Bongkar Post – Nuryadin, Dulu Sopir Angkot, Bisnis Rongsok Modal 500 Ribu Kini ‘Raja Besi Tua’, Advokat Pula

Foto. Hi. Nuryadin dan Muzzamil di Acara Podcast Bongkar Post TV Channel. (Doc. Nopri)

Bongkar Post

Bacaan Lainnya

BANDARLAMPUNG – Ruko Bukit Kencana III, meletak di Jalan Soekarno-Hatta (By Pass) Nomor 8, Sukarame, Bandarlampung, seberang showroom diler Honda Intimobil Lampung, kini menjadi sentra baru aktivitas tokoh inspiratif satu ini.

Era 1990-an masa bujang, sosok paras cukup tampan sekilas mirip aktor ngetop zaman itu, Rico Tampati ini, habiskan waktunya mengais rezeki dengan menjadi seorang sopir angkot, atau angkutan umum dalam kota, trayek Tanjungkarang-Telukbetung, Bandarlampung.

Berhenti usai menikahi Nurhayati sang pujaan hati, putri Minangkabau anak seorang bos usaha jual beli barang bekas atau rongsokan ternama bilangan Kangkung, Telukbetung Selatan, Bandarlampung. Asal Maninjau, Sumatera Barat.

Dia lantas nyemplung di situ. Ikut mertuanya, belajar A sampai A kuadrat, seluk beluk bisnis menjanjikan lazim ditekuni orang Madura ini.

Hingga tiba satu titik, dia mengutarakan niat untuk mandiri, buka usaha sendiri, dan sang mertua dengan senang hati mengizinkannya. Berbekal ilmu lapangan didapat, demi rupiah demi rupiah untuk bisa menafkahi lahir batin anak istri pun demi derajat kehidupannya bisa naik perlahan terangkat.

Bermodal awal Rp500 ribu -lumayan besar untuk ukuran zaman itu, tahun 1994, seguyur harga sepeda motor, sebagai perumpamaan skuter baru saat itu harganya Rp700 ribuan, berkat gigih bercampur bakat, dibantu dua orang karyawan, dalam satu tahun dari bisnis rongsokannya ini dia bisa lipatgandakan omzetnya menjadi Rp60 juta.

Masih bersama karyawannya, salah satunya bernama Prayit namun karib disapa Mang Gepeng karena memiliki kemiripan wajah dengan mendiang pelawak Srimulat, masuki tahun kedua, omzet bisnis rongsok ayah satu anak ini berlipat menjadi Rp400 juta. 1995.

Bisnisnya terus berkembang, bahkan di saat bangsa ini dilanda krisis moneter (krismon) 1997, dari semula Rp2 ribuan, 1 dolar Amerika menjadi setara Rp16 ribu sekian, lanjut krisis ekonomi hingga krisis politik bermahapuncak lengsernya diktator Soeharto 21 Mei 1998, omzet bisnis rongsok tokoh ini, Rp6 miliar.

Saat krisis, malah cuan gede untung besar? “Ya karena bisnis rongsokan saya kan gak main bank, stok ada terus, tekun aja terus,” sesederhana itu tips arungi salah satu fase masa sulit bangsa ini era krisis 1997-1998 itu.

Kata kunci dia, dia tak tebang pilih menerima seluruh jenis barang rongsokan yang dijual ditawarkan para pelanggannya, mulai dari pelanggan residensial (sampah rumah tangga yang potensial didaur ulang) mau pun satu dua pelanggan korporat. Harga belinya pun dia berani bersaing. Wajar, banjir pelanggan.

Sadar skala usaha kian membesar, dia dan istri pun izin pamit. Kepada sang mertua, dia utarakan niat buka tempat usaha sendiri yang lebih besar. Hingga jadilah, seperti dapat ditengok megah hingga saat ini, mengambil dari nama paten julukannya ‘Si Raja Besi Tua”.

Di lahan strategis hektaran tepi jalan utama, Jl Soekarno-Hatta (By Pass) Labuhan Dalam, Kecamatan Sukabumi, Bandarlampung, plang papan nama Raja Besi Tua bertagline “Kami Terbesar di Lampung, Teruji, Terbukti, dan Berpengalaman” berdiri sejak tahun 2000.

