk ditujukan kepada kalangan internal partai.
“Golkar berhasil melakukan transformasi menjadikan kebanggaan seluruh kader. Selain itu dalam Pilpres yang lalu kita berhasil memberikan kontribusi besar dalam kemenangan pasangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka. Mereka akan melanjutkan kepemimpinan negara sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029,” imbuh dia, mengatakan proses pengunduran dirinya dilakukan secara damai dan menjunjung tinggi marwah Golkar.
Demokrasi terus dikawal dan dikembangkan, tandasnya. “Partai politik adalah pilar demokrasi kita. Indonesia adalah negeri besar. Kita harus memastikan bahwa demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Partai Golkar sejauh ini sudah menjadi kebanggaan kita semua serta menjadi kekuatan terdepan demokrasi Indonesia,” teganya. (Nop/red)







