Jakarta, BP
Japan International Cooperation Agency
(JICA) menyelenggarakan forum promosi Hidrogen dan Amonia dengan mengundang para pejabat pemerintah Jepang dan Indonesia serta perusahaan-perusahaan swasta. Dalam forum tersebut, JICA menandatangani Memorandum of Cooperation (MOC) dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Indonesian Fuel Cell Hydrogen Energy Association
(IFHE) untuk mempromosikan pengembangan Hidrogen dan Amonia di Indonesia.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060, dan JICA bekerja sama dalam mempromosikan energi baru terbarukan dan konversi energi untuk mencapai tujuan ini.
Hidrogen dan Amonia dianggap sebagai energi baru yang menjanjikan yang sangat diperlukan untuk mewujudkan transisi energi, dan juga termasuk dalam konsep Asian Zero Emission Community (AZEC) yang dipromosikan oleh pemerintah Jepang.
Forum ini memperkenalkan status terbaru dari pengenalan Hidrogen dan Amonia yang diperkenalkan oleh berbagai organisasi di Indonesia, dan terjadi pertukaran pendapat yang aktif. Nota kerjasama yang disepakati oleh keempat pihak menegaskan kerjasama di bidang kebijakan, peraturan dan sistem, teknologi dan standar terkait Hidrogen dan Amonia, promosi kerja sama melalui forum-forum dengan sektor publik dan swasta di Jepang dan Indonesia, serta peningkatan kapasitas lembaga pelaksana di Indonesia terkait teknologi terbaru.
Lebih lanjut, berdasarkan nota kerjasama yang telah disepakati kali ini, JICA berencana untuk meluncurkan data collection survey baru mengenai rantai pasokan Hidrogen dan Amonia pada akhir tahun 2024. Melalui upaya-upaya tersebut, sektor publik dan swasta di Indonesia dan Jepang akan bekerja sama untuk mendorong transisi energi melalui pemasyarakatan Hidrogen, Amonia, dan energi baru lainnya yang pada akhirnya dapat berkontribusi dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 7, yaitu Energi Bersih dan Terjangkau; serta tujuan nomor 12,
yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; dan tujuan nomor 13, yaitu Penanganan Perubahan Iklim. (tk/rls)