“Menerima tembaga, alumunium, stainless, segala jenis logam, aki, radiator, babet (timah campur, red), dan besi bekas,” jelas dia, ihwal core business yang genap setahun ini sejak 2023 mulai dia wariskan manajemen usaha dan penatakelolannya ke tiga orang anaknya.

Haji Nuryadin, sang tokoh inspiratif tersebut, alumnus S1 Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Tulang Bawang Bandarlampung ini, saat ini selain terpantau menjalani rutinitas barunya sebagai advokat, dan membesarkan organisasi profesi advokat diriannya, Konvensi Advisor Indonesia Maju atau disingkat KAIM, juga sedang senang-senangnya melakoni aktivitas berkualitas, momong cucu.

Nuryadin, kakek dari Muhammad Keenan Shaqier, cucu pertamanya, putra Muhammad Hanzarullah dan Sartika Puspita Anggraini, serta Kenzo cucu keduanya putra dari Shinta, dan barangkali tak lama lagi tahun depan disusul cucu berikutnya buah cinta putri bungsunya Dinda Soraya, yang baru dinikahi seorang polisi, Reza Mulya medio 20 Juli lalu.

Haji Nuryadin ‘Raja Besi Tua’, kini merupakan Ketua Umum Badan Pimpinan Pusat (BPP) Konvensi Advisor Indonesia Maju (KAIM) periode 2023-2008, dirian Desember 2023.

Praktis delapan bulan berjalan, asosiasi profesi advokat, didukung 60-an pengurus aktif, baik BPP KAIM mau pun BPW KAIM Lampung telah berhasil menyelesaikan pendampingan dan advokasi hukum warga atas sejumlah kasus. Mulai dari kasus privat semacam kasus perceraian, sengketa agraria hingga kasus-kasus prodeo.

“Target tahun ini, ada tujuh BPW KAIM yang telah terbentuk dan akan segera kami lantik. Ada Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, dan Banten. Doakan saja,” ungkap Nuryadin, ditanya progres asosiasi diriannya ini.

Di luar itu, Haji Nuryadin si ‘Raja Besi Tua’ kini mulai merambah, spill tipis-tipis, dunia politik. Jika namanya tak beredar di bursa caleg, saat dipelototi baik daftar calon sementara -DCS pun hingga ditetapkannya daftar calon tetap -DCT Pemilu 2024, nama dia tak ada di sana.

Berbeda saat mulai menggeliatnya proses kreatif timbulnya bak cendawan di musim penghujan, bermacam organisasi relawan politik swadiri, pendukung pemenangan elektoral bakal calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah Pilkada Serentak 2024.

Haji Nuryadin, tercatat sebagai Ketua Dewan Pelindung Relawan RMD For BE 1 Lampung, namanya, RMD, akronim nama bakal calon Gubernur Lampung 2024-2029 dari Partai Gerindra sekaligus Ketua DPD Partai Gerindra Lampung, Rahmat Mirzani Djausal.

“Saat ini sudah saatnya anak muda yang enerjik memimpin Lampung. Jangan yang sudah tua, mudah lelah, masuk angin, dan tidak fokus lagi,” senyum Bang Haji, sapaan karib lainnya Nuryadin, saat host program khusus siniar Podcast Bongkar-Bongkaran Bongkar Post TV Muzzamil mendiktekan ulang peryataannya di media, beberapa waktu sebelumnya, usai nama dia muncul itu.

Secara khusus, Muzzamil bersama kru Bongkar Post TV dikawal langsung Komisaris Bongkar Post Group, juga sejawat Nuryadin sesama pimpinan asosiasi advokat, Ketua DPD KAI Lampung, Jauhari, S.H., M.H., CIL., hadir di kantor BPP KAIM untuk rekaman tapping podcast Bongkar-Bongkaran Bongkar Post TV tersebut, beberapa hari lalu.

Selengkapnya, jangan lupa follow, like, comment, dan subscribe, simak obrolan super menarik kisah inspiratif tokoh ulet bersahaja, Haji Nuryadin si ‘Raja Besi Tua’ ini hanya di kanal ofisial YouTube Bongkar Post TV.

“Anak muda Lampung, jangan golput pada Pilkada Serentak 27 November nanti,” salah satu petikan obrolan itu. (Muzzamil)

Pos terkait