KHANSA SYAHLAA ALIYAH dan MERAH PUTIH di puncak gunung tertinggi di Benua Amerika, Gunung Aconcagua di Provinsi Mendoza, Argentina, Amerika Selatan, 5 Februari 2024 pukul 14.05 waktu setempat. | Kolase Grid Art/Instagram/@khansa.syahlaa/Muzzamil
Bongkar Post
BANDARLAMPUNG – Pendaki muda Indonesia, hijabers asal Bogor, Jawa Barat, kelahiran 16 Maret 2006, genap 18 tahun pada 2024 ini, Khansa Syahlaa Aliyah, tunai misi ekspedisi menaklukkan puncak tertinggi di Benua Amerika, Gunung Aconcagua di Argentina, Amerika Selatan, 20 Januari tiba kembali di Tanah Air pada 13 Februari lalu.
Keberhasilan dara manis yang baru saja lulus dari SMA Labschool Jakarta, sekolah swasta dinaungi Yayasan Pembina Universitas Negeri Jakarta (UNJ/dulu IKIP Jakarta), Jl Pemuda 10 komplek UNJ Rawamangun, Jakarta Timur ini menyelesaikan pendakian itu dalam rangka program Seven Summit of The World tersebut sekaligus merupakan keberhasilannya ke-90.
Ya, Khansa Syahlaa Aliyah tercatat berhasil mendaki hingga puncak, setotal 90 gunung di dunia, meliputi 87 gunung di Indonesia dan 3 gunung di mancanegara, sejak 13 tahun lalu, saat masih 5 tahun, gegara kepo, ditularkan sekalian olah raga penantang adrenalin ini oleh sang ayah, Aulia Ibnu, diajak ke Bromo.
Usai empat bulan persiapan sejak September 2023 demi gapai hasil sesuai rencana target 15 hari pendakian, sembilan hari sebelum bertolak ke Argentina, saat bertemu Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Ario Bimo Nandiro Aryotedjo atau top Dito Aryotedjo di kantor Menpora, Jl. Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan, Kelurahan Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, medio 11 Januari 2024, Khansa yang surprise disambut hangat, menyebut Gunung Aconcagua, sangat menantang.
“Alhamdulillah Pak Menpora sangat mendukung banget untuk ekspedisi pendakian ini. Dari Kemenpora juga sangat mendukung penuh untuk ke Aconcagua. Seneng banget disambut disini,” ujar Khansa kala itu, memastikan bendera merah putih pemberian Menpora akan ia kibarkan di sana.
“Pastinya aku akan bawa Merah Putih yang nanti Pak Menteri berikan untuk dikibarkan di puncak tertinggi di Amerika Selatan. Makanya ini gunung keempat, dan masih ada gunung selanjutnya yang masih harus aku laluin, final nanti Gunung Everest di Himalaya,” imbuh putri Aulia Ibnu dan Pramudi Ayuwardani ini.
Saat itu ia mengisahkan persiapan pendakian ekspedisi Gunung Aconcagua itu; gunung setinggi 6.962 meter di atas permukaan laut atau mdpl (22.841 kaki), tertinggi di Benua Amerika, terletak di Provinsi Mendoza bagian barat Argentina dekat perbatasan Chili, dulu sukses ditaklukkan pertama kali oleh Matthias Zurbriggen tahun 1897 silam; diakuinyi cukup lama -empat bulan per September tahun lalu, mulai dari pengurusan dokumen, administrasi.

KHANSA SYAHLAA ALIYAH dan PIAGAM REKOR MURI – Pendaki muda perempuan Indonesia, Khansa Syahlaa Aliyah dan tiga Piagam Penghargaan Rekor MURI atas sukses ekspedisi pendakian Gunung Kilimanjaro di Tanzania, Gunung Elbrus di Rusia, Gunung Aconcagua di Argentina. | Kolase Grid Art/Instagram/@khansa.syahlaa/Muzzamil
“Serta latihan fisik,” papar Khansa, menyebut latihan fisik bisa seminggu empat kali, lari, jojing, sepeda, berenang; atau naik gunung seperti ke Gunung Gede (2.958 mpdl) di Taman Nasional Gede Pangrango Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, dua di Jawa Tengah yakni Gunung Slamet (3.432 mdpl) yang meletak diantara lima kabupaten yakni Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal dan Brebes, dan Gunung Sindoro (3.153 mdpl) tetangga Gunung Sumbing, di Kabupaten Temanggung.
“Gunung Aconcagua ini kita butuh persiapan ekstra dan lumayan beda karena gunung ini challenging [menantang, red] banget. Butuh waktu kira-kira 12 jam untuk di puncaknya dengan total 15 hari pendakian,” lanjut ia.
