Bandar Lampung, BP
Abu Hasan, bakal calon wakil gubernur (bacawagub) Lampung yang menggaungkan ‘Anti Politik Uang’, siap Deklarasi Program 1 Juta Celengan, pada 20 Mei mendatang. Hal itu dilakukan sebagai bentuk perlawanannya terhadap praktek politik uang yang terjadi pada setiap perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada), terutama di Provinsi Lampung.
Acan, panggilan akrab aktivis pro demokrasi di Lampung ini mengatakan, dia akan membagikan celengan ke rumah – rumah warga yang tersebar di seluruh Provinsi Lampung, yang menjadi basis advokasinya selama ini.
“Setiap basis komunitas akan kami bagikan celengan dan ditabungkan Rp2.000 per harinya sampai hari pemilihan, perkiraan 200 hari. Dana celengan ini sebagai bentuk perlawan terhadap politik uang,” ujarnya, kepada media ini, pada Minggu (12/5/2024) petang.
Lanjutnya, apa yang dilakukan adalah untuk mengantisipasi kejadian (pilkada, red) sebelumnya, dimana politik uang luar biasa terbuka dan menjadi hal yang biasa.
“Jelas telanjang di depan mata, upaya hukum gagal karena masuk dalam skenario besar bagaimana calon gubernur menang dan mendapatkan legitimasi penuh oleh lembaga KPU,” kata dia.
“Celengan sebagai simbol perlawanan,” tandasnya.
Dikatakan, jika nanti pola pembagian uang menggunakan amplop atau cara lain yang dipakai untuk memenangkan salah satu calon kepala daerah, maka rakyat sudah punya keberanian untuk menolak dan melawan praktik politik uang (dengan adanya celengan, red).
Diketahui, Abu Hasan bukan orang baru di kalangan aktivis pro demokrasi Lampung. Sejumlah aksi demonstrasi membela rakyat dilakukan melalui beberapa komunitas dan lembaga perjuangannya. Diantaranya, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Lampung, Partai Rakyat Demokratik, Komunitas Juang Rakyat Lampung, JAMAN Lampung, Koordinator Presidium FGD DKH Lampung.
Sempat juga menjabat sebagai Ketua Partai Prima, Ketua Papernas, Sekretaris SPKL, dan Anggota KBRD Lampung.
Dia pun didapuk menjadi Pembina Perada Lampung, Pembina Asosiasi Penggilingan Padi Rakyat, dan Pembina Perkumpulan Armada Lampung (Permala).
“SGC punya calon sendiri, saya tidak gentar menghadapinya. Itu mitos, harus diubah. Kami yakin dengan kekuatan sendiri. Percaya diri. Orang-orang yang hadir bersama saya para pejuang yang berasal dari banyak organisasi, merekalah yang selalu mensupport dalam dua tahun terakhir ini. Artinya, kami siap walaupun dengan logistik yang tidak sebesar calon lain. Soal ini akan kami kembalikan ke komunitas,” ujar dia saat mengambil berkas pencalonan di PDIP Lampung, beberapa waktu lalu.
“Saya tidak gentar, saya siap bertarung, terutama melawan calon dari SGC, atau bohir lainnya,” tegasnya. (tk)







