Suasana seminar. | Courtesy of Ary Meizari Alfian/Muzzamil
Bongkar Post
BANDARLAMPUNG – Rencana megaproyek raksasa program pemindahan ibu kota pusat pemerintahan Provinsi Lampung dari kawasan saat ini di Kecamatan Telukbetung Utara, Kota Bandarlampung ke kawasan baru Kota Baru, di bilangan Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, berdasarkan penetapan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pembangunan Kota Baru Lampung, diketahui mangkrak usai sang penggagas utama, Gubernur Lampung 2009-2014 Sjachroedin ZP purnatugas.
Tak dilirik, disenggol alih-alih dipelototi serius, tercatat satu dekade berikutnya, mulai dari kepemimpinan Gubernur Lampung 2014-2019 Muhammad Ridho Ficardo, pun berlanjut era Gubernur Lampung 2019-2024 Arinal Djunaidi dimana beda gubernur beda legasi, Kota Baru jadi kisah lama “gunungnya tak bamega”.
Data Kartu Inventaris Barang Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung 2022 mencatat, kawasan Kota Baru Lampung luasnya 1.580 hektare. Proses pembangunan perdana kompleks perkantoran, meliputi gedung Pemprov, DPRD Provinsi, dan Masjid Agung, telah sejak 2011, tahun kedua Kyay Oedin sapaan Sjachroedin ZP menjabat atau tahun ketujuh dari total sembilan tahun menjabat.
Olah data Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD) Pemprov Lampung Tahun Anggaran 2023, di kawasan tersebut telah berdiri 51 unit bangunan dan gedung aset milik Pemprov Lampung dengan nilai aset tidak kurang dari Rp503.601.463.994,13 atau Rp503,6 miliar lebih. Alias telah meningkat sekitar Rp200 miliar dari total pagu penganggaran biaya pembangunan tahun jamaknya, Rp300 miliar.
Baru terdapat dua gedung bangunan yang telah dimanfaatkan, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandar Negara Husada, dan Rumah Susun peruntukan pegawai RSUD ini.
Pj Gubernur Lampung ketiga, Dr Samsudin datang ke lokasi 14 Juli 2024, dan gegerkan jagat raya daerah, dia akan menyulap area kawasan sebagai lokus Upacara Penaikan sekaligus Penurunan Bendera Merah Putih Peringatan HUT ke-79 RI 17 Agustus 1945 pada Sabtu 17 Agustus 2024 mendatang.
Poin kunci lainnya, hingga akhir masa dia bertugas di Lampung, dia menargetkan selemah-lemahnya iman, (belajar dari, referensi kisah sukses Bakauheni Harbour City?), pembangunan Kota Baru Lampung dapat masuk program pemerintah pusat, Proyek Strategis Nasional (PSN) 2024-2029.
Hari ini, Kamis (15/8/2024), Pj Gubernur Lampung Dr Samsudin melalui fasilitasi teknis Bappeda setempat menggagas Seminar Pembangunan Kota Baru Lampung 2024, di Hotel Golden Tulip Springhill Lampung, Jl Basuki Rahmat 16, Sumur Putri, Telukbetung Selatan, Bandarlampung.
Narasumbernya salah satunya Sekdaprov Lampung Fahrizal Darminto, yang juga dikenal seorang planologi ini, Ketua Ikatan Alumni ITB Provinsi Lampung.
Hadir, Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay, Kepala Bappeda Lampung Elvira Ummihani bersama sejumlah sejawat pimpinan OPD Pemprov Lampung lainnya.
Ada Karo Perekonomian Setdaprov Lampung Rinvayanti Kepala Dinas (Kadis) Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) Lampung Muhammad Taufiqullah, Kadis Penanaman Modal dan Penanaman Modal Satu Pintu (PMPTSP) Lampung Yudhi Alfadri, Kadis Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Lampung (PKPCK) Lampung Thomas Edwin Ali Hutagalung, Kadis Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Lampung Budi Dharmawan, Kadis Kehutanan Lampung Yayan Ruchiyat, Kadis Lingkungan Hidup Lampung Emilia Kusumawati, serta lainnya.
Hadir pula, representasi dunia usaha dunia industri di Lampung, Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia APINDO Lampung Ary Meizari Alfian. Ary tampak duduk semeja baris depan tetamu hadirin bersama Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay. Saat warta ini naik siar, seminar masih berlangsung.
“Kotabaru gunungnya bamega”, bait kedua lirik lagu daerah Kalimantan. Adakah nanti saat seluruh peserta upacara 17 Agustus 2024 di sana, kawasan Kota Baru Lampung, ikuti instruksi aba-aba sang Komandan Upacara, “hormat gerak…!”, Kota Baru Lampung bakal demikian”bamega”? (Muzzamil)