Dan tepat 5 Februari 2024, ia mengunggah foto bersejarahnyi berhasil berada di puncak, foto gegas 10 menit kesempatan diabadikan tersebut, melalui akun media sosial Instagram centang birunyi, @khansa.syahlaa itu.
“15 Februari 2024, pukul 14.05 waktu setempat – Tepat di hari ke-12 pendakian, yang dimulai pada pukul 05.30 pagi. Melalui medan tanjakan berbatu yang terjal dan berpasir serta angin dingin dengan suhu minus 10 derajat celcius. Alhamdulillah, atas izin Allah, kami berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Aconcagua 6962 MDPL, gunung tertinggi di benua Amerika Selatan!” warta bahagia sang pendaki muda.
“Hanya 10 menit waktu yang kami miliki untuk berfoto di puncak, karena ancaman cuaca buruk yang akan segera terjadi. Kendala cuaca juga yang memaksa kami menunda attack summit pada tanggal 4 menjadi 5 Februari,” ungkap Khansa soal aral yang ada.
“Sekitar 30 menit setelah turun dari puncak, cuaca cerah berubah menjadi mendung gelap. Hujan es turun tanpa henti selama 4 jam saat kami melewati jalur terjal berbatu dan berpasir. Dengan jarak pandang hanya 10 meter untuk kembali ke camp 3 Colera di ketinggian 6.000 mdpl. Jari-jari kami juga hampir mati rasa akibat udara dingin yang menusuk tulang. Hanya dzikir dan semangat untuk pulang dengan selamat membuat kami mampu berjalan tanpa henti selama 4 jam,” luar biasa daya perjuangan sang dara ini.
“Terima kasih banyak kepada: Bapak Menteri @ditoariotedjo (Menpora), Pak Rudi (Deputi 3 Kemenpora), Bapak Mentri @sandiuno, Pak Cris dan Pak Rony (Eiger Adventure)
Om @suyudi_007 (Wakapolda Metro Jaya), Om @sulfibariza (Wakapolda Jawa Barat),” khatur Khansa, men-tag pula sejumlah akun.
Seperti, akun Instagram tujuh pihak sponsor. Yakni, Eiger Adventure, Telkom Indonesia, Wardah Beauty, Adaro Energi, Bank DKI, Coros Indonesia, dan Rudiproject.id.
“Juga Pak Totok dan Pak @mfakhruddin65 (BPS SMA Labschool Jakarta), Pak @suparnosastro (Kepsek SMA Labschool Jakarta), Ditpamobvit Polda Metro Jaya, Bu Riris (Direktur Amerika 2 Kementerian Luar Negeri), Pak Syaugi dan Dr. Rahadyan dari Lakespra Saryanto, juga Kedutaan Besar Indonesia di Argentina,” sambung ia.
Ada lagi, “Om @sofyanarieffesa (inex), Om Ismud (Pendiri Trupala), Om Aca, Om Ipunk, Om Indra, Om Hendy (Trupala), Om Aji (Ketua Fasta), Om @new_acount_ruslan.budiarto dan kak @fm_sembiring Ibex), Om @patrapbudiono (Ketum Alti DKI),” lanjutnyi.
Dan, “Pastinya juga keluarga, kerabat terdekat, rekan-rekan pendaki, dan teman-teman yang telah membeli kaos ekspedisi ini. Puncak ke-4 dari 7 puncak tertinggi dunia. Sebuah pencapaian milik kita semua! Terima kasih atas doa dan dukungannya,” takzim Khansa Syahlaa Aliyah.
Khansa, sebelumnya, telah mendaki puncak Gunung Cartenz Pyramide atau Puncak Jaya di Papua, Indonesia (4.884 mdpl) saat dirinya masih berusia 10 tahun pada 2017; Gunung Kilimanjaro atau dulu Kaiser-Wilhelm-Spitze (5.895 mdpl), salah satu gunung tertinggi di dunia nan berdiri bebas setinggi 4.600 meter bila diukur dari kaki gunung, terletak di timur laut Tanzania, Afrika pada 2019; dan Gunung Elbrus di Rusia (5.642 mdpl) pada 2022.
“Di Indonesia totalnya sudah mendaki sekitar 87 gunung di luar ada 2. Jadi sekitar sudah ada 89 gunung yang sudah didaki,” terang ia, ditambah Gunung Aconcagua, Argentina, 90.
Medio 1 April lalu, ia mengungkap takzim atas raihan Rekor MURI kali ketiga, apresiasi atas capaian sukses ekspedisi Argentina, seraya menguak target lanjut studi di kampus negeri.
“Dari langkah kecil, lahir jejak besar menginspirasi. Terima kasih banyak kepada @muri_org yang sudah memberikan apresiasi kepada saya untuk ketiga kalinya. Alhamdulillah 4/7 summits! next target : masuk ke Perguruan Tinggi Negri impian sebelum lanjut ke 3 puncak terakhir yang penuh tantangan! Aamiin,” unggahnyi kala itu.
Medio peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI, kala itu ia dara 16 tahun, dengan patriotik ikut mengkhaturkan Dirgahayu Indonesia, dari ketinggian 5.642 mdpl saat taklukkan Elbrus.
“Tepat hari ini, 17 Agustus 2022, pukul 10.45 waktu Russia, di puncak tertinggi benua Eropa, Gunung Elbrus 5.642 mdpl. Gunung ke-77 untuk 77 tahun kemerdekaan RI! Saya mengucapkan dirgahayu Indonesia yang ke-77! Terima kasih,” tulis Khansa Syahlaa Aliyah, yang notabene juga merupakan Brand Ambassador Eiger Adventure, bersemangat.
Unggahannyi tengah duduk rentangkan kaki di puncak bersalju memeluk kayu pengibar bendera merah putih disisinyi, berkostum komplit pendaki profesional ditengah cuaca cerah, Khansa turut men-tagging selain akun Instagram Eiger dan almamaternyi Labschool, juga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berikut sang menteri Sandiaga Uno, KBRI Moscow, enam sponsor, media partner ofisialnyi, Kumparan.com, dan tujuh famili.
“This is for Indonesia, Merdeka!” seru Khansa.
Tak berlebihan kiprah sang dara mengundang Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk menganugerahi ia hingga tiga penghargaan.
Yakni, “Piagam Penghargaan MURI untuk Rekor Perempuan Termuda Pendaki Gunung Kilimanjaro (Tanzania, Afrika, 5.895 mdpl)” tertarikh 1 Desember 2019.
Lalu, “Piagam Penghargaan MURI untuk Rekor Perempuan Termuda yang Mencapai Puncak Gunung Elbrus (5.642 mdpl)” tertarikh 8 November 2022.
Serta, “Piagam Penghargaan MURI untuk Rekor Perempuan Termuda yang Mencapai Puncak Gunung Aconcagua (Argentina 6.962 mdpl)” tertarikh 1 April 2024.
Kepada tim Humas Kemenpora RI yang mewawancarai ia usai bersua Menpora Dito medio 11 Januari lalu, Khansa menuturkan, sejatinya saat belia, ia pribadi yang tertutup, takut akan situasi tanpa cahaya alias takut gelap, dan sedikit kesulitan bersosialisasi.
“Dulu waktu kecil aku tuh anaknya introvet [tertutup, red] banget, takut gelap, takut berinteraksi sama orang. Nah dengan naik gunung itu aku dididik oleh alam, kita harus siap dan harus bisa. Dari situ bisa dapat banyak teman di pendakian, belajar lebih mandiri, lebih tanggungjawab, lebih berani mengambil keputusan dan proses menuju pendakian itu proses yang sangat berharga,” urai Khansa.
Akhirnya buka rahasia, “Naik gunung ini pertama yang ngenalin adalah ayah aku. Ayah aku dari SMA sudah suka naik gunung dan akhirnya aku kayak kepo nih kok kayaknya seru naik gunung,” ungkap ia.
“Mulai umur 5 tahun aku udah dibawa ke Gunung Bromo. Umur 7 tahun ke Gunung Rinjani,” kisah ia, dari petualangan mendaki Gunung Rinjani (3.726 mdpl), gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia, bagian luasan 41.330 hektare Taman Nasional Gunung Rinjani (diusulkan ditambah hingga jadi 76 ribu hektare arah barat dan timur), ini bak gerbang pembuka Khansa suka naik gunung.
“Dari situ mulai fokus pendakian dan akhirnya delapan tahun kemudian suka naik gunung sampai sekarang. Buat aku, naik gunung itu untuk mensyukuri dan menikmati keindahan alam yang Allah ciptakan, lalu juga sarana pengembangan diri, pembentukan karakter,” imbuh ia.
Pesan bagi pemuda pemudi Indonesia yang ingin mendaki gunung?
“Saya pesan, gunung itu sangat terbuka, dan gunung adalah aset yang sangat-sangat harus kita jaga, tidak boleh membuang sampah sembarangan. Untuk itu kita jaga alam, maka alam akan menjaga kita,” pungkas salah satu anugerah terindah Tuhan bagi surgakaya Indonesia ini.
Gapai semua gunung yang ingin engkau daki, gapai jua segala cita yang engkau kehendaki, duhai sang dara patriotik pemberani: Khansa Syahlaa Aliyah! Ciayo! (Muzzamil)







